Sebelum Anda sebagai pembaca berkomentar atas posting Inilah Sisi Terang dan Sisi gelap Jokowi ini, ada syarat dan ketentuan yang musti disimak. Pertama, kepala boleh panas tetapi hati harus dingin. Kedua, dilarang komen sebelum membaca tuntas posting ini. Ketiga, dilarang komen oneliner. Contoh: "setuju", "kampret", "hihihi","'hahaha" dan sebagainya. Keempat, kami berhak tidak menyetujui atau menghapus komentar Anda jika melanggar HAM orang lain. Kelima, dilarang tertawa apalagi menggerutu seusai membaca tuntas ponting ini. :-)
Jika syarat dan ketentuan di atas sudah dipahami, dimengerti dan dipatuhi Anda, segera saja saya buka layar pertunjukan eh tulisan ini.
Di ranah internet, pada ajang Pilpres 2014 ini lawan-lawan politik Jokowi senantiasa mencari-cari kelemahan Capres Nomor 2 yang diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, PKB, Partai Hanura dan PKPI. Jadi apabila ada berita yang tidak menguntungkan Jokowi, segera saja para lawan politik menyebarkannya. Baik melalui rilis media, atau broadcast di media sosial.
Jika berita-berita tentang Jokowi positif dan dikhawatirkan menarik simpati calon pemilih di Pilpres 2014, masih saja para lawan politik punya 1001 alasan untuk mendelegitimasi. Contoh aktual misalnya soal isyu dukungan kemerdekaan Palestina yang dilontarkan Jokowi pada Debat Capres 3 beberapa waktu lalu. Bagi lawan politik, soal Palestina hanya pencitraan belaka. Dengan demikian, pendek kata di mata para lawan politik tidak ada satupun kebaikan tentang Jokowi.
Walau saya fans Jokowi JK di Pilpres 2014 ini, setidaknya masih sedikit rasional. Hehehe. Baik sisi terang maupun sisi gelap Jokowi tak ragu saya ungkap. Berikut buktinya.
Sisi Terang Jokowi:
Dan ini pasti yang Anda tunggu-tunggu, Sisi Gelap Jokowi:
*****
Foto-foto di atas, saya ambil tatkala wafatnya Bapak Dr. H.M. Taufik Kiemas di kediaman Jl. Teuku Umar Menteng Jakarta Pusat pada 9 Juni 2013. Hasil foto gelap Jokowi di atas dikarenakan lampu blitz kamera Canon EOS 650-D belum saya buka. Hehehe.
Posting sebelumnya: Pantun Politik Jokowi JK
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
