Mohon tunggu...
Dwi Eka Adhariani
Dwi Eka Adhariani Mohon Tunggu... Penulis - Universitas PTIQ

Pendidikan Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Berkata Baik atau Diam, Seni Berkomunikasi Pada Era Digital

6 Desember 2024   02:30 Diperbarui: 6 Desember 2024   02:30 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai warga negara yang tinggal Indonesia merasakan berbagai kemudahan dan keringanan terkait mendapatkan informasi publik. Informasi dari berbagai belahan dunia dapat diterima dengan cepat melalui media internet yang terjangkau, telepon selular atau pun saluran televisi digital. Pada saat yang sama, berbagai negara melakukan pembatasan akses internet, seperti kabar terbaru dari negara tetangga kita, sebagaimana dikutip Kompas (4/12/2024), Australia menetapkan undang-undang yang melarang anak-anak di bawah usia 16 tahun menggunakan media sosial.

Diperkirakan pembatasan tersebut mencakup platform seperti TikTok, Instagram, X, dan Snapchat. Langkah ini bertujuan untuk melindungi anak-anak, agar dapat tumbuh secara optimal dan melindungi mereka dari risiko bahaya penggunaan media sosial.

Sumber Republika (10/09/2024) menyebutkan fenomena tawuran antar kelompok remaja masih menjadi masalah serius di berbagai daerah. Lebih mengkhawatirkannya lagi, aksi kekerasan ini semakin sering dipicu oleh ajakan dan provokasi melalui media sosial.

Merujuk pada pokok-pokok ajaran Islam, sebagai muslim di tengah informasi yang serba cepat khususnya yang beredar di media sosial kita patut mempunyai saringan informasi atau filter dengan kembali menggali nilai-nilai yang menjadi pedoman setiap manusia, agar apa yang kita lakukan membawa kebaikan dan keselamatan bersama. Bahasan penulis kali ini terkait lisan atau perkataan sehari-hari, kerap menjadi sebab timbulkan konflik.


"Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia mengatakan kebaikan atau diam. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya."

Hadis ini dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam kitab al-Adab, bab Man Kaana Yu'minu bil-Llahi wal-Yaumil-Aakhir fa-la Yu'adzdzi Jaarahu, nomor 5672. Dan dalam Shahih Muslim terdapat pada kitab al-limaan, bab al-Hatstsu 'ala Ikraamil-Jaari wadh-Dhaif wa Luzuumush-Shamti illa 'anil-KHair wa Kauun dzaalika Kulluhu minal-limaan, nomor 47.  

Ibnu Hajar ra. berkata, "Hadis ini termasuk ucapan yang singkat dan padat, mencakup tiga hal yang terangkum di dalamnya berbagai akhlak terpuji, baik dalam perbuatan maupun ucapan, yaitu perkataan yang baik, penghormatan terhadap tetangga, dan penghormatan terhadap tamu."

Sebagian dari tanda kesempurnaan iman adalah berkata baik, atau diam

Dalam hadis ini Rasulullah saw. menganjurkan kita agar melakukan berbagai macam amal kebajikan yang membuahkan balasan dan manfaat yang besar. Baginda menjelaskan bahwa sebagian dari tanda kesempurnaan iman dan Islam seseorang adalah berbicara dengan sesuatu yang membawa manfaat, baik bagi dunianya maupun akhiratnya, serta membuahkan kebahagiaan dan ketenangan dari masyarakat. Jika pembicaraan hanya melahirkan rasa sakit dan mengarah kepada kerusakan, maka dia lebih memilih diam, karena takut kepada kemarahan dan kemurkaan Allah.

Diriwayatkan dari Imam Ahmad dalam Musnad-nya "Dari Anas ra. dari Nabi saw., beliau bersabda "Tidak akan lurus (benar) keimanan seorang hamba kecuali setelah hatinya lurus, dan tidak akan lurus hatinya hati seorang hamba, kecuali setelah lisannya lurus."

Thabrani juga meriwayatkan hadis dari Anas ra. dari Nabi saw. bersabda : "Dari Anas ra. dari Nabi saw. Nabi bersabda, "Seorang hamba tidak akan bisa sampai pada hakikat iman, kecuali setelah ia menahan lisannya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun