Teman saya sesama trader di perdagangan berjangka, mencibiri saya; “Kamu trading di Hang Seng Index dalam satu hari hanya 1 lot? Dan taking profit-nya paling besar hanya 50 point? Hahaha…, payah, kamu! Sedikit sekali! Itu sih bukan trading, asal celup itu namanya! Dan komisimu hanya satu kali, kecil sekali. Saya tahu dana investor-mu itu memang hanya 50 juta rupiah, tapi kalau saya yang trading Hang Seng, paling sedikit itu ya 5 sampai 10 lot dalam sehari! Bukan satu. Apalagi kalau dana investor-nya 100 juta atau 300 juta, waahhh… bisa pesta lot, saya. Komisi yang saya terima pun bisa banyak! Terlalu penakut, kamu…! Terlalu konvensional…!”
Jawab saya; “Oke lah, saya penakut dan konvensional. Tidak apa-apa, kok. Tidak menjadi masalah, biarpun komisi saya kecil. Yang penting, dana investor yang saya kelola tetap aman dan tetap profit secara bertahap. Komisi satu kali per hari sudah cukup untuk saya, dan investor saya pun sudah cukup puas dengan profit antara 25 sampai 50 point saja dalam sekali transaksi, 1 lot per hari. Alon-alon asal kelakon, kata pepatah Jawa. Biar sedikit asal selamat.”
Teman saya; “Iyaa…, tapi kita juga mesti ingat, kita menjadi broker dan trader disini tujuannya kan untuk cari duit? Kalau begitu caranya, kapan kita menjadi kaya?”
Itulah sekelumit dialog antar broker / trader di dunia perdagangan berjangka. Boleh dibilang, teman saya itu termasuk ke dalam golongan marketing / broker yang lot oriented. Yaitu tipe pengumpul lot sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan komisi yang sebesar-besarnya. Jumlah lot yang diutamakan! Keamanan dana dan profit untuk investor dinomor-duakan, bahkan diabaikan! Hati-hati dengan marketing / broker predator seperti ini! Kaya-raya dengan menghisap ‘darah’ orang! Sungguh buruk perilakunya! Marketing / Broker / Trader adalah partner bisnis dan investment advisor bagi investor. Bukan menjadi pemangsa investor!
Ya, tiap transaksi dari account investor, baik untung atau rugi, komisi harus tetap dibayarkan kepada Commission House. Di-debt langsung dari tiap profit per transaksi. Dan Commission House akan membagikan komisi tersebut dengan jumlah tertentu kepada broker. Kecuali investor yang free commission, yang melakukan trading sendiri, tidak dikenakan fee komisi.
Sedangkan saya, adalah termasuk golongan marketing / broker yang merangkap menjadi trader yang konvensional, tipe profit oriented, mengusahakan semaksimal mungkin keuntungan bagi investor. Ya, tujuan investor berinvestasi adalah untuk mendapatkan keuntungan, bukan? Tidak untuk mendapatkan kerugian. Apalagi untuk dijerumuskan, sehingga kehilangan seluruh uangnya! Saya sangat menjaga itu. Jadi, setiap account investor yang saya tangani, saya usahakan semaksimal mungkin harus terus profit! Minimal tidak rugi, apalagi hilang. Soal besaran komisi yang saya peroleh, itu nomor dua. Yang penting investor puas. Kalau performa trading kita bagus, otomatis kepercayaan investor akan bertambah. Dan prospek intangible profit untuk kita di kemudian hari pun adalah bukan tidak mungkin kalau investor tersebut merekomendasikan performa trading tersebut kepada teman-temannya. Dan dengan cara elegant, komisi besar pun akan datang menghampiri kita. Itulah gunanya kita selaku broker / trader sebagai investment advisor dan partner bisnis bagi investor. Masing-masing mendapatkan keuntungan. Investor mendapatkan profit, dan broker / trader mendapatkan komisi.
Memang, teknik dan strategi cara saya ini tidak mengejar jumlah point profit yang besar. Hanya 25 – 50 point saja sudah, cukup per transaksi per hari. Jika telah tercapai point tersebut, segera clear position, keluar market, dan dilanjutkan keesokan harinya. Teknik dan strategi trading seperti apa yang saya lakukan di Hang Seng Index market, agar account investor tetap profit secara bertahap? Sangat sederhana, yaitu menggunakan technical analysis dan sedikit fundamental analysis.
Cara, proses dan perhitungannya:
- Trading dilakukan di saat pembukaan, yaitu jam 08.45
- Bukalah trading platform. Lihatlah chart 1 hari. Arahkan kursor ke candle stick terakhir di penutupan hari kemarin. Lihat harga High (H), harga Low (L) dan harga Closed (C) yang muncul di bawah chart. Jumlahkan ketiganya, lalu dibagi 3. Hasilnya adalah harga titik tengah, yang disebut Pivot. Misalnya; H: 23358, L: 22821 dan C: 23258, maka pivot-nya adalah: 23145.
- Untuk trading, gunakan chart 5 menit dan 15 menit. Lihatlah secara bergantian.
- Jika open price hari ini berada di atas pivot, prediksi kuat arah market adalah akan cenderung turun. Perhatikan juga berita fundamental-nya, biasanya ada berita yang mengindikasikan market akan turun.
Maka ambillah posisi transaksi “Sell”. Namun jangan terlalu terburu-buru. Perhatikan dulu candle stick-nya. Biasanya, sebelum market yang arahnya digambarkan oleh candle stick tersebut bergerak turun, kemungkinan akan naik dulu hingga beberapa point. Tunggulah candle stick bergerak naik beberapa point. Setelah naik beberapa point, dan kita rasa bahwa harga / market kemungkinannya berat untuk naik lagi, inilah timing-nya! segeralah ambil posisi / new order “Sell” di harga ayun tersebut!
- Pasang taking profit-nya sebesar antara 25 – 50 point (tergantung prediksi kecepatan arah turunnya). Biasanya harga akan terus turun. Bisa cepat, bisa lambat. Jika prediksinya kemungkinan akan turun cepat, maka pasanglah taking profit sebesar antara 40 – 50 point. Dan jika prediksinya kemungkinan akan melambat turunnya, maka pasanglah taking profit sebesar antara 25 – 35 point saja. Tujuannya adalah untuk tidak membiarkan open position terlalu lama, supaya cepat clear position, namun tetap taking profit yang lumayan.
Namun terkadang dalam beberapa kejadian, setelah kita ambil aksi “Sell”, harga tidak langsung turun, baik cepat maupun lambat. Candle stick pun bergerak naik-turun dengan jarak yang pendek hingga terjadi beberapa bar candle stick. Jangan panik! Biasanya di candle stick berikutnya akan mengarah turun dan segera taking profit.
Juga ada kalanya setelah kita ambil aksi “Sell”, harga malahan bergerak naik, dimana bisa terjadi belasan, puluhan, bahkan ratusan point dalam beberapa bar candle stick, jika di market Hongkong sana terjadi tawar-menawar yang ketat, maka tetaplah jangan panik! Karena kita yakin bahwa arah market sebenarnya akan turun beberapa waktu nanti, dan posisi “Sell” kita akan terjemput dan kemudian menuju taking profit. Secara hitungan memang akan menunjukkan angka minus. Tapi itu hanyalah berupa hitungan saja, tidak mengurangi dana yang ada, kecuali karena kita panik dan ketakutan, lalu kita liquidasi transaksi tersebut. Maka berkuranglah dana investor. Itu adalah kesalahan! Kerugianlah yang akan kita peroleh.
- Jangan selalu mengandalkan terjemputnya taking profit, yang mana memang bekerja secara otomatis untuk melikuidasi transaksi tersebut. Terkadang setelah turun mendekati harga taking profit, dan pergerakkannya kemudian melambat, tersendat, berat untuk bergerak turun lagi, sedangkan hitungan profit sudah menunjukkan profit yang lumayan. Maka segeralah melikuidasinya secara manual.
Misalnya; taking profit-nya 45 point. Dalam pergerakan turunnya ternyata tersendat di 40 point atau 42 point, maka berhentilah di point tersebut. Ini lebih baik daripada menunggu 45 point terjemput. Terlalu berharga untuk mempertaruhkan 40 point atau 42 point yang sudah kita dapatkan, demi mengejar 5 point atau 3 point lagi. Karena bukanlah tidak mungkin, bahwaharga akan bisa kembali naik lagi. Semakin jauhlah jarak untuk turun lagi dan semakin jauh pula bahkan hilanglah kesempatan profit kita.
- Clear position. Transaksi selesai dan profit.
- Begitulah dengan arah sebaliknya. Jika open price hari ini berada di bawah pivot, prediksi kuat arah market adalah akan cenderung naik. Perhatikan juga berita fundamental-nya, biasanya ada berita yang mengindikasikan market akan naik. Maka ambillah posisi transaksi “Buy”, dan seterusnya.
- Stop untuk transaksi lagi di hari yang sama! Satu hari cukup satu transaksi, jangan lebih! Sebab, jika kita nekad ambil posisi lagi, kemungkinan kita akan menemui resiko bahaya kerugian, jika transaksi kita salah posisi dan market sudah berada di luar analysis dan prediksi kita. Lakukan transaksi lagi di hari berikutnya dengan cara yang sama.
Catatan:
Waktu yang dibutuhkan beragam. Bisa; beberapa detik tidak sampai 1 menit, beberapa menit, belasan menit, puluhan menit, atau bahkan lebih dari 1 jam. Tergantung situasi yang terjadi. Namun biasanya hanya terjadi beberapa menit saja, jarang sekali terjadi di waktu yang panjang, apalagi jam-jaman.
Selamat bertransaksi!