Mohon tunggu...
dwiki bagaskara
dwiki bagaskara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Semoga bermanfaat

Mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan terhadap Covid-19 dan Vaksinasi di Indonesia

29 Juni 2021   10:15 Diperbarui: 29 Juni 2021   10:19 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakkatuh, kali ini saya ingin menyampaikan tentang pandangan atau opini masyarakat terhadap covid-19 yang setiap harinya semakin memburuk, yang membuat banyaknya masyarakat semakin lelah, bosan, dan tidak percaya akan adanya covid-19 ini serta dengan kebijakan-kebijakan yanng berlaku. Dengan keadaan covid pada saat ini banyak masyarakat yang masih tidak mau melaksanakan protokol kesehatan. contohnya menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan dirumah aja. Masyakat masih mengangggap enteng atau tidak percaya dengan masalah coviid-19 ini padahal sudah banyak korban jiwa yang diakibatkan oleh covid-19 ini.

Menurut beberapa opini orang-orang yang saya tanyakan masalah covid. Mereka berkata bahwa covid-19 ini konspirasi, covid ini hanyalah permainan pemerintah dan pihak-pihak lainnya saja agar dapat meraup keuntungan dari covid-19 ini. Padahal covid ini nyata  keberadaannya dan sudah banyak pula nyawa orang yang melayang akibat terkena covid-19. Tidak semua masalah covid ini adalah rekayasa, permainan pihak-pihak tertentu, atau bahkan tidak ada, covid itu ada dan nyata kita tidak boleh meremehkan covid-19 walaupun banyak juga yang sudah sembuh dari covid akan tetapi kita juga harus ingat banyak juga yang sudah meninggal akibat covid-19. Akibat pola fikir masyarakat yang menganggap remeh persoalan covid ini akhirnya program pemerintah yang biasa di sebut PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) dan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) tapi karena masyarakat sudah terlanjur tidak percaya dengan masalah covid ini, masyarakat pun banyak yang tidak mematuhi prokes yang diberlakukan oleh pemerintah mereka tetap dengan santainya keluar rumah, nonkrong di warung kopi dengan teman-temannya bahkan tidak mematuhi prokes sama sekali, mereka hanya mau menggunakan masker jika ada pihak polisi yang melakukan himbauan atau rajia masker saja jika tidak adanya patroli yaa kembali seperti biasanya mereka tidak menggunakan masker, berkerumunan sesama teman dan tidak menjaga jarak antar sesama.

Dengan maraknya kasus covid yang makin hari tak kunjung ada perubahan dan pemerintah pun menganjurkan untuk semua masyarakat melakukan vaksinasi covid-19 dengan harpan agar imunitas tubuh kita terbentuk dan mengurangi dampak terkena covid-19, walaupun beberapa ahli menyebutkan bahwak efektifan vaksin belum bisa sepenuhnya diukur dengan jelasakan tetapi beberapa negara seperti negara turki dan brazil yang mengatakan bahwa persentasi vaksinasi covid sinovac ini mencapai 50-90%. Tapi sekarang vaksinasi tersebut dikabarkan sudah berkembang jauh lebih baik lagi dan semoga berita itu valid kebenaranannya. Akan tetapi akibat dari pola fikir masyarakat yang sudah tidak percaya atau meremehkan keberadaan covid ini banyak masyarakat yang enggan untuk melakukan vaksin, padahal vaksin ini bertujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh agar membantu imunitas tubuh kita melawan virus covid yang ingin menyerang kapan saja. Pola fikir inilah yang mestinya kita ubah, kita perbaiki dan memulai dengan kebiasaan baru yang lebih peduli lagi dengan kesehatan diri sendiri, keluarga, dan orang-orang yang ada disekitar kita. Sebagai contoh saja dari negara tetangga kita yaitu singapura. Berdasarkan data Ourworldindata.org, yang diberitakan lagi oleh CNN Indonesia ada sekitar 50% dari total 5,9 juta penduduk di singapura yang telah menerima vaksin covid-19. Sebanyak 2,06 juta atau 36,1 dari total penduduk singapura sudah menerima vaksinasi lengkap. Dengan banyaknya penduduk yang divaksinasi, covid-19 dianggap hanya sebagai penyakit endemik lain seperti flu biasa dan penyakit ringan lainnya. Bukti ilmiah menunjukan bahwa vaksinasi sangat efektif mengurangi resiko tertular dan menularkan, jika seseorang terinfeksi vaksin akan mencegahnya terpaparnya gejala covid-19 parah. Selain kecepatan vaksinasi, singapura juga memiliki aturan ketat yang mengatur pertemuan sosial, pemakaian masker, pelacakan kontak yang runut serta cepat, hingga pembatasan pergerakan. Dari kebijakan dan keberanian singapura untuk melakukan hal tersebut sepatutnya kita juga dapat mencontoh dari merekayang percaya dengan kebijakan-kebijakan pemerintas terutama kebijakan untuk melakukan vaksin karena seperti yang sudah dijelaskan vaksinasi terbukti ilmiah menunjukan bahwa vaksinasi sangat efektif mengurangi resiko tertular dan menularkan, jika seseorang terinfeksi vaksin akan mencegahnya terpaparnya gejala covid-19 parah. Jika kita mau melaksanakan vaksinasi dan percaya dengan kebijakan pemerintah serta menjalankan prokesdengan baik dan benar maka pandemi covid-19 di Indonesia dapat di redam atau mengurangi dampak terpapar dan penyebaran serta mengurango korban jiwa dan diharapkan pandemi ini cepat berlalu.

 Dengan ini saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar mau melakukan vaksinasi demi Indonesia yang sehat, kuat, dan mampu mengalahkan virus covid-19 dan kita dapat kembali. Mari kita lawan covid-19 dengan vaksinasi dan prokes yang ketat dan selalu berdoa kepada tuhan agar situasi pandemik ini cepat berlalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun