Tak kalah indah dengan Danau Toba, Lau Kawar juga menyuguhkan pemandangan dan destinasi yang sangat indah dan menarik. Udara yang sejuk dengan pemandangan yang cantik, menjadikan lokasi ini menjadi destinasi yang akhir-akhir ini sering dikunjungi kaum muda-mudi.
Terletak di Desa Namenteran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, tepatnya di bawah kaki Gunung Sinabung, Danau ini memiliki luas 200 hektar. Danau ini dikelilingi oleh hutan hujan tropis yang sangat lebat.
Destinasi ini sering dikunjungi pada saat hari libur. Pada saat hari libur, banyak sekali muda-mudi yang menghabiskan akhir pekan mereka di lokasi ini. Menyeruput kopi, menikmati desiran angin, dan suara alam yang menenangkan.
Untuk menuju ke sana, dibutuhkan waktu kurang lebih 3 jam dari kota Medan, dan 3 jam dari Kota Binjai. Untuk menuju ke sana, anda tidak perlu khawatir tentang medannya, karena kendaraan seperti mobil dan bus, bisa masuk. Akses menuju ke lokasi juga terbilang mulus.
Terletak diketinggian 2.451 MDPL membuat iklim disekitaran danau lau kawar sangat sejuk. Pada malam hari, suhu di sana bisa mencapai 14-17 derajat celcius. Tempat ini sering dijasikan muda-mudi sebagai lokasi kemping pada saat libur. Banyak spot-spot kemping yang disediakan oleh pengelola. Ada juga villa dan penginapan di sana. Dengan harga sewa sekitar Rp 300.000-Rp 1.500.000 saja anda bisa menyewanya untuk honey moon ataupun liburan bareng keluarga.
Bukan hanya pemandangan danau saja, pengunjung juga bisa menyewa perahu atau kayak untuk dapat menikmati syahdunya pemandangan Lau Kawar dari tengah danau.
Untuk masuk ke lokasi ini, pengunjung dikenakan biaya retribusi Rp 5.000-10.000/org dan membayar biaya parkir Rp.5000/motor dan Rp.10.000/mobil. Dengan biaya yang ditawarkan, anda sudah bisa menikmati indahnya Danau Lau Kawar. Untuk spot foto, disediakan banyak spot foto yang bebas anda pilih sendiri.
Bagi anda penggemar mancing, anda bisa membawa pancingan dari rumah, karena di sini tidak ada larangan memancing. Namun, pengunjung tidak diperbolehkan untuk berenang di danau. Karena, menurut kepercayaan warga setempat, tidak ada yang berani berenang di Danau ini. Pengunjung juga tidak diperbolehkan membawa alat musik karena bisa mengganggu ketenangan wisatawan yang lain.