Mohon tunggu...
Dwiki Setiyawan
Dwiki Setiyawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

#Blogger #Solo #Jakarta | Penyuka #Traveling #Sastra & #Politik Indonesia| Penggiat #MediaSosial; #EventOrganizer; #SEO; http://dwikisetiyawan.wordpress.com https://www.facebook.com/dwiki.setiyawan http://twitter.com/dwikis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Serenada Buat Kotaku

29 Juni 2010   07:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:12 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Serenada Buat Kotaku merupakan suatu program musik klasik yang dipancarkan dari Radio PTPN Rasitania Solo pada awal 1990-an. Mengudara pada setiap Jum'at malam selepas pukul 22.00 hingga 24.00 WIB. Penyiarnya seorang lelaki paruh baya (dan saya lupa namanya). Menariknya, sang penyiar meramu acara musik klasik sembari mengetuk hati pendengarnya untuk peduli pada lingkungan kota. Dalam hal ini kota Solo yang pada saat itu gencar dengan program kebersihan berslogan "Berseri" (Bersih, Sehat, Rapi dan Indah).

Dalam setiap siaran Serenada Buat Kotaku, sang penyiar senantiasa menekankan kepada pendengarnya bahwa lingkungan bersih, sehat, rapi dan indah berangkat dari individu masing-masing. Apabila seseorang telah memiliki sikap dan perilaku 'berseri', dan telah menular kepada individu-individu lainya, sehingga membentuk suatu kebiasaan (pula budaya seseorang) maka dengan sendirinya lingkungan kota akan bersih, sehat, rapi dan indah.

Ajakan dan contoh yang acap didengungkan sang penyiar pada acara Serenada Buat Kotaku itu sesungguhnya hal kecil, namun lantaran hal kecil tersebut diabaikan banyak orang akhirnya menjadi hal besar. Membuang sampah di got atau sungai bila hanya dilakukan satu orang mungkin tidak kentara dampaknya, namun bila sekian puluh atau ratus orang melakukan hal serupa, pastilah gawat akibatnya. Got atau sungai kurang lancar alirannya, dan tumpukan sampah itu menjadi sarang penyakit.

Ia mengajak pendengar agar tidak lupa membuang sampah pada tempatnya selepas melakukan kegiatan tertentu. Pula menjaga kebersihan dan kerapian yang berpangkal dari rumah tangga masing-masing. Dari menjaga kebersihan dan kerapian, akan terpancar lingkungan sehat dan indah. Sederhana ajakannya, namun tidak sesederhana itu dalam prakteknya.

Di samping ajakan halus kepada pendengar untuk peduli pada lingkungan kota, di sisi lain program musik Serenada Buat Kotaku tersebut laksana oase penyejuk di tengah keringnya sajian musik klasik buat sebagian kecil penggemarnya di kota Solo. Penanda acara ini, tentu saja latar alunan musik 'Serenade' nan indah karya komponis Austria Franz Schubert.

Alunan musik klasik yang berkumandang melalui acara Serenada Buat Kotaku Radio PTPN Rasitania Solo ini, bukanlah musik klasik dengan durasi panjang. Lebih tepatnya yang diputar yakni musik klasik ringan (soft classic). Beberapa diantaranya: Blue Danube (Tchaikovsky), Eine Kleine Nachtmusik (Mozaart), The Four Seasons (Vivaldi), Canon in D Mayor ( Johann Pachelbel) dan sebagainya.

Namun entah mengapa, karena sesuatu dan lain hal beberapa waktu kemudian (masih di tahun 1990-an) program musik Serenada Buat Kotaku di Radio PTPN dihentikan.

Berikut ini saya tampilkan 2 (dua) buah video dari YouTube, alunan 'Serenade' karya Schubert yang menjadi latar musik acara Serenada Buat Kotaku. Video pertama alunan 'Serenade' dalam gesekan biola, sementara kedua dalam dentingan piano.

Mengulangi pesan dari posting ini: Jangan lupa menjaga kebersihan dan kerapian sekeliling. Lantaran Kebersihan dan Kerapian bukan hanya sebagian dari iman, namun hakekatnya manifestasi atas keimanan itu sendiri. Dan terakhir, selamat mendengarkan!

*****

Tulisan ini juga diposkan di Dwiki Setiyawan's Blog.

Link Gambar: http://img164.imageshack.us

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun