Mohon tunggu...
Dipo Dwijaya
Dipo Dwijaya Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Punya hobi baca dan menulis., kedua hal tersebut aku tuang di http://bloggerwan.blogdetik.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik

PilPres 2014, Jangan Pilih Nomor 1

2 Juni 2014   01:11 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:50 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Belakangan ini hampir setiap orang (paling tidak begitu) membicarakan calon-calon Presiden dan Wakil Presidennya masing-masing. Adu argumen dengan data dan fakta seadanya diajukan demi menunjukkan keberpihakan dan keyakinan atas pilihannya. Meski kedua calon Presiden dan Wakil Presiden sudah memberikan visi dan misinya melalui KPU dan diteruskan kepada publik lewat media massa namun ternyata publik lebih senang membincangkan sisi hitam dan putih dari keduanya yang porsinya justru lebih besar (dibesar-besarkan tepatnya).

Tanggal 1 Juni 2014, merupakan bagian dari proses pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 dimana masing-masing telah mendapatkan nomor urut. Nomor urut ini menurut saya hanyalah sebagai identifikasi dan tidak signifikan mempengaruhi jumlah suara yang akan didapat oleh keduanya. Namun, mungkin bagi sebagian orang mendapatkan nomor urut yang lebih kecil akan lebih menguntungkan dibandingkan jika mendapatkan nomor urut yang lebih besar. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Bulan Bintang dan Partai Golkar, Prabowo-Hatta 'berhasil' mendapatkan nomor urut satu yang langsung disambut meriah oleh para pengiringnya. Sedangkan pasangan lain, mendapatkan nomor urut 2 dan secara tak sengaja 'segera' mengampanyekannya.

Banyak yang bilang bahwa masyarakat Indonesia sudah cerdas dalam menyikapi banyak hal termasuk dalam hal 'melihat' nomor urut calon Presiden dan Wakil Presiden. Oleh karena itu saya menghimbau untuk lebih mempelajari visi dan misi dari masing-masing calon Presiden dan Wakil Presiden, terutama pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Bulan Bintang dan Partai Golkar, Prabowo-Hatta, yang dapat Anda unduh dari situs KPU pada tautan berikut: VISI MISI Prabowo – Hatta. Hal tersebutlah yang saya lakukan sehingga saya menentukan pilihan pada Prabowo-Hatta bukan nomor urutnya, nomor 1.

Jangan lagi mengangkat isu HAM, hewan piaran, pasangan hidup apalagi gaya pakaian untuk menilai calon Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo-Hatta, tapi pelajarilah visi dan misinya sehingga Anda tidak perlu memilih nomor 1 tapi memilih Prabowo-Hatta.

Selamat berdemokrasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun