Kuliah Kerja Nyata Tematik Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2022 mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM". Kegiatan KKN yang diikuti oleh 7.089 mahasiswa UPI dengan rincian 5.607 Mahasiswa KKN Reguler dan 1.475 Mahasiswa KKN Rekognisi ini dilaksanakan secara berkelompok dan dalam kondisi daring pada 11 Juli-10 Agustus 2022.
KKN merupakan matakuliah wajib bagi mahasiswa UPI, dilaksanakan sebanyak 2 kali dalam setahun. Pada periode semester genap 2022 KKN dilaksanakan dalam kelompok dengan jumlah 241 Kelompok dengan tema yang berbeda dan telah ditentukan oleh LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat).
Dengan mengusung tema SDG's desa, siharapkan melalui kegiatan KKN ini mahasiswa memberikan kontribusinya serta melatih kepekaan dengan permasalahan disekitar. SDG's (Sustainable Development Goals) merupakan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yakni komitmen global yang telah disepakati pada Sidang Umum Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) pada September 2015, berkaitan dengan hal tersebut melalui program pembangunan berkelanjutan pemerintah menetapkan 17 tujuan SDG's desa salah satunya yakni desa layak air bersih dan sanitasi.
Air bersih dan sanitasi yang layak merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, namun pada kenyataannya pemenuhan kebutuhan dasar ini masih menjadi suatu masalah diberbagai belahan dunia. Dalam salah satu program kerjanya, mahasiswa KKN UPI melakukan pendataan dan pendampingan mengenai air bersih dan sanitasi yang layak di Desa Jatibaru Kecamatan Tanjung Bintang.
Masyarakat desa Jatibaru memiliki latar belakang dan mata pencaharian yang beragam, diantaranya petani, peternak dan pedagang. Secara umum bisa dikatakan hampir seluruh warga di dusun Sidodadi desa Jatibaru memiliki sumber air sendiri untuk setiap rumah, sehingga stok air selalu tercukupi dan tersedia. Sumber air rumah warga desa Jatibaru berasal dari sumur yang terlindungi, baik sumur gali ataupun sumur bor. Penggunaan air dari satu sumber tersebut digunakan untuk hampir semua kegiatan pemeliharaan diri seperti mandi, mencuci dan juga digunakan untuk konsumsi. Kegiatan MCK juga bisa dikatakan telah terpenuhi dengan baik, hampir seluruh rumah warga telah memiliki jamban dan kamar mandi yang layak.
Dilakukan pula pendampingan pada masyarakat mengenai karakter air yang bersih yakni tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak mengandung logam. Selain itu juga kegiatan pendampingan atau sosialisasi juga dilaksanakan secara daring dengan menyebarkan poster melalui sosial media instagram.Â
Melalui kegiatan tersebut diharapkan masyarakat dapat memperoleh informasi air bersih dan sanitasi yang layak yang juga merupakan bagian dari program pemerintah pembangunan berkelanjutan dan turut berpartisipasi dalam SDG's Desa serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam dalam kehidupan sehari-hari.
