Sustainable Fashion
Busana berkelanjutan atau sustainable fashion. Seperti halnya daur ulang sampah, proses sirkulasi pengolahan sampah untuk membuat sebuah produk baru dari bahan bekas.
Sebuah fashion yang bukan berbahan dasar tekstil, tetapi fashion daur ulang. Sustainable fashion merupakan konsep fashion berkelanjutan yang ramah lingkungan, Busana berkonsep sustainable fashion dengan cara meng-upcycle pakaian lama menjadi bentuk baru atau cara pakai yang berbeda.
Meskipun proses pendaur ulangan fashion masih terdapat banyak kendala, seperti keterbatasan fasilitas pengolahan sampah dan kemampuan pengolahan yang kurang baik sehingga masih dibutuhkan alternatif desain lain yang mampu meningkatkan kualitas produk daur ulang sampah yang memiliki nilai estetis tinggi namun dapat diperoleh melalui teknik sederhana yang mudah diaplikasikan pada industri daur ulang.
Slow Fashion
Slow fashion merupakan proses manufaktur pakaian secara etis dengan mempertimbangkan aspek kesejahteraan pekerja dan lingkungan yang menjadi bagian dari eco-fashion.
Bahan material alami, organik, dan terkadang juga hasil proses daur ulang, dalam pembuatan slow fashion menjadi pilihan, sehingga membuatnya dibanderol dengan harga lebih tinggi.
Emilia Wik, pendiri BYEM.com, di situs Huffington Post mengatakan, Dalam slow fashion, Kesadaran dalam memilih gaya berbusana mendapat porsi utama. Jadi, pembeli tak sekadar menakar sisi estetis dan tren ketika mengonsumsi produk fashion, tetapi juga dengan sadar mempertimbangkan isu sosial dan lingkungan yang ada di baliknya.
Selain itu, sosialisasi gerakan ini juga penting dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat lewat organisasi dan proyek-proyek nirlaba misalnya. Supaya pembelian produk fashion secara impulsif dapat tergantikan dengan keputusan bijak berbelanja dan memilih gaya berbusana yang lebih ramah lingkungan, tahan lama, dan menghindari eksploitasi pekerja.
Referensi :Â
Tirto Gaya Berbusana Yang Membahakan Lingkungan