Mohon tunggu...
Dwi Lestari
Dwi Lestari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Melemahnya Ekonomi China dan Pengaruhnya terhadap Indonesia

8 Desember 2016   11:37 Diperbarui: 8 Desember 2016   12:05 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Latar Belakang

Krisis ekonomi adalah suatu peristiwa yang genting dan penuh dengan kemelut tentang tatanan kehidupan perekonomian suatu Negara yang merupakan faktor dasar bidang kehidupan manusia yang materiil. China sebagai Negara dengan tingkat perekonomian terbesar kedua setelah AS, mengalami perlambatan ekonomi global. Perlambatan ekonomi China ini terjadi sejak tahun 2011. Indonesia sebagai mitra dagang nomor 1 China, juga tak luput dari dampak melemahnya ekonomi China. Lantas apa yang sebenarnya sedang terjadi dalam perekonomian Cina?

Melemahnya Ekonomi China

Jumlah penduduk yang mencapai 1,3 miliar dengan angkatan kerja lebih dari 780 juta orang menjadi keuntungan sekaligus beban yang ditanggung oleh Pemerintah Tiongkok (China). Populasi yang besar ini tentu menjadi kekuatan politik dan ekonomi yang sangat strategis. Meskipun demikian, melayani populasi sebanyak itu termasuk menciptakan lapangan kerja bagi penduduk yang masuk usia produktif menjadi persoalan serius. Karena hal ini bisa menjadi potensi yang meyebabkan pengangguran dan kemiskinan yang tinggi sehingga mengganggu stabilitas politik dan ekonomi negara tersebut.

Sejak tahun 2007, China telah menjadi Negara eksportir terbesar dunia yang mengalahkan AS dan Jerman. Dengan Negara-negara utama tujuan ekspornya antara lain: Amerika Serikat, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, negara-negara Eropa seperti Jerman, Belanda dan Inggris serta negara-negara ASEAN.

Sebagai Negara dengan perekonomian terbesar kedua setelah Amerika Serikat, tentu membuat kesehatan perekonomian China bisa berdampak pada perekonomian disemua negara di dunia. Berarti apapun yang terjadi dalam perekonomian China nantinya jelas tidak boleh dipandang sebelah mata. Menurut Financial Times yang melansir penghitungan menurunnya pertumbuhan ekonomi Cina dari 10% pada 2010 menjadi hanya 6,3% ditargetkan tahun ini bakal menekan pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 0,75 %. Dampaknya tentu hampir di semua negara di dunia. Maury Obstfeld, chief ekonom di IMF memperkirakan efek penurunan pertumbuhan ekonomi China itu akan terasa pada 2016 ini. Salah satu pertanyaan yang muncul, di sektor apa saja perekonomian Cina berdampak pada perekonomian global, yaitu Sektor perdagangan dan nilai tukar adalah salah satunya.

Kemudian secara mengejutkan Bank Sentral Tiongkok mendevaluasi mata uangnya, Yuan, hingga 4% terhadap dolar AS. Dampaknya, nilai barang ekspor negara tersebut menjadi lebih murah di pasar global. Langkah ini tentu menimbulkan protes dari berbagai kalangan, termasuk Pemerintah AS yang selama ini mengalami defisit perdagangan dengan Negeri Panda itu. Meskipun demikian, Pemerintah Tiongkok tetap bergeming walau kebijakan tersebut semakin memanaskan hubungan antara kedua negara tersebut. Bagi Tiongkok mencegah pelemahan ekonomi di negara tersebut jauh lebih berbahaya daripada memburuknya hubungan dengan mitranya. Depresiasi tersebut justru memicu kekhawatiran lain, yaitu kesehatan perekonomian Cina dan perang mata uang dunia.

Dampak pada Indonesia

Perlambatan ekonomi Cina ternyata ikut menyeret pertumbuhan Indonesia yang terhantam jatuhnya permintaan komoditas ekspor dari Cina. Sasmito Hadi Wibowo, Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS mengakui, tren pelambatan ekonomi Cina telah berdampak terhadap ekspor Indonesia di tahun ini. Menurutnya, ekspor Indonesia bisa semakin turun lebih dalam.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih berpendapat, nilai tukar rupiah masih rentan tekanan eksternal. Kondisi ekonomi Yunani dan Cina yang dikhawatirkan mengalami krisis, menjadi persoalan yang bakal menekan rupiah.

Pandangan Islam terhadap Krisis Ekonomi Global

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun