Mohon tunggu...
dwijayanti
dwijayanti Mohon Tunggu... Guru - universitas PGRI palembang

saya menyukai hal-hal yang bersifat teknologi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Stoikisme: Seni Menemukan Ketenangan di Tengah Kekacauan Hidup

12 Desember 2024   12:29 Diperbarui: 12 Desember 2024   12:29 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alih-alih terjebak dalam kemarahan atau kekecewaan, gunakan situasi sulit sebagai peluang untuk belajar. 

Contoh: Ketika kehilangan pekerjaan, fokus pada langkah berikutnya, seperti meningkatkan keterampilan atau mencoba bidang baru.

  • Menghindari Hidup yang Boros

   Stoikisme mendorong hidup sederhana dan tidak bergantung pada hal-hal material. 

   Contoh: Saat tergoda membeli gadget terbaru, tanyakan pada diri sendiri, "Apakah ini benar-benar diperlukan?" Biasanya jawabannya adalah tidak.

  • Mengelola Emosi di Situasi Sulit

   Ketika menghadapi frustrasi, seperti saat macet atau antre panjang, kendalikan respons Anda dengan tetap tenang. 

   Contoh: Saat terjebak macet, dengarkan podcast atau gunakan waktu untuk refleksi diri.

  • Memahami Orang Lain dengan Lebih Baik 

   Banyak konflik terjadi karena kurangnya empati. Dengan memahami sudut pandang orang lain, Anda dapat menghindari kesalahpahaman. 

   Contoh: Jika pasangan Anda marah karena hal kecil, tanyakan dengan tenang, "Ada apa? Mungkin aku bisa membantu."

Latihan Praktis Stoikisme

Untuk mengintegrasikan Stoikisme ke dalam kehidupan sehari-hari, cobalah latihan berikut:

  • Refleksi Harian: Renungkan apa yang telah Anda lakukan, apa yang bisa diperbaiki, dan apa yang patut disyukuri.
  • Negatif Visualisasi: Bayangkan skenario terburuk dalam situasi tertentu untuk mengurangi rasa takut dan menghargai apa yang Anda miliki.
  • Penerapan Dikotomi Kendali: Tanyakan pada diri sendiri, "Apakah ini di bawah kendali saya?" Jika tidak, lepaskan kekhawatiran tersebut.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun