Perempuan Indonesia harus berani berkontribusi dan berprestasi agar bisa menjadi inspirasi yang baik bagi perempuan di seluruh dunia. Dimanapun kesempatan, Ganjar Pranowo selalu mengingatkan pentingnya partisipasi aktif itu. Tidak sekadar emansipasi.
Pernyataan Ganjar itu bukan omong kosong. Tapi ada action yang mendekatkan implementasinya. Maka karenanya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah selama ini di bawah kepemimpinannya terus menggencarkan berbagai strategi pengarusutamaan gender dan menjadikan program tersebut sebagai fokus utama dalam pemerintahannya.
Pemprov Jateng, sejak dipimpin Ganjar sedari 2013, hingga saat ini juga terus menggencarkan edukasi dan sosialisasi mengenai program kesetaraan gender kepada seluruh masyarakat.
Dalam konstruksi sosial, laki-laki dan perempuan itu tidak ada bedanya. Kalau perempuan melahirkan dan menstruasi itu memang kodrat, tapi kalau mengurus anak, memasak, mengepel lantai dan lainnya, itu peran bersama antara laki-laki dan perempuan.
Edukasi semacam itu, kata Ganjar, diperlukan agar masyarakat memahami bahwa perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam mengisi pembangunan.
Perempuan juga bisa menunjukkan peran mereka dalam pembangunan, begitupun dalam pengembangan sosial ekonomi masyarakat.
Pemprov Jateng juga terus mendorong perempuan untuk duduk di kursi strategis di pemerintahan, seperti beberapa kepala dinas di lingkungan Pemprov Jateng dijabat oleh perempuan.
Ganjar berpendapat, ia mengintensifkan edukasi tidak hanya secara konvensional, tetapi juga secara digital dengan memanfaatkan berbagai "platform" media sosial.
Masyarakat harus bergerak proaktif mencari informasi mengenai program kesetaraan gender di media massa. Upaya untuk mensukseskan program kesetaraan gender di wilayah Jawa Tengah membutuhkan peran aktif dan dukungan dari seluruh masyarakat.
Dan ketika lembar pada tanggalan itu menunjuk angka 22 di bulan Desember, terkuak kemudian ingatan Ganjar tentang sosok seorang ibu. Yaitu sosok yang seperti tak lekang dalam ingatannya.
Bu Sri Suparmi, bagaimana pun adalah perempuan pertama yang dikenal dan memiliki segalanya. Segala hal yang dibutuhkannya agar tumbuh, besar dan menjadi orang. Yaitu manusia dewasa yang tahu akan budi dan mampu membalas setiap kebaikan karena kelahiran, tumbuh dan besar menjadi orang itu.