Definisi Multimedia
Multimedia secara sederhana dapat dipahami sebagai media yang tersusun dari beberapa media (Campbell, 2013). Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa banyak gagasan tentang padanan multimedia telah muncul, seperti "multimediality", "multiple mediaformats" (Deuze, 2003; 2004) atau "transmedia", "crossmedia" (Campbell, 2013).Â
Deuze (2004: 141) menjelaskan lebih rinci tahapan penggunaan multimedia dalam praktik jurnalistik: misalnya, di era media cetak, jurnalis foto tidak hanya menggunakan kamera untuk memotret, tetapi juga untuk merekam peristiwa.Â
Foto yang tidak dipublikasikan di media cetak seringkali diproduksi dalam bentuk slideshow galeri foto (Deuze, 2004: 141). Setelah teknologi internet mulai berkembang, email dan media lainnya banyak digunakan oleh para jurnalis untuk mengirimkan laporan berita.Â
"Multimedia" tidak dapat dan tidak boleh didefinisikan sebagai satu genre. Ini melibatkan kombinasi gambar, suara, grafik, dan teks untuk menghasilkan sebuah cerita, dan itu muncul dalam berbagai bentuk mulai dari galeri foto online di mana gambar digabungkan dengan keterangan teks, hingga tayangan slide audio, video linier (baik short-form dan long-form), infografis animasi, interaktif nonlinier, dan dokumenter web skala penuh serta film siaran.
- Teks
Bentuk termudah dari data multimedia untuk disimpan dan dikontrol adalah teks. Teks dapat berbentuk kata, huruf, atau narasi dalam multimedia yang menyajikan bahasa. Persyaratan teks bergantung pada penggunaan aplikasi multimedia.
- Gambar
Gambar adalah hasil tangkapan gambar yang diperoleh oleh alat penangkap gambar seperti kamera dan scanner. Hasilnya sering disebut gambar. Gambar berupa ikon, foto atau simbol.
- Audio
Audio adalah komponen multimedia yang dapat berupa narasi, musik, efek suara, atau gabungan dari ketiganya.
- Video
Video adalah penyajian gambar dan suara yang ditangkap oleh kamera, yang kemudian disusun menjadi rangkaian frame untuk dibaca dalam hitungan detik.
- Animasi
Animasi adalah penggunaan komputer untuk membuat gerakan pada lapisan.
- Virtual Reality
Realitas virtual memungkinkan keterkaitan antara pengguna dan aplikasi
Perbedaan Jurnalisme Multimedia dan Jurnalisme Online
Jurnalisme multimedia dan jurnalisme online tidaklah sama. Menurut Deuze, "jurnalisme online tidak didorong oleh tujuan multimedia", melainkan "penggunaan media ini dipandang sebagai potensi, tetapi bukan elemen penting yang menambah nilai penyajian jurnalisme online" (Deuze, 2004: 141 ).Â
Potensi dalam hal ini dapat dijelaskan dengan berbagai saluran informasi yang dapat diakses pengguna. Hal ini juga memungkinkan bergesernya praktik jurnalistik ke dalam ciri-ciri logika multimedia, yang dapat dilihat dalam tiga hal, yakni dari segi "struktur kelembagaan, teknis, dan organisasi media serta kompetensi budaya pengguna dan produser berita." (Deuze, 2004): 140 ).
Jurnalisme multimedia juga membuka ruang bagi partisipasi aktif pengguna. Pengguna tidak hanya dapat lebih aktif terlibat dalam mengkonsumsi konten media, tetapi mereka secara bersamaan dapat mempengaruhi bahkan menghasilkan informasi. Pengguna tidak lagi hanya membaca teks, tetapi juga dapat menonton video, mendengarkan audio, memberikan komentar melalui kolom komentar, dll (Deuze, 2004: 145).
Di sinilah pengguna semakin mengembangkan kompetensi budaya yang mengarah pada multitasking (Deuze, 2004: 146-147). Di sisi lain, praktik jurnalisme multimedia memaksa jurnalis bekerja dalam tim kolaboratif (Deuze, 2004: 146).Â
Dalam hal produksi konten, para jurnalis ini tidak hanya menulis teks tetapi juga mempresentasikannya melalui berbagai media gambar, video, dan infografis. Alhasil, perubahan ini juga menggeser prinsip kerja jurnalis dari individualisme menjadi kerja sama tim.
Jurnalisme multimedia didefinisikan dalam dua cara: Pertama, sebagai pengemasan berita atau presentasi yang menggunakan dua atau lebih media seperti naratif atau tulisan, musik, gambar diam atau bergerak, animasi grafis, termasuk elemen interaktif dan hypertext; kedua, sebagai paket atau tampilan berita, melalui integrasi dan penyebaran berbagai media (Deuze, 2004, p. 140).
Media apa saja sih yang menggunakan multimedia untuk penyebaran dan penyajian berita mereka?
Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak media berita yang mulai menggunakan multimedia untuk menyajikan berita secara lebih menarik dan interaktif. Berikut adalah beberapa contoh media berita yang menggunakan multimedia:
BBC News: BBC News sering menggunakan multimedia dalam liputannya, seperti video interaktif, animasi, dan grafik interaktif.
The New York Times: The New York Times adalah salah satu media berita yang sangat terkenal dengan penggunaan multimedia dalam liputannya. The Times sering menggunakan animasi, video, infografik, dan gambar untuk memperkaya cerita dan memfasilitasi pemahaman pembaca tentang topik yang sedang dibahas.
The Guardian: The Guardian juga menggunakan multimedia dalam liputannya, seperti video interaktif dan grafik interaktif. Media berita ini juga telah meluncurkan aplikasi berita multimedia, yang menampilkan berbagai jenis konten multimedia.
CNN: CNN juga menggunakan multimedia dalam liputannya, seperti video, infografik, dan grafik interaktif. Media berita ini juga meluncurkan situs web khusus multimedia, CNN Style, yang fokus pada seni, mode, dan budaya.
Al Jazeera: Al Jazeera juga menggunakan multimedia dalam liputannya, seperti video interaktif dan infografik. Media berita ini juga telah meluncurkan situs web khusus multimedia, AJ+, yang menampilkan berbagai jenis konten multimedia.
Untuk mendengarkan versi audio, teman-teman dapat menekan tulisan dibawah ini!
Menyajikan berita dengan lebih menarik dan interaktif melalui multimedia.