Mohon tunggu...
Dwiki Setiyawan
Dwiki Setiyawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

#Blogger #Solo #Jakarta | Penyuka #Traveling #Sastra & #Politik Indonesia| Penggiat #MediaSosial; #EventOrganizer; #SEO; http://dwikisetiyawan.wordpress.com https://www.facebook.com/dwiki.setiyawan http://twitter.com/dwikis

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

FPG DPR-RI: Batalkan Kenaikan Pupuk!

18 Maret 2010   10:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:20 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Firman Subagyo (dwikis file)

Ia juga mengharap kebijakan investasi pertanian tidak mengulang kesalahan pada kebijakan sektor pertambangan di mana saat ini lebih banyak dikuasai oleh pihak asing.

Terkait dengan program swasembada daging, FPG mendesak pemerintah untuk mendorong peningkatan populasi sapi potong yang ditargetkan meningkat dari 12 juta ekor pada tahun 2009 menjadi 14,6 juta ekor pada tahun 2014. Ditengarai selama ini pemerintah belum intensif mendorong potensi bibit sapi lokal untuk program swasembada daging.

Sebagaimana diketahui selama periode 2005-2009, Indonesia masih mengimpor 40 % total kebutuhan daging sapi yang pada 2009 saja mencapai 322,1 ribu ton. Meskipun populasi sapi potong dari tahun 2005 hingga 2009 meningkat sebanyak 4,4 % per tahun, populasi sapi potong belum mampu memenuhi kebutuhan nasional akan daging sapi.

*****

[Dwiki Setiyawan | Jakarta]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun