Mohon tunggu...
Dwi Klik Santosa
Dwi Klik Santosa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis Dongeng Nusantara dan Menulis Apa Saja demi Memanja Kecintaan kepada Hidup yang Damai dan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menghidupkan Napas Literasi Nusantara

5 Agustus 2023   13:44 Diperbarui: 5 Agustus 2023   15:39 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nusantara kita adalah negeri kepulauan yang hebat. Anak-anak dan adik-adik kita harus diajak untuk mengerti tentang kehebatan Nusantara itu.

Salah satu caranya adalah dengan membaca sebanyak mungkin literasi tentang Nusantara. Baik dengan membaca buku maupun kisah-kisah dan data yang tersebar di situs-situs data media sosial.

Kita harus meyakini, bahwa Indonesia kita yang merupakan negara kepulauan ini menyimpan banyak kisah yang unik dan menarik. Hanya bagi yang suka dan getol menggali kisah itu, maka akan menemukan kegembiraan dan tumbuh kemudian kecintaan.

Sebaik-baiknya kita harus mampu mempertahankan kesadaran untuk menggali kekayaan kisah itu yang terkandung di dalam Nusantara. Menuliskan dan menjadikannya karya-karya indah dan bermutu.

Terutama kepada para siswa kita yang masih muda dan terlibat kegiatan rutin belajar di sekolah. Selain pendidikan baku yang diajarkan oleh guru-guru mereka di sekolah, juga sebaiknya kegiatan literasi yang punya fokus pada kebiasaan membaca buku dan belajar menulis karya tulis menjadi bagian penting lain yang harus dilatih dan dilakukan sebagai kebiasaan.

Mumpung masih muda, para siswa harus diisi dengan kenangan yang baik. Membaca buku terutama. Banyak manfaatnya untuk mengisi wawasan dan pengetahuan secara dasar. Buku apa saja, terutama buku sastra dan sains.

Buku sastra kita yang bertemakan Nusantara banyak sekali jumlahnya. Semua sastrawan kita yang menuliskan karya sastra itu adalah sastrawan Nusantara berasal dari banyak daerah di Indonesia. Tentunya semua yang dituliskan sebagai sebuah karya adalah menceritakan hal-hal yang punyak koneksi dan kaitan erat dengan roh dan nyawa Nusantara.


Begitupun dengan buku-buku sains kita. Banyak pula yang mengisahkan tentang produk-produk kebudayaan yang mencirikan Nusantara. Tentu saja, semua buku bagus untuk dibaca dan ditelaah isinya.

Akan tetapi, jika ada minat dan konsentrasi sedari awal tentang ketertarikan mendalami Nusantara. Akan tumbuh kecintaan itu. Karena punya kecintaan, akan tumbuh militansi untuk ingin ikut andil memberi arti dan punya tekad kuat mempersembahkan prestasi menambah supremasi kejayaan.

Bagian yang paling urgen dari kaidah Nusantara kita adalah guyub-rukun dan tenggang rasa. Unsur itu menjadi dasar pembentuk toleransi. Karena memang Nusantara kita yaitu NKRI terbentuk dari puluhan ribu kepulauan itu punya banyak perbedaan. Akan tetapi meski banyak sekali perbedaan itu, baik secara bahasa, adat dan tradisi, namun secara umum disatukan oleh kebudayaan yang sama, yaitu saling mencintai manusia sebagai baktinya kepada sih Ilahi.

Penjajahan semasa kolonialisme telah membentuk kesatuan tekad untuk merdeka. Kesatuan tekad itu telah menjadi sejarah panjang yang pada akhirnya membentuk ikatan ingin maju bersama sebagai perjuangan bersama memajukan NKRI.

Tidak ada perbedaan yang sesungguhnya perlu ditakutkan. Kalau sudah terlandasi kecintaan itu sebagai dasar, niscaya semua insan Indonesia punya jiwa welas dan asih. Saling menghormati satu sama lain. Saling bantu bahkan untuk bersama-sama mewujudkan kemajuan dalam berkehidupan dan berkebudayaan.

Mari ajak anak-anak kita untuk didekatkan dengan kecintaan itu kepada nasionalisme Indonesia. Kelak jika sudah dewasa dan besar, meski harus hidup di Jepang, Amerika, Norwegia, Maroko dan dimanapun nanti nasib akan membawanya serta, kecintaan kepada tanah lahir itu akan menjelma sesuatu yang asasi dan suci.

(Dwi Klik Santosa)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun