Semarang (21/07/2022) - Penggunaan pupuk yang baik dan yang ramah lingkungan sangat diperlukan, karena hal tersebut dapat meminimalisir penggunaan biaya untuk membeli bahan pupuk.
Pupuk Organik Cair (POC) merupakan pupuk yang tersedia dalam bentuk cair, POC dapat diartikan sebagai pupuk yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa tanaman, maupun kotoran hewan atau manusia.
Mengutip dari pernyataan Ketua RW 05 yaitu Ibu Fitriani bahwa terdapat pupuk organik yang telah dibuat tetapi tidak dimanfaatkan untuk tanaman dan mengutip dari pernyataan Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) yaitu Ibu Sumarni bahwa terdapat tanaman yang di sekitar lokasi yang tidak terawat karena banyak di ambil oleh warga dan perlu adanya perawatan seperti pembuatan pupuk.
Maka dari itu, dengan adanya program pembuatan pupuk ini, diharapkan masyarakat dapat menggunakan dan membuat produk pupuk ini untuk tanamannya karena mudah didapatkan dan diimplementasikan serta memiliki kandungan yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Menanggapi kondisi tersebut Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2022, Dwi Isni Nurmaulida dari Program Studi S1- Peternakan yang dibimbing oleh Bapak Abdi Sukmono, S.T., M.T. melakukan kegiatan sosialisasi pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari air cucian beras dan susu.
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di pelataran PAUD RW 03 Kelurahan Karangturi dengan melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) RW 01 sampai RW 05. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi yang berisikan penjelasan mengenai bahan-bahan yang perlu digunakan dalam pembuatan pupuk dan langkah pembuatan, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama.
Kegiatan edukasi dilakukan di pelataran PAUD RW 03 Kelurahan Karangturi. Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) memberikan respon dan tanggapan yang baik terkait sosialisasi yang dilakukan.
Kegiatan diawali dengan pembagian poster kepada anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) mengenai cara pembuatan pupuk organik cair.
Materi meliputi penjelasan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan pupuk organik cair yaitu air cucian beras, EM4, gula merah dan susu cair/susu bubuk, kemudian proses pembuatan pupuk meliputi mengisi ember atau wadah dengan air cucian beras, memasukkan gula merah dan mengaduknya sampai semuanya larut, selanjutnya EM4 dan susu dimasukkan dan diaduk sampai tercampur secara merata.
Setelah itu, wadah atau ember ditutup dengan rapat dan simpan ditempat yang tidak terkena paparan sinar matahari secara langsung. Pada hari kedua, buka penutup sebentar dan aduk agar gas-gas yang terbentuk dapat keluar, lalu tutup kembali dan lakukan hal yang sama hingga hari ke 6. Kemudian, Pupuk Organik Cair (POC) air cucian beras dan susu yang sudah selesai difermentasi selama 2 minggu, sudah bisa digunakan.
Setelah penyampaian materi, dilakukan sesi diskusi bersama dimana Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro memberikan kesempatan kepada anggota PKK untuk mengajukan pertanyaan.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari air cucian beras dan susu. Karena, air cucian beras mengandung senyawa organik yang dapat mendorong bakteri tanah menguntungkan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Salah satu anggota KWT sekaligus Ketua Posyandu RW 03 yaitu Ibu Agung menuturkan “Saya pernah juga Mbak, nanem tanaman pakai pupuk air cucian beras, dan itu hasilnya memang bagus Mbak, tapi kalau pakai susu sama gula merah memang belum pernah nyoba”
Penulis : Dwi Isni Nurmaulida (Peternakan – Fakultas Peternakan dan Pertanian)
Editor : Bapak Abdi Sukmono, S.T., M.T.
Lokasi : Kelurahan Karangturi, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H