Mohon tunggu...
Dwi Asri
Dwi Asri Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas 17Agustus 1945

Suka mengobrol dan berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Perangkap Nyamuk Elektrik Alternatif Sehat Atau Berbahaya? Kelurahan Medokan Semampir RW 02 Dengan Program KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

22 Desember 2024   18:00 Diperbarui: 22 Desember 2024   17:52 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program Kerja Kuliah Nyata Perangkap Nyamuk Elektrik

Nyamuk adalah serangga kecil yang masuk dalam  Ordo Diptera dan dari keluarga  Culicicade, serangga ini sangat senang menghisap darah dan mudah berkembang biak pada genangan air dan tempat yang gelap.

Pada Program KKN yang dilaksanakan di kelurahan Medokan Semampir RW 02 yang dilaksanakan pada setiap hari Sabtu Minggu  Program kerja ini dilaksanakan oleh Brigita Ina Tokan,Dwi Asri Pertiwi,Moh Andrey Rifki,Ilham Leo Prananta Menunjukan hasil yang mengesankan,perangkap nyamuk elektrik semakin populer sebagai solusi untuk mengatasi gangguan nyamuk di rumah,teknologi ini dianggap ramah lingkungan karena tidak menggukan bahan kimia seperti obat nyamuk semprot atau bakar.

Namun,benarkah perangkap nyamuk elektrik sebagai alternatif yang benar benar sehat? dari sisi kesehatan perangkap nyamuk elektrik memang unggul karena tidak  menghasilkan asa0 racun atau residu kimia yang bisa mencemari lingkungan,ini bisa jadi pilihan yang aman untuk keluarga terutama bagi anak anak dan lansia yang sensitif terhadap bahan kimia.

Selain itu perangkap ini relatif mudah digunakakan dan hemat energi sehingga praktis untuk kebutuhan sehari hari,perangkap nyamuk ini menggunakan sinar ultraviolet untuk menarik nyamuk,namun perangkap nyamuk elektrik ini harus selalu dibersihkan dan untuk memadukan perangkap ini dengan langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun