Mohon tunggu...
dwiki puspa
dwiki puspa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Model Politik Birokrasi Seperti Apa yang Dapat di Terapkan di Indonesia?

17 April 2015   07:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:00 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Model Politik Birokrasi Seperti Apa yang Dapat di Terapkan di Indonesia?

Membahas tentang kehidupan politik di Indonesia memiliki keterkaitan erat dengan posisi birokrasi pemerintah dalam berbagai keputusan politik dan eksekusi dari keputusan politik itu sendiri. Latar belakang historis yang melandasi politik birokrasi di Indonesia menjadi sedemikian penting dan strategis di kehidupan politik di Indonesia.

Latar historis tersebut memberikan catatan sejarah bagi negara Indonesia bahwa birokrasi melalui para birokratnya dalam sejarah perpolitikan Indonesia memiliki keterlibatan yang cukup jauhdalam dunia politik Indonesia. dari rezim orde lama hingga sekarang sepertinya tdak daapt dibedakan “birokrat” dengan “politisi”.

Ada dua model system birokrasi yang dapat diterapkan di negara Indonesia diantaranya yaitu model system birokrasi spoil system dan merit system. Kedua system ini memiliki pandangan yang berbeda secara diametral dimana tempat dan fungsi birokrat dengan politisi dalam birokrasi pemerintahan.

Merit system memiliki pandangan bahwa seorang birokrat ditempatkan dalam posisi sebagai pelaksana (policy application) dari kebijakan sedangkan politisi di tempatkan dalamn posisi sebagai pembuat kebijakan (policy making), sedangkan spoil system memiliki pandangan bahwa pembuat kebijakan serta pelaksana kebijakan tidaklah menjadi masalah berada ditangan para politisi, karena hal ini sesuai dengan prinsip dari demokrasi bahwa di ciptakannya birokrasi pemerintah justru untuk melayani kepentingan masyarakat sebagaimana lazimnya di wakili oleh partai yang memenangkan suatu pemilu. Partai yang menang dalam pemilu dalam pandangan ini secara langsung sah dapat menguasai birokrasi pemerintahan baik pada level pembuat kebijakan maupun pada level pelaksanaan kebijakan.

Sebelum beranjak menuju model birokrasi di Indoesia ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu sejarah perkembangan model system birokrasi spoil system dan merit system. Perkembangan model birokrasi ini merujuk pada praktek birokrasu di Amerika Serikat. Seperti di ilustrasikan dengan jelas dalam ungkapan berikut “spoil system is an American political term” ( The New Encyclopaedia Britannia, 1990:108). Yang terjadi dalam praktek birokrasi tersebut di negara-negara dunia tidak benar-benar murni dalam penerapan model spoil system dan merit system, yang ada adalah kombinasi antara keduanya, ada beberapa negara yang menggunakan model birokrasi spoil system dan ada juga negara lain menggunakan model birokrasi merit system.

Model system birokrasi yang seyogyanya digunakan di Indonesia adalah model system birokrasi merit system. Mengapa demikian ? karena, dengan menggunakan model system birokrasi merit system dalam aspek landasan berpikir lebih professional dan netral, prosesnya pun melalui seleksi terbuka dengan profesionalisme tinggi dan kemampuan dan pengalaman kerja yang mumpuni tidak terjadi manipulasi birokrasi untuk partai politik serta intensitas control politik yang tinggi. Namun model system ini juga memiliki kelemahan yaitu birokrasi dapat mensabotase keputusan politik yang demokratis.

Antara kedua model system birokrasi tersebut tentu mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing, semua kembali lagi kepada eksekutor-eksekutor pemerintahan yang bertugas dalam memenuhi kepentingan masyarakat sesuai dengan tugas masing-masing dilakukan penuh tanggung jawab dan kejujuran, dengan itu saja rasa-rasanya tidak perlu menggunakan model-model birokrasi yang bermacam-macam, negara Indonesia dapat menjadi negara adidaya dan mempunyai pemimpin-pemimpin yang berdedikasi tinggi tanpa meninggalkan aspek keagaamaan dan moralitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun