Mohon tunggu...
Shinbenuna
Shinbenuna Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Mengosongkan isi kepala

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surga yang Tak Dirindukan

13 Januari 2024   18:35 Diperbarui: 13 Januari 2024   18:44 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku memandang pria

Ia sangat dekat

Tapi, 

Rasanya terkadang sangat jauh

Dia bukan hanya milikku

Kupandangi dia lagi 

Dan lagi

Rasanya ingin serakah 

Tidak!

Itu Dosa!

Kata itu yang selalu berputar dikepala

Pria ini,

Bukan inginku awalnya,

Putaran nasib menujukkan kesombongannya

Ah sial!

Mereka bilang ini jalan surga

Mereka ..

Yang hanya bisa bicara dan berkata..

Tanpa mencoba!

Bullshit!

Terjebak

Rasanya ingin tertawa 

Tapi yang datang justru air mata

Aku jatuh cinta

Aku jatuh cinta

Sekali lagi kubilang

Aku jatuh cinta

Pada pria dihadapanku saat ini

Aku tahu,

Bukan aku dihatinya

Sungguh aku memahami

Sungguh aku mengerti

Bukan aku

Bukan aku

Hatinya bukan milikku, tapi dia adalah hak ku juga

Bersamanya adalah jalan menuju surga!

Tidak,

Bukankah ada jalan lain menuju surga?

Tapi mengapa Tuhan memberikan jalan ini?

Jalan Surga yang tidak pernah dirindukan

Ironi,

Sungguh

Aku sangat mencintainya

Aku sangat mencintainya

Aku sangat mencintainya

Meski hanya menjadi yang kedua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun