Mohon tunggu...
Heralius Dwiki Anggoro
Heralius Dwiki Anggoro Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Fakultas Bioteknologi, Universitas Kristen Duta Wacana

pemuda asal Kabupaten Klaten Mahasiswa Fakultas Bioteknologi, Universitas Kristen Duta Wacana **SOSIAL MEDIA** -Youtube : https://www.youtube.com/c/Duduwiki JANGAN LUPA SUBSCRIBE & AKTIFKAN LONCENGNYA - Instagram : https://www.instagram.com/dwikianggoro/ - Twitter : https://mobile.twitter.com/duduwiki

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenali Penyebab Kasus DBD di Klaten

21 April 2020   20:00 Diperbarui: 21 April 2020   19:59 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada awal tahun 2016, delapan desa di Kecamatan Prambanan dinyatakan endemis DBD. Hal ini diperkuat dengan data dari puskesmas Prambanan sebanyak 65 kasus hingga bulan Oktober 2016 telah terjadi kasus DBD. 

Angka ini merupakan angka yang paling tinggi dibandingkan kecamatan lainnya di kabupaten Klaten, dalam jurnal tersebut juga menambahkan penyebab kecamatan Prambanan paling banyak angka kematian karena DBD, diakibatkan kondisi tempat yang terdapat banyak tampungan air terbuka cenderung memiliki potensi DBD yang tinggi, seperti banyak masyarakatnya yang berprofesi menjadi petani, banyak rumah maupun tempat publik yang menampung air yang dibiarkan terbuka, budaya yang tidak menimbun barang yang berpotensi menyimpan genangan air, serta sistem irigasi yang tidak adanya penanganan untuk pemberantasan jentik nyamuk DBD. P

ada sektor sosial, kepadatan penduduk turut menunjang atau sebagai salah satu faktor risiko penularan penyakit DBD, dikarenakan kepadata penduduk yang padat akan berpotensi menurunkan tingkat kesadaran masyarakat akan kesehatan dan kebersihan lingkungan tempat masyarakat tersebut tinggal.

Walaupun sebenarnya dari Dinas Kesehatan sudah melakukan upaya dengan melakukan tindakan fogging dibeberapa wilayah yang menjadi sarang habitat nyamuk DBD, namun langkah fogging ini nampaknya bukan upaya yang efektif, dikarenakan upaya fogging disatu sisi dapat membasmi serta membunuh pertumbuhan nyamuk dewasa, tapi resikonya jentik masih berkembang dan terkena desinfektan dari kegiatan fogging justru membuat jentik tersebut memiliki resistensi terhadap desinfektan dari fogging tersebut, sehingga nyamuk yang sudah punya resistensi dari konsentrasi desinfektan pada fogging yang digunakan. 

Pada profil kesehatan Kabupaten Klaten tahun 2017 juga menjelaskan permasalahan kabupaten Klaten dalam upaya pemberantasan nyamuk DBD dimana masyarakat belum memiliki kesadaran yang tinggi untuk melakasanakan program PSN atau Pemberantasan Sarang Nyamuk dilingkungan rumah dan masyarakat dan perencanaan kegiatan Pengendalian DBD oleh petugas Puskesmas. 

Hal ini dapat dilihat dapat dari mata pencaharian masyakarta Klaten yang mayoritas bercocok tanam dengan sistem irigasi air yang cukup baik, sehingga membuat potensi kubangan air dan tempat lembab menjadi sarang berkembangbiaknya nyamuk. 

Untuk itu, dalam membasmi nyamuk DBD, perlu diketahui siklus hidup dari nyamuk Aedes aegypti , nyamuk dari genus Aedes ini menyukai lingkungan yang tergenang air, ruas bamboo, dan penampungan air dengan telur nyamuknya yang diletakkan dipermukaan air yang tenang. 

Menjadi kesadaran Bersama, baik dari instansi kesehatan kabupaten Klaten serta masyarakat Klaten untuk bersama-sama meningkatan kesadaran tentang langkah 3M plus untuk menekan pertumbuhan jentik nyamuk, contoh sederhana yang dapat dilakukan yaitu amati disekitar rumah maupun lingkungan tempat tinggal kita apakah ada barang maupun tempat yang memilki genangan air. 

Jika memilki genangan segera dilakukan penimbunan dan membuang air yang tergenang. Kemudian untuk halaman kebun maupun pekarangan yang terdapat timbunan bahan bangunan maupun sampah plastik untuk segera dibersihkan supaya tidak menjadi sarang perkembangbiakan bagi nyamuk.

 Upaya penyuluhan dan sosialisasi PSN atau Pemberantasan Sarang Nyamuk yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dengan melibatkan lintas sektor secara rutin dan berkesinambungan pada akhirnya dapat menambah keyakinan masyarakat terhadap program PSN ini untuk pencegahan dan penanggulangan DBD. 

Kegiatan sosialisasi dan survey langsung kerumah maupun pemukiman warga menjadi kunci apakah lingkungan tempat tinggal masyarakat sekitar sudah terbebas dari ancaman jentik dan nyamuk DBD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun