Indonesia menghadapi permasalahan serius terkait kondisi gizi generasi muda, 25 persen anak-anak Indonesia kelaparan setiap harinya. Hal ini diuangkapkan oleh Presiden Prabowo Subianto saat berpidato pada Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil, Senin (18/11/2024). Mengutip sumber Kompas, "Kelaparan dan kemiskinan merupakan masalah yang nyata bagi kami setiap hari. Kami masih memiliki persentase yang cukup besar dari orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Kami juga memiliki 25 persen anak-anak kami yang kelaparan setiap hari," ujar Prabowo.
Menghitung angka 25 persen, berarti satu dari empat anak Indonesia kelaparan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata kelaparan adalah suatu kondisi di mana tubuh masih membutuhkan makanan, biasanya saat perut telah kosong baik dengan sengaja maupun tidak sengaja untuk waktu yang cukup lama. Kelaparan adalah bentuk ekstrem dari nafsu makan normal. Istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk kepada kondisi kekurangan gizi yang dialami sekelompok orang dalam jumlah besar untuk jangka waktu relative lama, biasanya karena kemiskinan, konflik politik, maupun kekeringan cuaca.
Bencana kelaparan adalah sebuah bencana besar yang dikarenakan kurangnya bahan pangan di suatu wilayah. Efeknya tersebar luas, dan kerusakan yang disebabkan oleh bencana kelaparan bisa bertahan berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Sering kali kelaparan juga disebabkan bencana lain, seperti gempa atau tsunami yang menghancurkan seluruh wilayah, dan menyebabkan eksodus massal. Kematian karena kelaparan dan kekurangan gizi sangat menyakitkan dan sering terjadi pada balita maupun lansia.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bahkan jika ada kekurangan pangan dengan sejumlah besar orang yang kekurangan gizi, kelaparan dinyatakan hanya jika tindakan tertentu mengenai kematian, malnutrisi dan kelaparan terpenuhi. Kriterianya sebagai berikut :
- Sedikitnya 20% rumah tangga di daerah itu menghadapi kekurangan makanan ekstrim dengan kemampuan terbatas untuk mengatasinya.
- Prevalensi maltirsi akut pada anak-anak melebihi 30%
- Angka kematian melebihin dua orang per 10.000 orang per hati
Pernyataan kelaparan tersebut tidak membawa kewajiban yang mengikat pada PBB atau negara-negara anggota namun berfungsi untuk memusatkan perhatian global pada masalah tersebut. (Stekom.ac.id)
Melihat fakta ini, Indonesia dalam kondisi darurat pangan dan membutuhkan perananan semua pihak, bukan hanya negara melainkan masyarakat harus ikut mengambil peran dalam program makan bergizi gratis guna menyelamatkan generasi muda di masa depan.
Relawan Pangan
Saat perjuangan kemerdekaan Indonesia, kita mengenal kata "pahlawan". Kata ini disematkan kepada mereka yang berjuang dengan tenaga, harta dan jiwanya, bertaruh nyawa untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Pahlawan berasal dari seluruh lapisan bangsa Indonesia dan tidak mengenal strata sosial. Semua orang yang berada di Indonesia mempunyai tugas yang sama mengusir penjajah dari tanah air. Bangsa ini sudah 75 tahun merdeka, jiwa pahlawan harus terus dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.
Menyambut apa yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, kita sambut dengan mengajak, mengundang, melibatkan dan menggerakan partisipasi relawan untuk program makan bergizi gratis. Jika dahulu dalam membebaskan Indonesia dari penjajah dibutuhkan pahlawan, sekarang membebaskan nusantara dari bencana kelaparan adalah tugas relawan.
Mengupas kata "relawan", adalah bentuk non-formal (tidak baku atau bahasa lisan) dari sukarelawan. Sukarelawan berarti orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak karena dipaksa atau diwajibkan). (KBBI)
"Makanan gratis untuk anak-anak kita merupakan bagian penting dari strategi kita, ini juga merupakan bagian dari pemberdayaan kaum muda kita agar dapat memahami manfaat Pendidikan. Kami sangat optimis bahwa kami dapat mengatasi kelaparan di Indonesia," kata Prabowo.
Tugas relawan mendukung atau menjalankan program, berkampanye, memberikan wawasan kepada masyarakat, memberikan saran, petunjuk atau informasi, melakukan pemantauan pelaksanaan program hingga memberikan pertolongan pertama kepada anak-anak yang kelaparan hingga membantu melakukan penggalangan dana atau bahan pangan. Dengan demikian setiap kita punya rasa kepemilikan terhadap program. Di satu sisi budaya memberi makan gratis sudah dijalankan oleh sebagian masyarakat, kita dapat jumpai di masjid-masjid dengan istilah populer, "Jum'at berkah".
Dari Abu Musa radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Bebaskanlah tahanan, berilah makan orang yang lapar, dan jenguklah orang sakit." (HR. Bukhari, No.3046).
Dalam salah satu hadits, Rasulullah SAW menyebutkan terdapat salah satu surga yang dikhususkan bagi empat orang salah satunya bersedekah makanan, Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya, " Lantas seorang Arab Baduwi berdiri sambal berkata, "Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasulullah?" Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab, "Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari di waktu manusia pada tidur." (HR Tirmidzi, No.1984).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya (kepada para sahabat), "Siapakah di antara kalian yang pada hari ini berpuasa?" Abu Bakar berkata, "Saya." Beliau bertanya lagi, "Siapakah di antara kalian yang hari ini sudah mengiringi jenazah?" Maka Abu Bakar berkata, "Saya." Beliau kembali bertanya, "Siapakah di antara kalian yang hari ini memberi makan orang miskin?" Maka Abu Bakar mengatakan, "Saya." Lalu beliau bertanya lagi, "Siapakah di antara kalian yang hari ini sudah mengunjungi orang sakit." Abu Bakar kembali mengatakan, "Saya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda, "Tidaklah ciri-ciri itu terkumpul pada diri seseorang melainkan dia pasti akan masuk surga." (HR Muslim, No.1028).
Berita baiknya, dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menahan anggaran proyek infrastruktur sebagaimana arahan Presiden. Kebijakan tersebut diambil karena Presiden Prabowo fokus pada ketahanan pangan, energi, maupun air. (Kompas, 19/11/2024). Negara sudah sangat serius dan totalitas mengatasi bencana kelaparan di Republik ini. (Dea21)0
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI