Mencoba jadi pujangga kaget, beberapa hari lalu saya membuat tulisan bertajuk Pantun Ramadhan di blog personal. Tak disangka tak dinyana, justru postingan tertanggal 21 Juli 2010 itu dalam beberapa hari ini menjadi postingan teratas. Ini berarti gairah netter untuk bersiap-siap menyambut ramadhan 1431 H cukup meningkat.
Iseng-iseng saya memasukkan kata kunci (keyword) "Pantun Ramadhan" di mesin pencari Google (versi bahasa Inggris maupun Indonesia). Ternyata memang posting yang saya buat nangkring di halaman 1 Google. Posisinya lumayan di atas. Sudah bisa menggeser postingan yang sudah lama ada sebelumnya. Dengan demikian, netter dari manapun yang tengah mencari pantun untuk keperluan sms temannya, update status di blog sosial atau bahkan untuk keperluan mengisi acara ramadhan di radio maupun televisi "diarahkan" Google mengklik postingan dimaksud. :)
Hemat saya kunci bisa menembus halaman 1 Google dengan keuntungan arus pengunjung blog kita bertambah deras, banyak jalannya. Saya sendiri lebih menyukai postingan hasil pikiran sendiri, lantaran mesin pencari lama kelamaan bisa mendeteksi mana posting asli dan mana posting copy paste. Artinya, mesin pencari akan memberi bobot lebih kepada postingan yang merupakan hasil karya asli (dibuat pertama kali oleh penulisnya).
Di samping itu yang kadang kita lupakan agar posting kita bisa menembus halaman 1 Google adalah tetap diperlukan update postingan yang telah dibuat. Bisa dengan merevisi, memberi huruf tebal/miring/garis bawah kata tertertu, mencantumkan link baru hingga menambah informasi baru atas tulisan yang telah dibuat. Kebanyakan dari blogger Indonesia malas jika sudah menyangkut update tulisan yang telah dibuat. Seolah, jika sudah memposting tulisan segalanya tinggal terima bersih.
Berkenaan dengan itu, dalam posting Pantun Ramadhan yang telah saya publikasi, awalnya hanya ada beberapa pantun. Namun secara rutin saya menambahkannya walau hanya satu. Hal ini dalan rangka update. Dalam banyak hal, netter yang pernah mengunjungi postingan tersebut, saya yakin tidak hanya satu dua kali mengkliknya. Ia tahu bahwa posting tersebut di-update terus menerus. Inilah salah satu hal yang membuat menjadi tulisan teratas di blog personal.
Kini segera saja kita ke lokasi. Semoga berkenan....
Pucuk dicinta ulam tiba,
Pucuk dicerai ulam putus.
Ramadhan siap menyapa,
Maafkan beta wahai kompasiner dengan tulus.
Di sini bukit di sana pula bukit,
Ditengahnya terhampar hutan cemara.
Ada salah banyak atau sedikit,
Kiranya pintu maaf segera dibuka.
Dalam samudera bisa diduga,
Dalam hati siapa tahu.
Ditunggu segera undangan buka puasa,
Pasti bermakna ibadah Ramadhanmu.¹
Selepas tarawih selancar dunia maya,
Tak sengaja lihat gambar syur.
Tak apalah sedikit dosa,
Anggap saja pengantar makan sahur.
Jauh di mata dekat di hati,
Jatuh cinta jangan dihindari.
Entah bulan biasa maupun bulan suci,
Jangan lakukan tindak korupsi.
Kecil-kecil cabe rawit,
Kelak besar jadi perkasa.
Walau perut menahan sakit,
Ajari anakmu berpuasa.
Rasa gurih,
Ikan tongkol.
Lama tarawih,
Jangan dongkol.
Buah kecapi,
Dari Meulaboh.
Bulan suci,
Banyaklah shodaqoh.
Sayur mayur,
Di pasar Kramatjati.
Makan sahur,
Musti dinikmati.
Kebun Sirih,
Kampung Melayu.
Terima kasih,
Alias tengkiyu.
*****
¹ Ngarep dot com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H