Mohon tunggu...
Dwiki Setiyawan
Dwiki Setiyawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

#Blogger #Solo #Jakarta | Penyuka #Traveling #Sastra & #Politik Indonesia| Penggiat #MediaSosial; #EventOrganizer; #SEO; http://dwikisetiyawan.wordpress.com https://www.facebook.com/dwiki.setiyawan http://twitter.com/dwikis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Remeh-temeh Seputar Pengadilan Tipikor Anas Urbaningrum

3 September 2014   02:32 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:47 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Susetyo Jauhar Arifin, seorang sahabat Anas Urbaningrum menyampaikan testimoninya. Ia berujar, "Sekalipun berlangsung maraton, puluhan sahabat Anas masih setia menunggu, tak beranjak hingga sidang ditutup larut malam. Pulang dari gedung Tipikor selepas pukul 24.00 WIB hal biasa. Pernah sidang berakhir pukul 02:30 pagi, dan sampai rumah menjelang shalat Subuh. Ini tentang loyalitas dan kesetiakawanan yang kini sangat mahal harganya. Harta sesungguhnya Anas Urbaningrum adalah sahabat-sahabatnya. Sebagaimana semboyan: Saling Menghidupi, Saling Menumbuhkan, Saling Menguatkan."

Arifin pun melanjutkan bahwa tidak nampak sedikitpun rona lelah di wajah Anas Urbaningrum. Staminanya tetap prima, pikiran tetap jernih mengurai semua dakwaan dan keterangan saksi-saksi hingga ke akar-akarnya.

Sudah lebih dari 20 kali putaran sidang, empati dan simpati yang mengalir dari pendukung dan simpatisan Anas Urbaningrum tak pernah surut. Sidang senantiasa penuh pengunjung. Belum lagi kehadiran awak media yang juga antusias meliput. Barangkali jika dilihat dari sisi ini, Anas Urbaningrum menorehkan dan memecahkan rekor dalam sejarah persidangan-persidangan tipikor.

Kontras dengan persidangan di hari yang sama dengan terdakwa lain, di lantai berbeda Gedung Tipikor. Biasanya hanya dihadiri keluarganya sahaja. Kalaupun penuh sesak, sewaktu majelis hakim menjatuhkan vonis, seperti kasus korupsi terhadap Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah tempo hari.

Empati dan simpati terhadap Anas Urbaningrum bukan hanya moral belaka. Tak sedikit setiap kali sidang berlangsung, beberapa pendukung dan simpatisan membawa konsumsi untuk logistik para pengunjung yang hadir. Mulai dari teh dan kopi panas siap saji, makanan ringan hingga makan siang, sore dan malam.

Semua yang hadir dan berada di area ruang sidang Anas Urbaningrum bebas menikmati konsumsi yang telah disediakan itu. Pendek kata jika Anda mengikuti jalannya persidangan Anas Urbaningrum, dijamin tak akan kelaparan dan kehausan. :-)

Demikian catatan remeh-temeh yang saya goreskan atas seputar Pengadilan Tipikor dengan terdakwa Anas Urbaningrum. Insya Allah di kesempatan lain akan saya kemukakan hal-hal ringan lainnya tentang AU.

Status termutakhir tentang AU bisa juga Anda pantau dan ikuti (follow) di akun media sosial saya: @dwikis https://twitter.com/dwikis atau https://www.facebook.com/dwiki.setiyawan.

Tulisan sebelumnya: Merawat Akal Sehat Lewat Buku Indonesia Gawat Darurat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun