Parasite | 2019 | Sutradara: Bong Joon-ho | Penulis: Bong Joon-ho, Han Jin-won | Produksi: Barunson E&A Corp | Negara: Korea Selatan | Pemeran: Song Kang-ho, Lee Sun-kyun, Cho Yeo-jeong, Choi Woo-shik, Park So-dam, Lee Jeong-un | Genre : Drama, thriller
Parasite atau dalam edisi Koreanya berjudul Gisaengchung, karya Bong Joon-ho adalah salah satu dari sekian banyak film Korea Selatan yang bagi saya sangat bagus, sangat harus ditonton, sesuai realita kehidupan yang kita jalani saat ini, ketimpangan sosial kehidupan kelas bawah, dan kelas atas. Juga membuka sisi lain dari sebuah kehidupan sosial dalam strata kemiskinan pertarungan kelas untuk bertahan hidup.Â
Setelah Hearty Paw, Train To Busan, dan Kim Ji Young Born 1982, saya semakin yakin bahwa Korea Selatan akan menjadi salah satu industri perfilman yang besar di Asia mungkin di dunia juga lewat pembuktian peraihan ajang piala Oscar tahun ini di 4 kategori dalam film Parasite dalam 100 tahun perfilman Korea Selatan.Â
Sebelumnya film Parasite juga memperoleh penghargaan di banyak ajang penghargaan film, antara lain: Festival Film Cannes Palme d'Or, Film Berbahasa Asing Terbaik di Golden Globes 2020, Outstanding Performance by a Cast in a Motion Picture di SAG Award, hingga dua piala di BAFTA Award.
Bong Joon-ho sangat apik dan jenius dalam mengemas cerita dalam film parasite. Premis sederhana yang membawa pesan kuat dalam setiap karakternya. Saya menyadari bahwa seseorang yang baik pun pada dasarnya akan memunculnya sisi negatif mereka dalam keadaan terpojok ataupun dalam keadaan kenikmatan dan tak ingin keluar dari keadaan tersebut malah bahkan ingin menguasai lebih.Â
Mungkin tanpa kita sadari, setiap kita juga menjadi parasite dalam kehidupan orang lain hanya demi bertahan hidup. Dua kehidupan dalam tingkat berbeda antara kalangan atas dan kalangan bawah. Memaksa kita untuk melihat realita, bahwa upaya jegal- menjegal dalam sebuah kekuasaan tidak melulu terjadi dikalangan atas, ada ketidakadilan juga yang harus dilanggar demi tetap bertahan.
Cerita ini berawal dari keluarga Ki-taek, yang beranggotakan 4 orang yaitu ayah, ibu dan kedua anak mereka. Mereka semua pengangguran dengan masa depan yang tidak menentu.Â
Hidup di sebuah rumah gang sempit semi basement dan bahkan bila hujan akan kebanjiran, kerjaan melipat kardus pizza yang tidak menentu bahkan sering honor dipotong karena tidak rapi dalam melipat, mengandalkan WiFi gratis tetangga ditempat tertinggi toilet mereka, dan hanya bisa melihat dan membiarkan tetangganya yang mabuk selalu kencing di depan jendela rumahnya, hingga suatu hari mereka punya keberanian untuk mengusirnya.Â
Berbanding terbalik dengan keluarga Tuan Park (Lee Sun-kyun) , seorang milyader dengan rumah yang menjulang tinggi ke atas seperti kedudukannya sebagai strata atas.Â
Ketika keluarga Ki-taek kebanjiran karena hujan deras yang terus-menerus dan besoknya harus mengungsi dengan banyak orang di sebuah stadiun olahraga maka keluarga Park merayakan hari cerah setelah hujan yang mengguyur deras dan bertepatan pula dengan hari ulang tahun anak kedua mereka.
Hingga suatu hari nasib merubah dan mempertemukan mereka dalam lingkup ruang yang sama, keluarga majikan dan keluarga pekerja. Datanglah teman Ki-woo (anak bungsu Tuan Kim) yang menawarkan Ki-woo atau Kevin untuk bekerja di keluarga Park sebagai pengajar Bahasa Inggris putri Tuan Park menggantikan dirinya yang akan kuliah ke luar negeri. Dengan kepandaiannya akhirnya Kevin bisa menjadi pengajar putri Tuan Park. Dan dari sini kisah dimulai....
Bagaimana ketika istri tuan Park bercerita tentang putra keduanya (Da-song) hingga terbesit dalam benak Kevin untuk mencarikan guru les menggambar bagi Da-song dengan embel-embel "mahal dan berkelas" padahal tak lain yang ditawarkan adalah saudaranya sendiri Ki-jung ( atau Jessica) hanya karena keahlian Jessica mendesain ijazah palsu Kevin.Â
Dan itu berhasil, Jessica benar-benar mencipta dirinya menjadi wanita berkelas dari sehari-sehari memakai kaus oblong dan celana pendek. Yang menjadi tebak-tebakan adalah, bagaimana cara Jessica ketika mengambil hati Da-song untuk bisa menurut padanya, padahal diceritakan oleh Ny.Park bahwa Da-song adalah salah satu anak yang sangat hyperactive dan sulit untuk menurut pada satu orang.
Waktu bergulir singkat, Jessica dan Kevin semakin larut dalam keluarga Park. Kepercayaan penuh pun didapat oleh mereka. Perlahan taktik dirancang dan dilancarkan untuk bisa menduduki posisi pekerjaan dalam keluarga tersebut. Bermula dari pekerjaan sopir pribadi, bagaimana Jessica sendiri memiliki ide untuk menyingkirkan sang sopir dengan menaruh celana dalamnya dalam pojokan mobil agar tuduhan mengalir kepada sopir saat Tuan Park menemukan barang tersebut.Â
Dan akhirnya ketemu, kemudian bercerita dengan narasi dugaan pribadinya yang kadang dia sendiri meragukannya pada istrinya bahwa sopir nya telah berani bermain sex dalam mobilnya, tuan Park memecat sopir tersebut tapi tanpa alasan tentang celana dalam yang dikemukakan. Akhirnya dengan cara merekomendasikan dan dari label kepercayaan yang sudah didapat "Tuan Kim" yang tak lain ayah Jessica dan Kevin bisa menduduki posisi pekerjaan tersebut.
Cerita semakin menarik, mendapatkan posisi dengan menggeser posisi orang lain. Giliran pembantu rumah tersebut. Jessica dan Kevin dan ayahnya benar-benar berfikir tentang rencana untuk menyingkirkan pembantu lama. Hingga akhirnya dia tahu dari Da-hyeo (putri Tuan Park) bahwa sang pembantu tersebut alergi terhadap buah persik.Â
Aksi dilancarkan, dan berhasil. Sang pembantu lama disingkirkan dengan alibi penyakit TBC kepada sang majikan perempuan oleh Tuan Kim. Yang bikin geli disini ketika Tuan Kim menunjukkan saus tomat di atas tisu dari tempat sampah dan mengatakan sebagai muntahan darah pembantu lama tersebut saat batuk. Dan majikan perempuan tersebut percaya. Dipecatlah pembantu tersebut, sekali lagi tanpa alasan penyakit yang dikemukakan.
Aksi berjalan mulus, dan sang Ibu Chung-sook akhirnya menduduki posisi sebagai pekerja di rumah tersebut. Semua terjadi secara singkat, hingga dari sini konflik dimulai. Sebuah Easter egg, cerita yang tak terbaca. Dimana ketika Tuan Park sekeluarga pergi berkemah untuk merayakan ulang tahun Da-song.Â
Hari itu, kesempatan besar Tuan Kim sekeluarga memanfaatkannya untuk menikmati fasilitas kemewahan sang majikan. Saat mereka tenggelam dalam kenikmatan itu (mabuk-mabukan, dan pembicaraan ngelantur) tiba-tiba dikagetkan dengan suara bel. Kepanikan sesaat menyelimuti, dilihat di TV pengintai bahwa yang datang adalah pembantu lama yang beralasan ingin mengambil sesuatu yang tertinggal. Keluarga Kim sempat berdebat untuk membuka pintu atau tidak.Â
Dan akhirnya Chung-sook membuka pintu dan Tuan Kim, Kevin dan Jessica bersembunyi. Dari sini diketahui, mungkin ini maksud dari judul parasite ini yang lebih mendalam, ketika sebuah hal yang tidak dikira hadir. Dimana ternyata selama beberapa tahun sang pembantu lama juga menyediakan tempat tinggal di bungker rumah keluarga Park untuk suaminya.Â
Ia datang karena Ia ingat bahwa Ia harus mengantarkan makanan pada suaminya. Konflik dimulai ketika sang pembantu lama meminta tolong Chung-sook untuk memberikan makan suaminya dan Ia akan membayar sejumlah uang. Hingga karena Tuan Kim, Kevin, Jessica terjatuh secara tak sengaja dan pembantu lama tahu bahwa mereka bersekongkol dan akan melaporkan pada Tuan Park dengan sekali klik tombol send dari tangkapan layar ponsel.Â
Bagaimana kelanjutannya, hingga tragedi pembunuhan menyeramkan itu hadir, bagaimana hanya karena masalah "bau" tuan Kim bisa membunuh Tuan Park.Â
Kalau penasaran silahkan tonton film ini. Yang jelas film ini sangat menarik untuk dilihat dan benar-benar alur cerita yang tak mudah ditebak. Seperti air sungai yang tenang tiba-tiba menghanyutkan di akhirnya. Kita tak pernah tahu adegan apa yang disuguhkan dalam setiap rangkaian cerita berikutnya. Recommended sekali dengan rata-rata para reviewers film kasih score diatas 8 untuk Parasite garapan Bong Joon-ho ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H