Tip 6: Pengoperasian gigi transmisi yang ideal. Pengemudi harus melakukan perpindahan/penambahan gigi saat mencapai 2000-2500 rpm. Dan selalu menjaga kecepatan saat mengemudi dengan putaran mesin 2000 rpm atau dibawahnya. Namun demikian, saat ini dengan kemajuan teknologi, kendaraan sudah bisa dijalankan dengan putaran mesin yang rendah. Putaran mesin yang rendah tentu akan menghemat konsumsi bahan bakar dan emisinya, sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan. Juga mengemudi dengan putaran mesin rendah akan meningkatkan faktor keselamatan.
Tip 7: Pergunakan momentum kendaraan. Tatkala kendaraan akan mendekati perempatan, pertigaan, lampu lalu lintas atau ingin memperlambat, angkat lebih awal dan biarkan mobil meluncur sebelum menginjak pedal rem.
Tip 8: Matikan mesin kendaraan. Jika kendaraan berhenti dan diam lebih dari 20 detik, maka akan lebih ekonomis apabila mesin dimatikan. Biasanya hal demikian terjadi pada saat lampu lalu lintas sedang merah, berhenti pada perlintasan kereta api, jalan macet pada saat menaikkan dan menurunkan penumpang atau barang. Mematikan mesin tidak akan merusak atau mengurangi umur dari motor starter.
Tip 9: Pre Start Checks. Yakni pemerikasaan awal kendaraan sebelum melakukan engine start dengan tujuan untuk mencari adanya kerusakan atau potensi permasalahan pada kendaraan.
Tip 10: Beban berat mempengaruhi Konsumsi BBM. Keluarkan barang-barang yang tidak diperlukan dari dalam mobil. Lepaskan "roof rocks" apabila sedang tidak dipergunakan. Gunakan kecepatan rendah, apabila sedang membawa barang dengan "roof rocks". Setiap penambahan beban muatan sebesar 20 Kg, akan meningkatkan konsumsi BBM sebesar 1 %. Oleh karena itu, jangan membawa barang dengan berat yang melampaui kapasitas.
Tutorial lengkap 10 Tahapan atau Tip DSFL Indonesia dalam bentuk flash yang menarik bisa selengkapnya dilihat dengan mengklik tautan ini (Klik Sini).
*****
Dengan mengetahui dan menerapkan 10 Tahapan atau Tip diatas, diharapkan pengemudi di Indonesia memilikin cara pikir positif tentang betapa berharganya keselamatan di jalan, mengembangkan kemampuan mengemudi yang ekonomis (eco driving) dan keahlian yang akan memberikan kontribusi terhadap budaya disiplin mengemudi.
Apabila tahapan dan tip tersebut menjadi panduan kalangan muda Indonesia tatkala berkendara, bukan hal yang mustahil angka kecelakaan lalu lintas hari ini dan esok dapat diminimalisir.
Segalanya tentu berpulang kembali pada pribadi masing-masing. Namun yang sudah jelas, keamanan, kenyamanan dan keselamatan di jalan raya dimulai dari diri kita sendiri. Apabila semua orang memiliki kesadaran tinggi semacam itu, maka "Nyaman dan Aman di Jalan Raya Milik Kita Semua" bukanlah sekedar slogan ibarat tong kosong nyaring bunyinya.
*****