Mohon tunggu...
Dwi Rahayu
Dwi Rahayu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menunggu Pengadilan

26 Maret 2018   19:23 Diperbarui: 26 Maret 2018   19:24 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada satupun aktivitas yang dilakukan manusia di dunia ini yang bebas dari pengadilan. semua akan mendapatkan balasan yang setimpal atas perbuatannya. Ibaratnya menanam padi akan tumbuh padi. Menanam jagung akan tumbuh jagung. Begitu pula dengan hidup.

Agar kelak dalam pengadilan akbar yang akan digelar di padang mahsyar pada hari penimbangan amal kita selamat, maka semasa hidup kita harus taat. Karena Allah telah menciptakan manusia beserta seperangkat aturan. Ada pedoman hidup yang wajib dipatuhi yaitu Al Qur'an dan Sunnah.

"Telah aku tinggalkan kepada kalian dua perkara, tidak akan tersesat selamanya apabila kalian berpegang teguh kepada keduanya. Yaitu kitabullah dan sunnah Rasulullah."

Karenanya sebagai makhluk ciptaan Allah yang memiliki akal, manusia wajib menggunakan akalnya untuk berfikir. Tentang ayat-ayat Allah serta menekuri alam untuk menguatkan keimanan. Bahwa dibalik alam semesta, manusia, dan kehidupan ada Sang Pencipta.

Dengan demikian kita wajib menerima konsekuensi dari keimanan kita yaitu terikat dengan hukum syara'. Artinya setiap muslim wajib melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan Allah. Itulah yang dimaksud taqwa.

Pengadilan Allah sangatlah adil. Semua amal perbuatan manusia dari baligh hingga meninggal akan dicatat oleh malaikat. Cacatan inilah yang akan kita terima hari akhir nanti. Tidak ada amalan sekecil apapun yang terlewat dari catatan malaikat Rokib dan Atid. 

Untuk itu, kita harus selalu ingat bahwa ada pengawasan yang Maha Teliti yaitu Allah. Sekalipun kita bersembunyi di lubang semut Allah Maha melihat. 

" Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."

"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun