Mohon tunggu...
Dwi Kristiawan
Dwi Kristiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Just Human Being

Hello 911, I'm on fire

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Penting Jerman dalam Jurnalisme di Dunia

21 September 2022   00:12 Diperbarui: 21 September 2022   10:40 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://editions.covecollective.org/sites/default/files/chronology-uploads/256px-Relation_Aller_Fuernemmen_und_gedenckwuerdigen_Historien_%281609%29.jpg

Tahukah kamu? Jerman dapat dikatakan menjadi salah satu negara yang mempunyai pengaruh besar dalam perkembangan jurnalisme dunia. Meski banyak bisnis media yang gulung tikar ketika internet hadir, namun bisnis media yang bertahan hingga saat ini tetap menghasilkan jurnalisme papan atas melalui media online, yang tentu saja multimedia.

Klik link ini untuk mendengarkan penjelasan mengenai bagaimana perjalanan jurnalisme di Negara Jerman.

Penemuan Mesin Cetak

Pada tahun 1450-an seorang pandai logam yang bernama Johannes Guttenberg, menemukan sebuah mesin cetak bergerak pertama di dunia juga informasi pertama yang dicetak di kertas menggunakan mesin tersebut.

Mesin ini terdiri dari plat logam dan tersedia 20 hingga 30 huruf alfabet. Dari penemuan yang dilakukan oleh Johannes Guttenberg, hal tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah tonggak sejarah dalam dunia jurnalisme.

Gambar mesin cetak pertama di Dunia. 
Gambar mesin cetak pertama di Dunia. 

Kemudian dari penemuan mesin cetak bergerak tersebut merupakan peran penting dalam terciptanya Renaissance, Reformasi Protestan, dan Abad Pencerahan.

Tiga puluh tahun kemudian, mesin cetak telah mencapai 250 kota di Eropa dan telah menghasilkan 27.000 judul dengan masing-masing 500 eksemplar, menghasilkan pencetakan sekitar tiga belas juta volume.

Surat Kabar di Jerman

Selain menemukan mesin cetak, negara Jerman merupakan negara yang menerbitkan surat kabar tertua di Eropa pada tahun 1609. Relations: Aller Furnemmen, dicetak oleh Johann Carolus, dan Relations oder Zeitung, diproduksi oleh Lucas Schulte, adalah kedua surat kabar yang dicetak pada tahun itu.

Sumber: https://editions.covecollective.org/sites/default/files/chronology-uploads/256px-Relation_Aller_Fuernemmen_und_gedenckwuerdigen_Historien_%281609%29.jpg
Sumber: https://editions.covecollective.org/sites/default/files/chronology-uploads/256px-Relation_Aller_Fuernemmen_und_gedenckwuerdigen_Historien_%281609%29.jpg

Perkembangan media cetak pada saat itu tidak terlalu menggembirakan, karena media masih terkendala dalam pemberitaannya. Selama periode tersebut, baik pemerintah maupun gereja mengatur dan memantau pembatasan media cetak.

Jika surat kabar cetak melaporkan sesuatu yang bertentangan dengan pemerintah atau gereja pada saat itu, mereka akan disegel. Namun, dalam karyanya "Areopagatica" yang diterbitkan pada tahun 1644, John Milton mengklaim bahwa membatasi kebebasan pers akan menghalangi proses pencarian kebenaran.

Pada tahun 1625, Jerman sudah memiliki surat kabar yang diterbitkan setiap dua minggu. Pada tahun 1650, sebuah surat kabar harian bernama "Eikommmende" diproduksi di Leipzig.

Masuknya Internet

Munculnya Internet telah mengurangi daya saing industri media cetak dan jumlah keuntungan menurun tajam. Hal ini dikarenakan layanan yang diberikan oleh Internet bersifat praktis, murah, dan digunakan oleh banyak orang, menyebabkan pengiklan beralih ke iklan di Internet.

Koran-koran cetak yang bersikeras untuk selalu menyajikan berita baik, mendapat tekanan dari internet yang menghasilkan berita dengan sangat cepat dan dalam jumlah banyak. Surat kabar dianggap tidak mampu bersaing karena terlalu lambat.

Di era digital ini, masyarakat menginginkan akses informasi yang real-time, cepat, dan media yang digunakan kebanyakan smartphone dan laptop.

Namun perlu diingat bahwa produksi berita yang cepat belum tentu berkualitas, karena tujuan utamanya telah berubah, yaitu mencari keuntungan, bukan konten dan kualitas berita.

Namun di Jerman, kenyataannya berbeda. Meskipun Jerman memiliki banyak media digital, jumlah orang yang masih membaca surat kabar cetak juga besar.

Salah satu buktinya yaitu, koran Die Zeit setiap minggunya mencetak hingga 600.000 eksemplar dengan 2 juta pembaca. Orang yang membaca koran cetak dapat diamati di angkutan umum di Jerman, seperti kereta bawah tanah dan bus

Pada saat dipublikasikan, berita yang disajikan itu ditulis dengan cara hati-hati dan tidak sembarangan. Sangat memperhatikan pemilihan masalah yang diangkat, harus sesuai dengan visi dan misi dari perusahaan dan harus berbentuk long-form.

Penggunaan Multimedia

Jurnalisme lebih dari sekadar mentransfer materi berita dari media cetak ke online, tetapi juga harus beradaptasi dengan gaya saat ini (dalam bentuk online).

Berita disajikan secara menarik, dengan tambahan foto, grafik, dan video, sehingga pembaca tidak bosan jika hanya membaca artikel demi artikel (tidak monoton).

Contohnya adalah Die Ziet

Die Zeit adalah surat kabar mingguan nasional Jerman yang terkenal karena kualitas jurnalistiknya yang didirikan pada tahun 1946. Surat kabar ini dianggap kelas atas dengan arah politik sentris dan sosio-liberal. Die Zeit sering menerbitkan berkas, esai, artikel pihak ketiga dan kutipan kuliah dari penulis yang berbeda menekankan sudut pandang mereka pada satu aspek atau topik dalam satu atau dalam masalah berturut-turut.

sejarah-jurnalisme-di-negara-jerman-1-632a85714addee62090f2443.jpg
sejarah-jurnalisme-di-negara-jerman-1-632a85714addee62090f2443.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun