Sepoi angin menelisik di pagi ini
Terduduk aku di bebatuan
Ditemani lincah ombak Air Menanti
Buih putihnya pudar menyentuh pasir
      Guratan wajah ayu melintas
      Senyum tulusnya pernah menghias mimpiku
      Gelak tawanya berpadu dengan celotehku
      Kala canda menyatu di deru debu jembatan satu
Tiba suatu waktu lambaian tangannya tak bisa kuhindari
Kursi panjang di Hang Nadim dingin membeku bersama isakku
Kini rindu ini kutitipkan pada burung besi
Yang kerap melintas di langit Bandar Madani
S'moga kelak kan membawanya padaku
Batam, 28 Juni 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H