Mohon tunggu...
UNNES GIAT 9 DESA PAKOPEN
UNNES GIAT 9 DESA PAKOPEN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang melakukan KKN UNNES GIAT 9 di Desa Pakopen, Bandungan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Wanita Agen Pancasila: Mahasiswa UNNES GIAT 9 Adakan Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Bahan Limbah Minyak Jelantah

10 Agustus 2024   16:37 Diperbarui: 10 Agustus 2024   16:38 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pakopen, 18 Juli 2024 - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam kegiatan KKN UNNES GIAT 9 telah melaksanakan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari bahan limbah minyak jelantah di Desa Pakopen. Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan kaum wanita terutama Ibu-ibu PKK yang ada di Desa Pakopen agar dapat menjadi agen perubahan dalam memanfaatkan limbah rumah tangga dengan mengurangi limbah minyak jelantah di lingkungan Desa Pakopen, meningkatkan keterampilan masyarakat khususnya kaum wanita dalam membuat produk bernilai ekonomis, sekaligus mengajarkan nilai-nilai Pancasila melalui kerja sama dan gotong royong dalam kegiatan ekonomi.

Desa Pakopen dikenal sebagai salah satu desa yang masyarakatnya masih bergantung pada sektor agraris dan usaha rumah tangga. Banyak limbah rumah tangga yang belum dapat dimanfaatkan dengan baik, salah satunya adalah minyak jelantah. Minyak jelantah seringkali dibuang begitu saja, padahal limbah tersebut dapat diolah menjadi produk yang lebih bernilai, contohnya seperti lilin aromaterapi.

Pelatihan ini utamanya ditujukan kepada wanita agen, terutama oleh para anggota Ibu PKK yang dimulai dengan pengenalan bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembuatan lilin aromaterapi. Para Ibu PKK kemudian diajarkan melalui video tutorial cara menyaring minyak jelantah agar bersih dari sisa makanan dan kotoran dengan arang selama 24 jam. Setelah itu, minyak yang sudah disaring dan dipanaskan dengan mencampur stearic dan aromaterapi. Kemudian tunggu lilin sedikit dingin. Setelah itu, dituang ke dalam gelas yang telah diberi benang kasur.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Pakopen, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Dengan adanya pelatihan ini, limbah minyak jelantah yang biasanya mencemari lingkungan dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong antar warga desa.

Mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Pakopen melalui pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari bahan limbah minyak jelantah telah berhasil memberdayakan wanita-wanita terutama para Ibu PKK di Desa Pakopen. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan dan pendapatan masyarakat, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semangat gotong royong, mereka bersama-sama menciptakan perubahan positif bagi lingkungan dan perekonomian desa.

Pelatihan ini menjadi bukti bahwa setiap orang, terutama wanita, dapat menjadi agen perubahan yang mampu menciptakan dampak besar bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun