Seperti yang diungkapkan oleh Pram :Â
"semua yang dibangunnya runtuh. Juga nama baiknya. Yang tinggal hidup adalah amal dan semangatnya."
Sangat tidak berlebihan kiranya, jika Penulis katakan RM Tirto Adhi Soerjo adalah sosok bapak dari para pahlawan setelahnya. Sejak mula sudah berani maju digaris terdepan, menunjukan sorot semangat dan harapan, seorang diri yang bernyali tinggi. Bukan hanya kolonial yang ia lawan, tapi kebathilan itu sendiri, baik dari kolonial ataupun bukan kolonial. Baginya kemanusiaanlah satu-satunya kehidupan. Dan hiduplah untuk kemanusiaan.
Dan dalam catatan Pram dalam karya non fiksinya : Sang Pemula:Â
" Seperti jamak menimpa seorang pemula, terbuang setelah madu mulia habis terhisap, sekiranya ia tak mulai tradisi menggunakan pers sebagai alat perjuangan dan pemersatu dalam masyarakat heterogen seperti Hindia, bagaimana sebuah nation seperti Indonesia akan terbentuk?"
Sumber :