Mohon tunggu...
DwieNea Rahma
DwieNea Rahma Mohon Tunggu... -

be attracted with Red.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tertanda Ayah ~

7 Mei 2014   21:00 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:45 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuhan ku..

Mengingatnya tertanam hitam

Membayangnya terasa sakit

Memaafkannya terasa getir

Apa dia tak tau, dia ajarkanku kebencian

Dia ajarkan penghianatan dan kecongkakan

Tak sadarkah kini kulakukan itu padanya

Entah dari mana dorongan itu

Angkuh ini cerminannya

Acuh serta marah ini miliknya, yang ter-titip padaku

Milik dia

Dia yang entah mengapa membuat aku menyesal menjadi saksi

Tuhan,

Dia teduh dalam simpuh-nya

Dia khusyu’ dalam doa-nya

Kebaikan doa yang diminta

untuk saksi-saksinya, untukku

Tapi panas itu seakan kembali menggelora saat terbayang apa yang telah terjadi

Saat terbayang sesuatu yang disebut masalalu

Oh Tuhan,

Entah aku harus salahkan diriku atau dia,

sedangkan

Perlakuannya juga cerminan masalalunya, masa lalu terkutuk

Berat baginya, aku tau itu..

Aku hanya ingin berdamai dengan waktu, dengan dia

dan dengan apa yang disebut tamparan

Tuhan hentikan sakit itu disini

Cukup di raga dan jiwa ini

Entah harus sedemikian rupa aku berusaha,

bantu aku menyembuhkan pedihnya luka

tanpa dendam

sungguh aku ingin hidup berarti,

membalas pedih itu dengan senyumnya yang tersungging indah

melihatku hebat, seperti kebaikan doanya

sungguh betapapun pedihnya, senyum itu mungin akan mampu menyembuhkan.

aku meyakininya

dan Tuhan meyakinkanku

aamiin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun