Al-Ghazali menekankan agar seorang anak dibiasakan untuk bersusah payah, dan jangan dibiasakan dalam kemewahan. Sedari dini seorang anak juga musti ditanamkan sifat-sifat hormat, bersahaja dan kesungguhan dalam dirinya. Selanjutnya ia tandaskan, “Hendaknya seorang anak dijaga agar tidak menggemari uang dan benda-benda lainnya, lantaran inilah langkah yang dapat menuju kepada pertengkaran.”
Pada bagian lain al-Ghazali berujar, “Orang tua bertanggungjawab mendidik anaknya dengan benar. Di tangan merekalah anak yang tidak berdosa dan nuraninya yang masih bersih itu diserahkan. Hatinya laksana sebuah cermin yang siap memantulkan bayangan apa pun yang diletakkan di depannya dan ia akan meniru apa saja yang dilihatnya. Ia dapat menjadi warga negara yang baik apabila ia dididik dengan baik dan ia akan membahayakan orang lain apabila ia diabaikan dan diperlakukan dengan buruk. Orang tuanya, sanak familinya, maupun guru-gurunya, akan ikut menanggung kebahagiaan atau menanggung penderitaan karena kejahatannya. Oleh karena itu, menjadi tugas orang tua atau walinya untuk memperhatikan anak. Ajarkanlah kepadanya akhlak yang baik. Didiklah ia dan jauhkanlah dirinya dari teman-temannya yang buruk.”
*****
Tulisan di atas, tayang beberapa saat sebelumnya di blog personal http://dwikisetiyawan.wordpress.com. Saya dedikasikan dalam rangka memperingati 900 tahun wafatnya Imam al-Ghazali (1111-2011 M) dan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei.
Sumber Gambar: kreasi saya sendiri, dengan bantuan scanner HP Deskjet F2276 :) dan aplikasi gratis PhotoScape. Tentang PhotoScafe, sila kunjungi posting saya sebelumnya Tip Trik Membuat Screen Capture Desktop.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H