Mohon tunggu...
Dwikorahardo Histiajid
Dwikorahardo Histiajid Mohon Tunggu... profesional -

Saya bukan orang pintar dan bukanlah seorang penulis, Saya bukan sarjana. Namun ijinkanlah saya untuk belajar menulis. Saya adalah Senior Art Director di sebuah perusahaan EO, sebelumnya di Advertising Agency dan Food Supplement. Sebelumnya juga pernah sebagai editor di pets magazine, marketing dan trader perdagangan berjangka, di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money

Jurus Anti Rugi Trading Forex

19 Maret 2010   13:33 Diperbarui: 4 April 2017   18:13 26346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Trading forex bisa untung?! Hahaha…, bullshit! Rugi iya…”

 

Teori oke, tapi praktek kantong jebol.”

 

“Teman saya yang main forex, rata-rata game over, heheheh…, udah sekitar 30 orang yang saya kenal.”

 

Zero sum game, ya bang? hehehehe…”

 

Yang untung bandar doang, bang. Hehehehe…, 101 persen investor pada kalah tuh, hehehe…”

 

“Pengalaman banyak orang, hampir 101 persen pada keok tuh trading, hehehe…”

 

“Alaaaa….hhh, itu kan janji sorga! Cuma akal-akalannya broker aja…”

 

“Dapat untung di forex? Mimpi kali…, buang duit ke kali iya…”

 

“Saya sudah habis banyak, tetep aja nggak menang-menang!”

 

“Forex? Cuma nguntungin broker-nya doang! Seringnya sih kita yang rugi, tapi broker yang tetap untung! Broker nggak mau rugi! Kasih kek komisinya separuh ke kita yang lagi kalah…!”

 

Dan masih banyak lagi komentar-komentar senada dari teman-teman pengamat, pelaku bisnis, partner bisnis / calon partner bisnis  forex trading yang sedang kecewa, yang harus kita support dan bimbing, agar bisa meyakinkan lagi, menjemput kembali uang mereka yang sudah pernah loss, dan selanjutnya menghasilkan profit signifikan untuk mereka, dengan menunjukkan cara-cara trading produk forex yang baik dan benar, dan produk-produk perdagangan berjangka pada umumnya. Dengan demikian, komentar-komentar kekecewaan tersebut nanti akan hilang dengan sendirinya.

 

Sebelum menjelaskan cara trading forex, saya ingin meluruskan beberapa kesalah-pahaman anggapan dalam dunia forex dan perdagangan berjangka umumnya:

 


  1. Forex di perdagangan berjangka bukanlah zero sum game, alias sebuah permainan uang yang menghabiskan uang. Tetapi merupakan sebuah transaksi jual / beli berjangka pasar uang internasional dengan resiko untung / rugi.
  2. Saya tidak setuju dengan istilah bandar dan pemain dalam kepesertaan perdagangan berjangka. Istilah bandar – pemain berkonotasi judi. Sedangkan perdagangan berjangka adalah sama-sekali bukanlah judi, melainkan sebuah alternative berinvestasi, dimana terdapat analisa di situ. Yang ada adalah; Pedagang Berjangka, Pialang Berjangka, Hedger (Produsen / Konsumen), Individu / Institusi atas nama individu, dan broker.
  3. Tidak ada akal-akalan broker (Commission House dan broker individu). Arah pergerakan harga sepenuhnya ditentukan oleh mekanisme pasar. Kesalahan pengambilan posisi / enter market adalah kesalahan trader dalam menganalisa arah pergerakan pasar. Keuntungan adalah sepenuhnya hak investor, dan bebas pajak, karena marketnya internasional. Broker hanya menerima komisi saja.
  4. Berinvestasi / bertransaksi di forex seperti membuang duit ke kali itu benar, jika kita asal enter market saja, tidak menggunakan analisa (fundamental, technical dan psychological), main tebak-tebakan (karakter judi), tidak mempersiapkan diri dengan perencanaan yang matang.
  5. Dan masih banyak lagi.

 

Lalu bagaimana cara trading forex yang baik dan benar, supaya tidak rugi?

1. Belajar.

Ya, belajar dan terus belajar. Kebanyakan forex trader pemula tidak mau meluangkan waktu untuk mempelajari apa yang menggerakkan mata uang. Terutama belajar analisa fundamental.

 

2. Hindari Overtrading.

 

Transaksi yang terlalu agresif, dilakukan berkali-kali dengan jarak Stop-Loss yang terlalu pendek, dan target Take-Profit yang terlalu pendek juga, maka hanya akan menguntungkan broker-nya saja. Ya, untung atau rugi, komisinya tetap harus dibayarkan kepada broker.

 

Target Take-Profit hanya beberapa dollar saja dalam sehari, dengan cara mengunci profit dalam jumlah yang sangat kecil, saat keadaan sedang memungkinkan untuk mengambil Take-Profit yang lebih besar, adalah merupakan strategi yang merugikan dan lebih menjurus pada gambling.

 

3. Hindari Over Leveraged

 

Leverage boleh dibilang pedang bermata dua. Broker tertentu dapat memaksa Anda untuk menggunakan High Leverage. Artinya; income yang didapatkan broker semakin besar, yang dihasilkan dari spread, karena position-size-nya tersebut akan semakin menentukan jumlah income dari spread. Jadi, semakin besar posisi dengan High Leveraged, maka semakin besar spread income yang didapatkan broker.

 

4. Tidak Tergantung Pada Orang Lain.

 

Trader sejati adalah trader sesungguhnya yang bisa berhasil karena usaha dan kemampuannya sendiri. Membuat keputusan sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. Belajar atau minta bantuan trading kepada trader yang lebih berpengalaman itu baik, namun akan lebih baik jika semua keputusan tetap berada pada diri kita sendiri.

 

5. Trading A Pair, Not Only A Currency.

 

Untuk memprediksi arah, sebaiknya tidak hanya dari satu mata uang saja, karena hal itu baru sampai pada setengah transaksi saja. Harus dilakukan prediksi terhadap arah mata uang yang kedua, yang menjadi pasangannya (pair). Karena sukses atau gagalnya transaksi tersebut secara penuh adalah tergantung dari mata uang yang kedua.

 

6. Persiapan Sebelum Trading.

 

Yakni memasang kuda-kuda, berupa kebijakan-kebijakan dalam trading dan rule yang spesifik, seperti; Anda siap loss / profit berapa? 30 point? 50 point? Atau 70 point per enter market? Atau 30 %? 50%? 70 % dari modal awal? Tentukan sikap Anda di sini. Jika Anda tidak memiliki kebijakan dan rule yang spesifik, maka sebenarnya Anda tidak memiliki persiapan dalam trading, dan Anda cenderung menggolongkan diri pada statistic 95 % Loss-Trader, yang pada akhirnya berhenti trading, meninggalkan gelanggang dengan menyalahkan instrument bisnis dan market-nya.

 

7. Mengikuti Trend.

 

Terdapat perbedaan yang cukup besar antara; Membeli di harga rendah, ketika harga sedang turun-turunnya dengan membeli di harga murah. Harga rendah dengan segera akan menjadi harga yang tinggi, ketika Anda melakukan trading melawan trend.

 

8. Liquidasi Transaksi yang Buruk.

 

Jika Anda sedang dalam posisi transaksi, dan ternyata hasilnya tidak bagus, yang harus Anda lakukan adalah; bakar (liqudasi)-lah posisinya dengan kadar yang sesuai, jangan berlarut-larut sehingga menambah kerusakannya.

 

Sebaliknya, jika transaksi Anda sudah bagus dan profit (sedikit), juga jangan terburu-buru untuk segera me-liquidasi posisi hanya karena bosan menunggu, atau ingin segera lepas dari stress. Sabarlah sedikit hingga sampai pada profit yang meyakinkan. Biasakanlah diri Anda dengan stress, karena stress adalah proses alami yang harus dilewati oleh seorang trader dalam trading.

 

9. Perhatikan Kondisi Technical.

 

Menentukan apakah market trend telah berakhir, atau menemukan tahanan-tahanan? Adalah kunci dari harga-harga di pasar. Gerakan spikes adalah biasa terjadi, ketika pasar bergerak satu arah.

 

10. Trading Bebas Emosi.

 

Ketika Anda tidak mempunyai persiapan, maka otomatis Anda melakukan trading dengan hanya menggunakan feeling, bukan berdasarkan ide. Feeling adalah cara yang sangat emosional dan buruk dalam trading. Dan kalau seseorang sudah dalam kondisi seperti itu, maka dia akan menjadi kesal dan emosi, selanjutnya cenderung akan mengungkapkan sesuatu yang hampir tidak pernah dengan menggunakan cara yang intelek. Bebaskan diri Anda dari situasi emosional tersebut dengan persiapan yang baik dan benar.

 

11. Pede.

 

Percaya diri adalah cara terbaik untuk berhasil dalam trading. Wajar jika Anda kehilangan uang terlalu dini dalam karir trading Anda, sehingga Anda sangat sulit untuk mendapatkan kepercayaan diri sejati. Biasanya, kebanyakan orang memang sangat sulit menerimanya, jika sudah menyangkut uang. Ya memang, hal tersebut adalah tergantung pada sikap dan mental kita terhadap uang. Seperti apakah kita memandang uang dalam resiko hilang atau peluang bertambah?

 

Hal bijaknya adalah; Jangan memasak nasi setengah matang. Pelajarilah bisnisnya terlebih dahulu sebelum bertransaksi.

 

12. Takut Cut-Loss.

 

Tidak ada yang dapat dibanggakan dari menahan posisi yang sedang rugi terlalu lama. Hal tersebut hanya menunjukkan sifat bodoh dan pengecut. Diperlukan keberanian dan kebesaran hati untuk menerima kerugian sementara. Kemudian menunggu kesempatan yang lebih baik untuk membalasnya dengan keuntungan. Banyak trader yang hancur karena berpendirian teguh pada posisi yang buruk tersebut.

 

Hal yang harus selalu diingat adalah; Tidak ada yang absolute di pasar. Seperti teori Einstein, relativitas / ketidak-mungkinan lah yang menjadi rutinitas di pasar. Sebuah transaksi bagus yang pernah Anda lakukan, bukan berarti sudah menjadikan Anda seorang trader yang sukses. Performa bulanan dan tahunan lah yang menentukan, apakah Anda termasuk trader yang baik atau tidak?

 

13. Don’t Crack Under Fire!

 

Saat polisi menggerebek sarang penjahat, atau petugas pemadam kebakaran yang harus masuk ke dalam api untuk menolong orang yang terjebak di dalam gedung yang terbakar dan harus memadamkan apinya, mereka sebenarnya ketakutan setengah mati, namun hal tersebut harus mereka lakukan! Dan akhirnya, mereka menyelesaikan pekerjaannya. Sama seperti yang terjadi dalam trading. Tidak apa-apa kita menjadi ketakutan, namun kita harus melakukan eksekusi terhadap sinyal-sinyal yang terjadi, seperti; cut loss, menunggu profit yang meyakinkan, dan lain sebagainya.

 

14. Konsistensi.

 

Setiap jenis bisnis apapun, akan memerlukan business plan, termasuk berbisnis di pasar uang dalam mekanisme forex trading. Jika Anda tidak meluangkan waktu untuk menentukan rule spesifik yang dapat diterapkan dan diikuti, maka trading Anda akan tidak focus dan tidak memiliki arah yang benar. Buatlah persiapan, miliki rule spesifik, terapkan dan tentukan target realistis yang dapat dicapai. Lakukan secara konsisten.

 

15. Terlalu Pede.

 

Jika tidak ada moment yang benar-benar bagus dan mantab, sebaiknya Anda harus lebih konservatif. Hindari overconfident, meskipun telah berjaya berturut-turut. Jangan greedy dan mudah terpancing. Tetaplah rendah hati dan konservatif. Karena jika Anda terlalu percaya diri, Anda akan bisa terjerumus pada kerugian yang menyesakkan.

 

Dalam kenyataannya, apapun yang ada di dalam dunia ini, selalu disertai dengan resikonya masing-masing. Berani menerima hidup, berarti berani menerima sakit dan berani menerima kematian. Berani berkeluarga, berarti berani bertanggung-jawab menafkahi keluarga. Berani bekerja, berarti berani capek. Berani berbisnis dan berinvestasi berarti berani rugi. Berani trading forex berarti berani loss. Namun kesemuanya itu harus di-manage dengan cara yang baik dan benar.

 

Cara-cara melakukan trading forex tersebut, bukanlah tanpa mengalami kerugian sama-sekali, tentu kita akan sering mengalami kerugian, karena dunia ini tidaklah sempurna. Namun dengan perencanaan yang matang, manajemen resiko dan system trading yang baik dan benar, yang boleh kita sebut sebagai Jurus Anti Rugi Trading Forex, maka ke depannya akan menjumpai hasil akhir dengan profit yang gemilang, seperti yang telah dicontohkan oleh Edward Arthur Seykota, yang telah berhasil mengubah account-nya, dari yang semula hanya $ 5,000 menjadi $ 15,000,000 dalam 12 tahun.

 

Namun semuanya kembali pada diri kita masing-masing, mau ikut terjun mengambil peluang tersebut, atau hanya duduk diam sebagai penonton.

 

Selamat bertransaksi!*

 

 

Sumber: Albertus CK/Radityo – Futures Monthly.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun