     Wirausahawan atau entrepreneur adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang disekitar. Menjadi seorang wirausahawan membutuhkan kreativitas dan kemampuan untuk mengenali tren yang ada. Ciri khas dari seorang wirausahawan adalah gagah, berani, teladan dan pejuang usaha. Hal itu turut mendukung terbentuknya sumber daya manusia yang mampu menjalankan usaha dengan baik.
Minat Berwirausaha
     Minat adalah dorongan atau ketertarikan seseorang terhadap suatu hal yang dapat mempengaruhi perilaku dan keputusan mereka. Ketika seseorang memiliki minat pada suatu hal, maka segala tindakannya akan cenderung diarahkan pada hal tersebut. Dan mereka akan berusaha keras untuk mewujudkannya. Dalam ruang lingkup usaha, dapat di artikan sebagai hasrat untuk melakukan usaha. Oleh karena itu, ketika seseorang ingin menjalankan suatu usaha, maka ia memiliki minat berwirausaha. Dalam konteks kewirausahaan minat menjadi hal yang penting. Pasalnya, menjalankan suatu usaha tidak mudah, tentu dengan adanya minat setidaknya seseorang memiliki modal awal yang memungkinkan untuk menjalankan suatu usaha.
     Apabila seseorang sudah memiliki keinginan untuk melakukan usaha, maka kecenderungan orang untuk memulai usaha sangat besar, misalnya mencari tahu, belajar dari berbagai sumber dan melakukan riset sederhana di media online. Dapat disimpulkan. Dapat disimpulkan bahwa minat berwirausaha adalah perasaan suka terhadap suatu hal yang mendorong seseorang untuk lebih mendalami dan membuktikannya dalam aksi nyata.
     Dari sudut pandang ekonomi Islam, berwirausaha tidak hanya dilihat sebagai cara untuk menghasilkan keuntungan, tetapi juga sebagai sarana untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Prinsip-prinsip seperti keadilan dan tanggung jawab sosial harus diterapkan dalam setiap aspek bisnis. Berwirausaha harus menerapkan nilai-nilai termasuk kejujuran dan kepedulian terhadap pelanggan ini mencerminkan bahwa wirausaha dalam perspektif ekonomi Islam tidak hanya fokus pada profit tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat.
Upaya menumbuhkan minat berwirausaha di kalangan mahasiswa untuk mengurangi pengangguran dalam perspektif ekonomi islamÂ
      Upaya menumbuhkan minat berwirausaha dikalangan mahasiswa merupakan langkah yang strategis untuk mengurangi pengangguran. Dalam perspektif ekonomi islam, wirausaha tidak hanya dilihat sebagai aktivitas ekonomi untuk mencari keuntungan, namun juga sebagai ibadah dan kontribusi terhadap masyarakat. Wirausaha dalam konteks ini harus berlandaskan prinsip-prinsip yang sesuai dengan ajaran islam, seperti kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Terdapat beberapa upaya yang dapat dilalukan untuk meningkatkan minat berwirausaha di kalangan mahasiswa dalam perspektif ekonomi islam :
- Pendidikan Kewirausahaan
      Pendidikan kewirausahaan yang mengintegrasikan nilai-nilai islam, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan sangat penting untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang di perlukan. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya dilatih untuk menjadi wirausahawan yang sukses secara finansial tetapi juga menjadi wirausahawan yang beretika. Program pendidikan yang mengajarkan prinsip-prinsip syariah dalam bisnis dapat membantu mahasiswa memahami bagaimana menjalankan usaha yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga sesuai dengan ajaran islam. Adanya hal ini merupakan upaya untuk mengembangkan minat dan keterampilan mahasiswa sehingga mahasiswa diharapkan mempu berwirausaha setelah lulus. Untuk mengembangkan sikap kewirausahawan melalui pendidikan kewirausahaan, perencanaan harus dilakukan dengan melibatkan lingkungan untuk mengidentifikasi perkembangan yang relevan.
- Pelatihan Kewirausahaan
    Dengan mengadakan program pelatihan kewirausahaan berbasis syariah di kalangan mahasiswa, tidak hanya mengajarkan teori namun dapat mengembangkan keterampilan mahasiswa dalam berwirausaha yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Melalui program ini mahasiswa dapat belajar mengenai proposal bisnis, pemasaran produk dan manajemen keuangan yang halal. Dengan demikian mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengelola usaha mereka dengan efektif.
- Dukungan Finansial
    Dukungan modal syariah tanpa riba sangat relevan dalam upaya menumbuhkan minat berwirausaha di kalangan mahasiswa. Pendekatan syariah menawarkan alternatif pembiayaan yang tidak hanya etis, tetapi juga sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Dengan memanfaatkan fintech syariah dan koperasi, mahasiswa dapat memperoleh akses ke modal yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan usaha mereka tanpa terjebak dalam praktik riba yang dilarang. Prinsip-prinsip ekonomi Islam yang mendasari dukungan modal syariah memberikan landasan moral dan etis bagi para wirausahawan muda untuk menjalankan usaha mereka dengan integritas. Hal ini penting karena banyak mahasiswa yang memiliki ide-ide inovatif namun terbatas oleh keterbatasan finansial. Dengan hal ini diharapkan dapat mengurangi pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
- Pengembangan Jaringan dan Kemitraan
    Membangun jejaring antara mahasiswa dengan pelaku usaha merupakan langkah strategis yang dapat memberikan dukungan moral dan praktis bagi mereka yang ingin memulai usaha. Dalam hal ini, jejaring tidak hanya berfungsi sebagai saluran komunikasi, tetapi juga sebagai platform kolaborasi yang memungkinkan pertukaran ide, pengalaman, dan sumber daya. Ketika mahasiswa terhubung dengan pelaku usaha yang telah berpengalaman, mereka mendapatkan akses langsung ke wawasan yang berharga mengenai tantangan dan peluang di dunia bisnis.
