Mohon tunggu...
Dwi Lestari
Dwi Lestari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Memperkuat Tata Kelola Wakaf Demi Peningkatan Ekonomi di Asia Tenggara (Strengthening pada Penghimpunan Wakaf)

9 Desember 2016   19:32 Diperbarui: 10 Desember 2016   02:36 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ada  beberapa  hal  yang menjadi  tujuan dari  fundraising  bagi sebuah organisasi pengelolaan wakaf, yaitu sebagai berikut :

  • Pengumpulan dana. Dana yang dimaksudnya disini bukanlah uang saja, tetapi dana dalam arti luas. Termasuk di dalamnya barang dan atau jasa yang memiliki nilai materi.
  • Menghimpun para wakif. Badan wakaf yang baik adalah badan wakaf yang setiap hari memiliki data pertambahan wakif. Dengan bertambahnya wakif secara otomatis akan bertambah pula jumlah dana yang terhimpun.
  • Meningkatkan citra lembaga badan wakaf. Aktivitas fundraising yang dilakukan oleh sebuah organisasi pengelola badan wakaf, baik langsung  maupun tidak langsung akan membentuk citra organisasi itu sendiri.
  • Ketika sebuah badan wakaf melakukan penghimpunan dana wakaf, maka ada tujuan jangka panjang untuk menjaga loyalitas wakif agar tetap memberikan sumbangan dana wakafnya kepada badan wakaf.

Penghimpunan Wakaf di Asia Tenggara

Harta benda wakaf di Negara-negara Asia Tenggara, cukup melimpah. Namun, kondisinya tidaklah sama, ada yang sudah di kembangkan ke arah produktif, ada pula yang masih dikelola secara konsumtif.  Di Negara-negara yang dihuni oleh mayoritas umat Islam, seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam, mereka sudah mengembangkan dan memajukan aset wakaf secara produktif di semua sektor riil maupun keuangan.

Sementara di Negara Asia Tenggara yang penduduknya minoritas muslim, pengelolaan aset wakafnya beragam. Seperti di Singapura dan Thailand dimana aset wakaf di Negara tersebut sudah dikelola secara produktif. Dan ada pula yang masyarakatnya tidak memahami apa itu wakaf, sebagaimana yang terjadi di Laos dan Vietnam. Berdasarkan kenyataan itu, antara nazhir wakaf di Asia Tenggara tidak ada komunikasi dan kerjasama selama ini, padahal di masing-masing Negara tersebut mempuyai potensi wakaf yang jelas.

Dari problem tersebut di bentuklah “Forum Wakaf Asia Tenggara” yang diketuai oleh Prof. Dr. KH Tholhah Hasan dari Badan Wakaf Indonesia. Forum ini di bentuk dengan tujuan untuk mempererat hubungan dan memperkokoh kemitraan antar nazhir se-Asia Tenggara dalam rangka membangun hubungan antar kelembagaan dan kerjasama dalam hal pengembangan wakaf. Selain itu forum ini juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan nazhir dalam memanaj dan menginvestasikan harta wakaf, untuk memperdalam berbagai model pengembangan aset wakaf serta berbagai aturan kontemporer dalam bidang manajemen dan investasi wakaf, yang terakhir untuk menggali potensi wakaf di Negara kawasan Asia Tenggara dan memanfaatkannya untuk kepentingan sosial-kemasyarakatan, keagamaan, dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Penutup

Penghimpunan wakaf di Asia Tenggara di nilai belum maksimal. Ada beberapa Negara yang sudah mengelola aset wakafnya secara produktif. Bahkan ada pula Negara yang masyarakatnya tidak memahami apa itu wakaf. Dengan adanya Forum Wakaf Asia Tenggara dapat membawa perubahan wakaf di Asia Tenggara. Mulai dari kebiasaan nazhir yang meminta-minta bantuan, menjadi kemitraan antar nazhir, perubahan dalam pengelolaan aset yang semakin produktif dan terus berkembang untuk kemajuan dan kemaslahatan umat.

Daftar Pustaka

K. Lubis, Suhrawardi. dkk. 2010. Wakaf dan Pemberdayaan Umat. Jakarta : Sinar Grafika.

Suwaidi, Ahmad. Wakaf Dan Penerapannya Di Negara Muslim. Economic: Jurnal Ekonomi  dan Hukum Islam, Vol. 1, No. 2  2011.

Faradis, Jauhar . Manajemen Fundraising Wakaf Produktif: Perbandingan Wakaf Selangor (PWS) Malaysia dan Badan Wakaf Indonesia. Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum. Vol. 49, No. 2, Desember 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun