usaha baru merupakan langkah yang penuh tantangan dan risiko, pada era ekonomi digital banyak sekali pengusaha-pengusaha baru yang muncul siap untuk bersaing dengan pengusaha lama. Munculnya usaha baru ini pastinya memperketat persaingan antar pengusaha karena sekarang ini banyak sekali produk yang dihasilkan hampir sama hanya terdapat perbedaan pada harga. Sebagai contoh bisnis yang sekarang ini sedang tren atau muncul dalam kalangan anak muda hingga dewasa adalah bisnis baju dan hijab dengan brend sendiri. Sekarang anak muda lebih kreatif dan inovatif dimana sudah berani untuk mencoba memproduksi hijab dan baju sendiri mulai dari membeli bahan baku kain hingga menjadi barang jadi berupa baju dan hijab. Terkadang banyak pengusaha pemula yang terlalu fokus pada ide dan produk tanpa memperhatikan pentingnya manajemen yang baik dan bagaimana caranya penerapan proses produksi yang baik dan benar sehingga usaha ini dapat berjalan dalam jangka waktu yang panjang. Salah satu aspek yang sering terabaikan yaitu adalah akuntansi manajerial. Padahal penggunaan akuntansi manajerial yang tepat bisa menjadi kunci untuk menghindari kegagalan dini dalam bisnis. Seberapa penting sih akuntansi manajerial dalam membuka usaha baru dan bagaimana peran akuntansi manjerial dalam usaha? Simak pembahasan sebagai berikut!
MembukaPentingnya akuntansi manajerial untuk bisnis baru, akuntansi manajerial pada dasarnya merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk menganalisis dan melaporkan informasi keuangan dan non-keuangan yang relevan dengan keputusan manajerial. Akuntansi manajerial berfokus pada penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan internal, berbeda dengan akuntansi keuangan yang berfokus pada laporan untuk ekesternal. Tujuan dari akuntansi manajerial dalam proses bisnis membantu pengusaha membuat keputusan yang lebih tepat, mengelola biaya dan merencanakan pertumbuhan usaha yang efisien. Bagi perusahaan baru, kesalahan yang sering dilakukan pengusaha baru yaitu sering menurunkan harga produk mereka untuk bersaing di pasar. Mereka lupa menghitung semua biaya tetap dan biaya variabel, akibatnya meski terlihat ada peningkatan penjualan, margin keuntungan yang tipis atau bahkan kerugian perlahan-lahan menggerogoti bisnis.Selain itu, kesalahan dalam perencanaan, penganggaran dan pengelolaan keuangan dapat berdampak fatal terhadap usaha yang sedang dijalankan. Berikut ini adalah beberapa peran akuntansi manajerial dalam membantu menghindari kegagalan dalam bisnis:
Pertama, analisis Biaya-Volume-Laba (CVP) yang merupakan salah satu alat utama dalam akuntansi manajerial, Analisis biaya-volume-laba memperkirakan bagaimana perubahan biaya ( baik biaya variabel maupun biaya tetap), volume penjualan dan laba mempengaruhi laba perusahaan. Perusahaan – perusahaan menggunakan analisis CVP untuk meraih tolak ukur yang penting seperti titik impas atau break even point (titik saat laba sama dengan nol atau balik modal). Dengan menentukan titik impas dan margin kontribusi perusahaan atau pelaku bisnis dapat menilai berapa banyak produk yang perlu perusaahan jual untuk menutupi semua biaya dan dapat menghasilkan laba sehingga, perusahaan dapat memperkirakan dengan baik dan tepat. Selain itu, analisis CVP dapat digunakan untuk menilai bagaimana perubahan biaya tetap, biaya variabel, dan perubahan harga jual dapat mempengaruhi profitabilitas. Misalnya dalam bisnis yang memproduksi baju, jika biaya bahan baku berupa kain meningkat, CVP dapat menunjukkan seberapa besar peningkatan harga jual baju yang diperlukan untuk mempertahankan laba yang diinginkan perusahaan. Dengan menggunakan CVP memberikan dasar yang kuat dan tepat dalam pengambilan keputusan seperti menentukan strategi harga dengan mempertimbangkan apakah harga produk perlu dinaikan atau diturunkan untuk mencapai target laba.
Kedua, Perencanaan anggaran yang tepat akuntansi manajerial dapat membantu merancang anggaran berdasarkan perkiraan pendapatan dan pengeluaran. Dalam proses penganggaran langkah yang dapat dilakukan perusahaan harus menyusun beberapa anggaran seperti anggaran penjualan dimana menyusun anggaran penjualan berdasarkan tren pasar, perkiraan tentang keadaan penjualan di masa yang akan datang. Setelah itu melakukan anggaran produksi untuk mengetahui berapa banyak unit yang harus diproduksi untuk menenuhi kebutuhan penjulan dan kebutuhan persediaan akhir. Setelah itu, membuat anggaran bahan baku, tenaga kerja langsung, overhead, anggaran Beban pokok penjualan dan anggaran beban penjualan dan administrasi. Setelah membuat semua penganggaran, perusahaan dapat menyusun laporan laba rugi dianggarkan. Dengan perusahaan merumuskan anggaran dapat membantu manjer untuk mengetahui seberapa menguntungkan pada tahun mendatang. Jika setelah mengetahui laba rugi yang dianggarkan tetapi labanya tidak cukup tinggi, tahap penyesuaian ke anggaran dapat dilakukan setelah anggaran ini selesai. Sehingga perusahaan dapat melakukan perbaikan atau penyesuaian secara bertahap dan hal ini dapat membawa perusahaan pada tujuan yang jelas. Dengan anggaran yang terencana, pengusaha dapat mengelola pengeluaran dengan lebih hati-hati untuk mengurangi risiko kehabisan modal sebelum usaha mencapai titik impas. Dalam kegiatan usaha perusahaan juga harus merumuskan anggaran kas karena anggaran kas sangat penting dalam mengelola sebuah bisnis, apalagi jika sebelumnya terdapat kredit sehingga perusahaan dapat merencanakan anggaran kas untuk menutupi kredit dan jika perusahaan memiliki sejumlah piutang harus menyusun jadwal penagihan piutang supaya tidak ada piutang tak tertagih. Dengan demikian, keuangan dalam perusahaan itu sangat jelas dan setiap terdapat kredit di ikuti dengan adanya anggaran kas yang siap untuk menutupi.
Ketiga, Penentuan harga jual yang rasional menentukan harga jual merupakan tantangan besar bagi usaha baru. Jika harga jual terlalu tinggi, pelanggan enggan untuk membeli, jika terlalu rendah, keuntungan tidak akan tercapai. Akuntansi manajerial dapat membantu menghitung harga pokok produksi serta margin laba yang wajar sehingga harga jual dapat kompetitif tanpa mengorbankan keuntungan.
Keempat, Analisis biaya untuk menekan pemborosan dalam akuntansi manajerial dilakukan dengan pengendalian biaya. Dengan akuntansi manajerial, pelaku usaha dapat mengidentifikasi atau menentukan biaya-biaya mana yang tidak memberikan nilai tambah dengan membandingkan antara hasil aktual dan hasil yang dianggarkan pada priode dasar. Selisih antara hasil aktul dan yang direncanakan merupakan umpan balik yang mendorong para manajer untuk mengambil tindak koreksi. Dengan cara melihat penjualan dari beberapa produk tertentu yang tidak mencapai jumlah yang dianggarkan dan kondisi pasar menunjukkan bahwa hanya sedikit pelanggan yang membutuhkan produk tersebut, oleh karena itu perusahaan dapat mengurangi produksi yang dianggarkan dalam unit atau menghapus beberapa produk secara bertahap sehingga kerugian dapat dihindari.
Penerapan akuntansi manajerial dapat dilakukan sebagai berikut, seorang pengusaha muda akan membuka bisnis hijab mulai dari hijab paris premium, hijab pashmina dan hijab serut. Untuk menentukan harga jual, pelaku usaha menggunakan akuntansi manajerial untuk menghitung total biaya bahan baku, tenaga kerja dan overhead per produk. Dengan analisis break even point (BEP), pelaku usaha menemukan bahwa perlu menjual 1000 hijab per hari untuk mencapai titik impas. Setelah beberapa bulan, penjualan rata-rata hanya mencapai 800 hijab per hari. Melalui evaluasi ini, pelaku usaha memutuskan untuk menambah jenis hijab yaitu pashmina kaos yang lebih menguntungkan sesuai permintaan pasar sekarang dan mulai mengurangi anggaran produksi hijan instan. Selain itu juga menawarkan promosi diskon pada jenis produk yang sepi permintaan untuk meningkatkan volumen penjualan sehingga hasil usahanya tidak hanya mencapai titik impas, tetapi juga mencetak keuntungan.
Membangun usaha baru memerlukan ide kreatif dan keberanian. Selain itu, perencanaan, anggaran dan pengelolaan biaya menjadi hal penting dalam membangun usaha baru. Sebagai pelaku usaha, penting untuk menyadari bahwa akuntansi manajerial bukan hanya sekedar pilihan tambahan, tetapi sebuah kebutuhan dalam bisnis. Akuntansi manajerial dapat dikatakan sebagai alat yang dapat membuka wawasan tentang bagaimana sebuah usaha beroperasi. Dengan adanya data yang akurat dan analisis yang tepat, usaha baru memiliki peluang yang lebih besar untuk bertahan, berkembang dan sukses
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H