Anggapan-anggapan seperti asuransi hanya untuk orang tua, asuransi hanya untuk yang meninggal, asuransi biayanya mahal, untuk apa asuransi buang-buang uang, Asuransi hanya untuk para pekerja, dan lain sebagainya-lah yang masih dipahami beberapa kalangan.
Tentu saja alasan-alasan tersebut dilontarkan karena kurangnya pamahaman secara menyeluruh dan utuh dalam masyarakat.
Memangnya Apasih Menabung Dengan Konsep Asuransi Ini???
Asuransi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah pertanggungan, maksudnya sebuah kesepakatan yang dilakukan antar pihak, pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak lain berkewajiban memberikan jaminan, sebagaimana yang tercantum pada perjanjian/polis yang dibuat).
Asuransi tentu memiliki banyak sisi positif, bukan hanya dalam hal keamanan keuangan, tapi juga perlindungan kesehatan, pendidikan, dan bermacam perlindungan dalam lingkup pribadi, keluarga, materil dan non materil.
Hal ini tentu menyadarkan kita untuk tidak mengabaikan kesempatan yang ada sejak muda, apalagi jika hal itu bukan hanya terjadi pada diri sendiri tapi juga ikut menyeret  orang-orang yang disayang.
Karena itu, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Baiknya masyarakat mulai melakukan upaya asuransi se-dini mungkin. Hal ini tentu bertujuan untuk mencegah adanya kebobolan dalam skala besar di hari depan.
Asuransi Biayanya Mahal dan Hanya untuk Para Orang Tua
Jika berfikir asuransi hanya untuk orang-orang tua atau perlindung keluarga yang tertimpa musibah kematian tentu itu bukan alasan yang sepenuhnya benar. Sebab, Asuransi memiliki banyak sub-konsep lainnya seperti:
- Asuransi Jiwa, yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu : Term Life, Whole Life, Unit Link.
- Asuransi Kesehatan
- Asuransi Pendidikan
- Asuransi Dana Hari Tua
- Asuransi Umum, seperti keamanan suatu properti, perjalanan, kendaraan, pekerja, sosial, dsb