Satu bagian terakhir yang menggunakan siang sebagai sorotan untamanya yaitu pada saat wajah Sandy terungkap ke dunia. Saat itu, Sandy, Jung Tae-Woo, Ibu Jung Tae-Woo, dan Park Hyun-Shik makan siang bersama pada suatu hari.
"Jung Tae-Woo merasa senang siang itu. Perasaannya ringan sekali selama makan siang tadi. Tapi perasaan itu tidak berlangsung lama. Ketika mereka berempat selesai makan siang dan keluar dari restoran, tiba-tiba saja begitu banyak orang mencegat mereka. Para wartawan mulai berebut mengajukan pertanyaan dan kamera-kamera diarahkan kepada mereka." (Hal.86, Delapan)
Dari contoh-contoh yang tersedia di atas, Ilana Tan menyampaikan latar waktunya secara terang-terangan, sehingga dengan segera pembaca dapat mengetahui bahwa kejadian itu terjadi pada malam hari.
Latar tempat yang menjadi tempat peling berkenan dalam cerita ini merupakan rumah Jung Tae-Woo. Pertemuan pertama, Jung Tae-Woo bermain piano untuk yang pertama kainya hanya untuk Sandy, menjadi tempat tinggal Sandy sementara mencari apartment baru, dan tempat Jung Tae-Woo merayakan ulang tahun Sandy tepat di pergantian hari.
- "Jung Tae-Woo agak bingung mendengar penjelasan Park Hyun-Shik. Pandangannya berpindah-pindah dari sang manajer ke gadis yang berdiri di hadapannya, lalu kembali ke manajernya lagi. Secara sekilas, ia mengamati orang asing yang sekarang ada di ruang tamunya itu...." (Hal.13, Satu)
- "...Sandy sudah berdiri di depan pintu rumah Jung Tae-Woo yang berada di kawasan perumahan mewah. Ia hanya bisa terkagum-kagum dalam hati...."Â (Hal.59, Enam)
- "Sepanjang perjalanan Sandy tidak berbicara dan Tae-Woo juga tidak mengajaknya bicara. Ketika akhirnya mereka tiba di rumahnya, Tae-Woo baru menyadari rumahnya terang benderang, pintu rumahnya lupa dikunci, dan televisinya lupa dimatikan karena ia begitu terburu-buru keluar rumah tadi." (Hal.94, Sembilan)
- "Sandy membuka-buka lemari sambil bersenandung pelan. "Ini dia." Ia mengeluarkan vas bunga berwarna biru, mengisinya dengan air, dan memasukkan bunga mawarnya ke sana. Ia mendengar Jung Tae-Woo memainkan beberapa nada lagu di pianonya.
- Sandy menoleh ke arah Tae-Woo. "Jung Tae-Woo ssi, nyanyikan satu lagu," pintanya. Lalu ia menghampiri laki-laki itu sambil membawa vas bunganya." (Hal.110, Sepuluh)
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu, dimana penulis mampu menceritakan seluruh kejadian yang ada, bahkan sampai apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh tokoh pun dapat tertuliskan dengan jelas.
"Ia masuk ke kamar Sandy dan hatinya seakan diremas begitu kuat ketika melihat gadis itu berbaring dengan mata terpejam. Tae-Woo menghampiri tempat tidur dan memerhatikan wajah Sandy yang lebam. Kepalanya diperban, begitu juga siku dan sebelah kakinya." Â (Hal.160, Lima Belas)
Selain contoh di atas, masih terdapat contoh lain, seperti yang terdapat pada hal 150.
"Tiba-tiba ponsel dalam genggamannya berbunyi. Ia menatap layar ponsel dan jantungnya langsung berdebar dua kali lebih cepat. Jung Tae-Woo."
Secara singkat, cerita ini menceritakan bagaimana Sandy, yang awalnya hanya menjadi 'pacar dalam foto' Jung Tae-Woo, berakhir mencintai seorang Jung Tae-Woo, bukan sebagai seorang artis, melainkan sebagai pria yang sesungguhnya. Saat hubungan cinta mereka mulai berjalan, masalah kakak Sandy menjadi penghalang hubungan mereka, hingga akhirnya masalah itu terselesaikan dengan penjelasan Jung Tae-Woo dan menjadi cerita dengan Happy Ending.
Tentang penulis? Hal ini membuat saya sedikit ragu ingin mengidentifikasi Novel Ilana Tan, mengingat tak ada informasi pribadi apapun yang bisa saya jadikan referensi untuk menentukan unsur Ekstrinsik dari Novel Ilana Tan.
Ilana Tan, meski telah meluncurkan 6 novel hingga saat ini, namun pembaca tidak dapat menemukan informasi apapun mengenai dirinya. Setiap kali kita mencari informasi pribadi Ilana Tan, selalunya yang keluar hanyalah: "Siapa itu Ilana Tan?", "Penulis terkenal yang tak diketahui identitas aslinya", "Tidak ada informasi apapun mengenai Ilana Tan",dan masih banyak lagi. Saya pun menemukan sedikit informasi mengenai Ilana Tan, namun saya tidak dapat memastikan bahwa informasi itu benar.
Heith Rusli, penyunting novel-novel Ilana Tan menyebutkan, "Banyak penggemar yang sering tanya-tanya ke saya, Tapi saya nggak boleh mengatakan apapun. Yang jelas dia di Jakarta tapi suka traveling ke berbagai Negara. Dia hanya nggak suka diprofilkan saja, dan memang nggak suka muncul di publik. Bukan karena cari sensasi, tapi biar bisa lebih tenang nulis."
 'Summer In Seoul adalah karya pertama Ilana Tan yang berbentuk novel, selain berbagai cerpen. Ia penggemar film, buku, dan bahasa asing. Kini Ilana menetap di Jakarta dan bekerja di bidang yang disukainya.' Tambah Heith Rusli.
Saya mencoba mengidentifikasi unsur Ekstrinsik sesuai dengan informasi minim yang tersedia di atas, dan alhasil, saya hanya mampu mengambil tiga hal dan menghubungkannya dengan cerita; Pengambilan latar tempat, budaya dari tempat tinggal penulis, dan juga kesukaan penulis terhadap bahasa asing.