Mohon tunggu...
Dwiki Setiyawan
Dwiki Setiyawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

#Blogger #Solo #Jakarta | Penyuka #Traveling #Sastra & #Politik Indonesia| Penggiat #MediaSosial; #EventOrganizer; #SEO; http://dwikisetiyawan.wordpress.com https://www.facebook.com/dwiki.setiyawan http://twitter.com/dwikis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Blogger Lebih Pro Jokowi JK daripada Prabowo Hatta

13 Juli 2014   09:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:29 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jokowi-ngobrol-bareng-netizen-salam-2-jari

Di akhir Juni 2014 lalu, tepatnya Kamis 26 Juni bertempat di auditorium Hotel Lumere Senen Jakarta Pusat, calon presiden Nomor Urut 2 Jokowi menyempatkan diri ngobrol bareng netizen (sebutan buat para penggiat media sosial). Menurut rencana ngobrol bareng tersebut dimulai pukul 20.00 WIB, namun demikian ratusan netizen yang memadati tempat acara setia menunggu hingga akhirnya Jokowi hadir pukul 23.00 WIB. Jika bukan karena kecintaan pada idolanya, rasanya tak mungkin netizen mau menunggu sekian lama. :-)

Acara ngobrol bareng netizen dimaksud semakin menasbihkan dukungan para penggiat media sosial Indonesia kepada pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Dukungan ratusan netizen di dunia nyata tersebut juga berbanding lurus dengan di dunia nyata. Baik di dunia nyata maupun dunia maya nampak keikhlasan dan kesukarelaan para pendukung Jokowi-JK ini. Dengan demikian, serangan kubu lawan bahwa penggiat media sosial pro JokowiJK ini dibayar sebenarnya terbantahkan.

Mari kita cermati reportase kantor berita Antara bertajuk Pantauan di Media Sosial, Jokowi Unggul yang terbit 4 Juli berikut, ""Berdasarkan data 10 hari terakhir di media sosial Twitter, Jokowi-JK dibicarakan sebanyak 770.491, sedangkan Prabowo-Hatta sebanyak 709.294. Angka tersebut menunjukkan Jokowi-JK meraih 52,07 persen, dan Prabowo-Hatta sebanyak 47,93 persen." ujar Direktur Katapedia, Deddy Rahman, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Kalau kita perhatikan percakapan di Twitter yang saya kutip di atas, bukan hal kebetulan jika hasilnya mirip hasil quick count (QR) yang memenangkan Jokowi-Jusuf Kalla dalam perhelatan pilpres 9 Juli lalu.

Di samping itu, selama pelaksanaan debat televisi capres cawapres yang berlangsung dalam 5 kali putaran, hashtag (tagar) tentang Jokowi di jejaring Twitter seperti: #PilihNo2, #TegasPilih2, #CerdasPilih2, #JokowiJKAdalahKita, #JokowiBDay, #Jokowi9Juli, #AkhirnyaMilihJokowi dan lain-lain senantiasa menjadi trending topic dunia. Hal ini lagi-lagi, jelas menunjukkan keunggulan Jokowi-JK daripada Prabowo-Hatta di kalangan netizen Indonesia.

Perlu juga diketahui bahwa para penggiat media sosial yang mendukung Jokowi - Jusuf Kalla, pada hemat saya susah diatur. Susah dikomando. Umpamanya dalam hal keseragaman hashtag (tagar) di Twitter. Namun justru di situlah kekuatannya: jiwa bebas yang tak mau diatur-atur sesungguhnya merupakan elan vital bagi mereka yang berkecimpung di dunia kreatif. Sekalipun susah dikomando, kok ya tagar-tagar bermacam-macam itu masih saja salah satu atau dua atau lebih bisa menduduki trending topic dunia?

Berbeda dengan di kubu Prabowo Hatta, tagar hampir seragam. Seperti dikomando. Bahkan disinyalir dibantu bot. Contohnya tangkapan layar tertanggal 5 Juli pukul 21.50 WIB yang saya dokumentasi berikut, mustinya bertagar #Pilih_No1_PrabowoHatta namun tertulis #Pilih_No1_ParbowoHatta di trending topic dunia urutan tiga di bawah tagar #Jokowi9Juli dan #PBBALLIN10. Kan aneh jika bukan dibantu bot, sekian ribu orang menulis tagar Parbowo bukannya Prabowo? :-)

***

Ada sebuah pengumuman yang barangkali terlewatkan banyak orang dari admin situs Kompasiana (sebagai sebuah blog keroyokan terbesar di Indonesia) tertanggal 8 Juli 2014. Di awal pengumuman admin tersebut diungkapkan bahwa Kompasiana dan Penerbit Elex Media Komputindo menantang Kompasianer (sebutan blogger di Kompasiana) untuk menulis dan mengirimkan naskah terkait pasangan capres-cawapres, Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK. Proyek buku dalam mengapresiasi karya Kompasianer dalam membuat sebuah buku yang memiliki gaya khas warga sudah dipublikasi sejak akhir Mei 2014.

Apa yang terjadi? Untuk naskah Prabowo-Hatta, admin Kompasiana hanya menerima sekitar lima naskah dari blogger, antara lain berasal dari Kompasianer Akhmad Sugiono, Kevin Julianto, Mansari Kaisar, Thamrin Dahlan, dan Topik Iravan.

Sedangkan untuk naskah Jokowi-JK, Kompasiana menerima lebih dari 50 naskah yang masuk dan sudah selesai tahapan seleksi. Ada sekitar 21 Kompasianer dengan masing-masing naskahnya yang terpilih untuk dijadikan sebuah buku Jokowi-JK, antara lain Kompasianer Fredy Wansyah, Amirsyah, Bona Ventura, Sutarno, Zulfikar Akbar, Sholahuddin Mz, Harja Saputra, Ben Baharuddin Nur, Ribut Lupiyanto, Shendy Adam, Ikrom Zain, Teguh Paulus Kurniawan, Saikhunal Azhar, Anita Godjali, Herry B Sancoko, Adian Saputra, Majawati Oen, Miraj Dodi Kurniawan, Eko Setiawan, Amalia E. Maulana, Ph.D., dan Niken Satyawati.

Atas minimnya naskah yang dikirim para blogger untuk Pasangan Prabowo-Hatta, admin Kompasiana menulis, "Rencana untuk membukukan dua pasangan capres-cawapres tersebut, dengan berat hati kami harus sampaikan kepada Kompasianer sekalian tidak dapat diakomodir keduanya karena keterbatasan naskah yang masuk, khususnya untuk naskah Prabowo-Hatta. Namun, kami akan tetap membukukan naskah-naskah yang masuk mengenai capres-cawapres Jokowi-JK. Sedangkan untuk buku Prabowo-Hatta tidak memungkinkan untuk dijadikan sebuah buku karena alasan tadi, yakni keterbatasan naskah."

Dari kasus naskah buku bergandengan pasangan Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK di atas, sudah tidak diragukan lagi bahwa blogger Indonesia lebih Pro Jokowi-JK daripada Prabowo-Hatta. Pengumuman admin Kompasiana bisa dicek di Informasi Terbaru Mengenai Buku “Capres-Cawapres”.

Oya, terkait acara Jokowi Ngobrol Bareng Netizen di Hotel Lumere Senin 26 Juni 2014 lalu, sekonyong-konyong seorang Kompasianer, Topik Iravan "nyelonong" ke panggung tanpa berembuk terlebih dahulu dengan admin Kompasiana, Iskandar Jet yang hadir di acara malam itu. Penampilannya mengecewakan para Kompasianer yang hadir di acara itu. Ditertawakan dengan nada sinis oleh hadirin yang hadir. Padahal ia musti tampil bareng Andrew Darwis (pendiri KasKus), Nukman Luthfie (tokoh media sosial) dan sebagainya . Naga-naganya, ternyata Topik Iravan pendukung Prabowo-Hatta. Lantaran ia termasuk salah satu pengirim naskah buku tentang Prabowo-Hatta yang urung diterbitkan. Benarlah kata MC acara itu, Rene Suhardono, berarti ada penyusup di acara Jokowi Ngobrol Bareng Netizen. Hehehe.

Akhirnya, ikan sepat ikan tongkol, mohon maaf jangan dongkol.....

*****

Tiga posting sebelumnya bergenre politik:

  1. Inilah Rekapitulasi Hasil Pilpres 2014 PPS Kalisari Pasar Rebo Jakarta Timur
  2. Apa dan Siapa yang Tahu Pertama Kali Real Count Pilpres 2014
  3. KPPS TPS Bernuansa Kompasiana

Foto-foto dan tangkapan layar di atas merupakan jepretan sendiri, sebagai koleksi pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun