Perayaan HUT Ke-76 RI ala Santri Pondok Pesantren Mahasiswa Nurul Hikmah

Semarang (17/8) -- Merayakan kemerdekaan Republik Indonesia sudah menjadi kebiasaan yang rutin dilakukan setiap tahun. Biasanya diisi dengan berbagai kegiatan seperti memasang bendera merah putih, menghias kompleks, dan lomba-lomba. Meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19, semarak kemerdekaan tetap tampak di mana-mana, salah satunya di Pondok Pesantren Mahasiswa Nurul Hikmah. Sebuah pesantren yang berdiri di tengah Universitas Diponegoro dan Politeknik Negeri Semarang ini mempunyai agenda rutin untuk turut meramaikan peringatan HUT RI.

Sabtu (14/8) pagi, diadakan lomba internal santri putri yang dilaksanakan di area jemuran lantai 2. Ada empat jenis lomba yaitu makan kerupuk, estafet karet, estafet air, dan pecah balon. Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh sekitar 60 santriwati. Canda, tawa, kekompakan, dan keakraban sangat terlihat diantara mereka.

Santri Putri Pasca Lomba (dokpri)

Puncak perayaan HUT ke-76 RI dilakukan pada Senin (16/8) malam. Tasyakuran dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76 diikuti oleh semua santri putra dan santri putri. Acara tersebut diadakan di halaman pesantren. 

Adapun rangkaian acaranya terdiri atas pembacaan maulid simtudduror, menyanyikan lagu Indonesia Raya danYalal Waton, pembacaan tahlil yang dipimpin oleh Abah K.H. Saefudin, pemotongan tumpeng oleh pangasuh pondok pesantren dilanjutkan dengan makan bersama, mauidhoh hasanah oleh Babah Ustaz Ahmad Muhlisun, S.Kom.I., dan ditutup dengan nonton bareng film perjuangan "Jenderal Soedirman".

Tasyakuran HUT ke-76 RI (dokpri)

"Perayaan kemerdekaan jangan cuma untuk bersorak-sorak, tetapi Mbak dan Mas juga harus ikut berjuang." Cuplikan mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh Babah Muhlisun.

Rangkaian kegiatan ini merupakan wujud syukur kepada Allah swt. yang telah memberikan kemerdekaan bagi Indonesia dan untuk mengenang para pahlawan yang telah berjuang keras hingga Indonesia merdeka dari penjajah.

Penulis: Dwi Endah NA