[caption id="attachment_213110" align="alignleft" width="300" caption="Kotak Tag"][/caption]
Selama ini saya perhatikan banyak blogger, tidak terkecuali di Kompasiana, agak mengabaikan fungsi tag pada postingan yang dibuatnya. Malahan ada blogger yang salah kaprah dengan senantiasa men-tag namanya sendiri. Sebagaimana namanya, tag atau label memiliki fungsi untuk menandai sebuah tulisan. Mirip-mirip dengan kategori. Hanya saja tag lebih fleksibel sifatnya.
Sekurang-kurangnya ada 3 fungsi dari keberadaan tag. Pertama, dengan penanda itu seorang admin blog akan mudah mengelompokkan tulisan-tulisan yang cukup banyak jumlahnya dengan tag sama. Misalkan anda membuat tulisan tentang Keong Racun berbeda-beda kategorinya. Ada tulisan di kategori musik, kategori new media, kategori budaya, kategori remaja dan sebagainya. Namun dengan tag "Keong Racun" maka tulisan-tulisan yang tersebar itu mengelompok dalam kumpulan tulisan ber-tag "Keong Racun". Sehingga ketika di blog tersebut sudah terdapat ratusan bahkan ribuan tulisan, anda akan mudah mencari tulisan yang dibuat berdasar tag yang telah dibuat.
Kedua, memudahkan pengunjung mencari suatu tulisan dengan adanya tag tertentu. Dalam contoh kita ini, tag "Keong Racun". Kadang-kadang, bila suatu blog sudah banyak postingannya, dan seorang pengunjung akan mencari suatu tulisan tertentu, dia akan kesulitan mendapatkan hasil yang diinginkannya. Berdasarkan tag yang telah dibuat, tatkala seorang pengunjung blog yang akan mencari suatu tulisan di search atau pencarian internal blog dengan tag "Keong Racun" maka akan ditunjukkan hasil tulisan-tulisan ber-tag "Keong Racun" yang ada di blog tersebut .
Ketiga, seperti halnya kategori, penggunaan tag yang tepat akan menaikkan posisi suatu tulisan di mata mesin pencari. Dengan kata lain, anda telah melakukan Search Engine Optimization (SEO). Berdasar tag "Keong Racun" yang telah anda sematkan, maka tulisan tersebut akan dikelompokkan oleh mesin pencari bersama tulisan-tulisan lain dari berbagai penjuru dunia dengan tag sama. Dampak dari tulisan yang mendapatkan posisi bagus di mesin pencari (dalam hal ini halaman 1 dan 2) maka lalu lintas pengunjung ke blog kita bertambah ramai.
Perlu diketahui pula, robot mesin pencari akan menampilkan hasil pencarian didasarkan domain situs, judul posting, dan isi posting. Dengan adanya tag, robot mesin pencari akan dimudahkan untuk memilah dan mengelompokkan suatu postingan atas dasar tag unik yang anda buat. Misalnya saat ini ada membuat tulisan dengan judul Fenomena Sinta dan Jojo di YouTube. Tag yang dibuatnya antara lain: keong racun, musik indonesia, youtube, mahasiswi bandung, sinta dan jojo, charlie st12, dan kota bandung.
Ketika seseorang di ujung dunia lain mengetikkan kata kunci (keyword) yang sama dengan tag yang anda buat di mesin pencari, si mesin pencari akan menyodorkan hasil berdasarkan tag tersebut. Perkara di mesin pencari akan menampilkan tag itu di halaman awal atau tidak, tergantung sejauhmana anda mengoptimasi tulisan yang dibuat. Soal yang menyangkut trik bagaimana tulisan anda mudah dan murah tampil di halaman 1 mesin pencari akan saya kupas dalam beberapa saat depan.
Berkenaann dengan topik kita kali ini, jangan hanya satu dua tag saja yang disematkan ketika anda membuat postingan. Anda musti mengoptimalkan sebuah postingan yang dibuatnya. Admin WordPress menyarankan maksimal 8 buah tag yang bisa dibuat. Pertimbangannya barangkali berdasar riset WordPress kalau lebih dari 8 tag, postingan itu bisa dianggap spam.
Namun jangan sekali-kali anda membuat tag di mana didalam postingan itu tidak ada kata atau frase dimaksud. Tidak nyambung. Misalkan, anda membuat tulisan dengan topik masakan khas Indonesia, tiba-tiba anda sematkan tag: gambar hot, dada montok, gadis semlohai dll. Bukannya tampil di halaman pencarian mesin pencari, malah-malah tulisan anda itu dianggap spam. Trik itu dulu pernah dipakai orang untuk mengelabui netter mengunjungi suatu situs panas. Bukan gambar hot, dada montok atau gadis semloi yang didapatkan, namun anda akan digiring untuk mengklik iklan-iklan tertentu. Dan tentu saja akan menghabiskan waktu anda yang cukup berharga. Trik kuno itu jangan sekali-sekali anda terapkan, sebab justru akan menjatuhkan reputasi sendiri.
***
Ketimbang kita bicara soal teori, kini mari kita praktekkan saja. Setelah posting Fungsi Tag dalam Postingan ini, saya segera memposting tulisan berjudul "Kisah Inge Menjuarai Kontes Terbesar, Terheboh dan Terpanas". Saya tempatkan pada kategori hiburan. Tag atau label yang saya persiapkan antara lain: kisah inge, kontes terbesar, kontes terheboh, kontes terpanas, negeri ngotjoleria, inge dudul dan baginda asa. Ada 7 tag yang telah saya persiapkan. Jika saat ini anda mengetikkan kata kunci (keyword) "Kisah Inge" di Google maka akan muncul puluhan tulisan berdasarkan judul dan tag "Kisah Inge" yang dibuat kompasianer Negeri Ngotjoleria. Tidak ada satu pun tulisan saya yang muncul. Memang demikian, karena saya belum pernah membuat posting dengan judul dan tag "Kisah Inge". Namun dengan trik optimasi mesin pencari dan penyematan tag yang tepat, insya Allah, saya bisa menggeser beberapa tulisan lama yang telah ada sebelumnya.