Catatan Catatan 2014
TERTIPU
Tetapi siapakah engkau
yang rajin menyalakan api
di tengah gaduh
dan ketidakpastian.
Sungguh, aku terbuai
kata-kata indahmu yang menipu.
BERCERMIN
Dan hanya ketika
pada tatapnya merah.
Putih dalam harapnya
hangus.
Mestikah ia berpaling
meyakini wajah sendiri
di cermin?
NYANYI TEROMPET
Aku ingin meniup terompet
dari nyanyi laguku sendiri
Untuk mengusir sepi
kerna hadir yang tak mampu mengisi
Kepadamu yang piawai dan penuh
maukah berbagi bunyi
Agar irama hatiku
mengenali harmoni
Tak lagi merasa sunyi
KETIKA MALAM PERGI
ketika malam pergi
dibangunkan lelap oleh kesadaran pagi
akan lenyap pula dalam sekejap
yang ajaib, fantastis dan niscaya
dunia mimpi yang entah datang darimana
menjadi hartawan mendadak kaya bergelimang harta
menjilma pangeran paling tampan tiada dua
bermandi-mandi masyuk dalam genangan asmara
bercintaan dengan para dewi dan seribu peri
terbang bak kupu-kupu dikerumuni bebauan wangi
melintang di punggung bulan
hinggap di pohon-pohon teduh penuh bunga
bermesraan di taman langit
saling lempar puisi mengumbar puja dan puji
oh, begitu elok dunia hayal asmara
pun ada kalanya, panas-panas neraka
seperti nyata melintas di panorama
berkoar jadi raja paling berkuasa tapi pias
dikejar-kejar ular ganas, hendak melilit dan memangsa
dipelototi macan dan singa, hendak mengadu
lebih tajam mana cakar dan taring
berhayal jadi karang, tapi retas dihantami ombak
menjerit-jerit tak tahan dipanggang terik siang
pedih dan perih karena ditindih kesendirian
ketika malam pergi
panas surya adalah dunia nyata
mimpi-mimpi yang harus direngkuh
dengan kekuatan budi. dengan kefasihan cinta
masih ada taman sorga itu
mungkin tak serupa kerajaan-kerajaan hayal
tapi nyata terdapat panas persaingan
yang tak kalah seru dengan hukum rimba
(Dwi Klik Santosa)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H