Hoax memang berkembang dengan pesatnya. Ada sebuah contoh yang dialami penulis dalam menerima hoax dan menangkalnya. Hoax yang diterima penulis memang tidak begitu beresiko pada permusuhan. Hoax yang diterima penulis yaitu tentang hadiah palsu yang diberikan pihak tertentu yang akan diberikan melalui rekenin bank. Penulis sempat berharap bahwa adanya hadiah uang jutaan itu adalah nyata. Namun dengan konfirmasi ke pihak terkait, dan hal itu dinyatakan bahwa berita itu palsu. Namun si pembuat hoax tidak berhenti sampai di situ. Mereka menghubungi penulis dan akan mengirimkan sejumlah uang. Namun syaratnya mereka meminta nomer rekening atau nomer yang ada pada kartu ATM. Karena sudah jelas bahwa berita itu hoax, maka nomer ATM yang diberikan adalah nomer ATM yang sudah habis saldo tabungannya. Sehingga tidak merugikan penulis. Dengan seperti itu, penulis bisa mengetahui cara atau langkah kerja pembuat atau penyebar hoax untuk menipu orang lain. Â
Dengan maraaknya penyebaran berita hoax tentunya dapat merugikan masyarakat. Dari tulisan di atas diharapkan pembaca dapat mengambil hikmah dalam mencegah dan  menangkal hoax. Maka diharaapkan seluruh lapisan masyarakat dapat berperan aktif dalam berupaya untuk mengedukasi lingkungan sosialnya dalam mengantisipasi merebaknya hoax dan membuat langkah-langkah nyata dalam menagnggulangi dampak negatif berita palsu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H