Mohon tunggu...
Shinbenuna
Shinbenuna Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Mengosongkan isi kepala

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Susah Konsisten dalam Mencapai Goal

22 September 2023   11:23 Diperbarui: 22 September 2023   11:41 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels.com/photo/success-text-21696/I

Setiap manusia selalu memiliki impian ataupun Goal dalam hidupnya. Dan terkadang mereka membuat rencana yang cukup matang untuk mencapai Goal tersebut namun seringkali tidak konsisten dengan rencana sendiri dan macet ditengah jalan.  Padahal dia sendiri yang merencanakan namun diingkari juga. Mengapa demikian?

Ada yang mengatakan bahwa jika ingin sukses maka yang harus dilakukan adalah konsisten. Itu sudah pasti! Dengan kita konsisten melakukan sesuatu maka sudah pasti kesuksesan didepan mata. Meski, tidak sepenuhnya 100% berhasil karena tetap saja takdir yang akan menentukan. Tapi, setidaknya jika kita konsisten maka kemungkinan berhasil akan tinggi jika dibandingkan dengan yang melakukan sesuatu serampangan!

Konsistensi adalah jawaban untuk banyak mimpi. Dan melakukannya itu butuh effort yang cukup tinggi.

Jika kita jeli untuk mengamati, ada beberapa hal yang membuat kita susah untuk konsisten yaitu:

  • Orientasi Hasil Sempurna

Kegagalan konsisten melakukan sesuatu bisa disebabkan jika kita selalu menginginkan proses dan hasil yang sempurna. Kita terkadang tidak bisa memaklumi bahwa ada beberapa hal yang memang tidak bisa kita prediksi atau kita lakukan secara sempurna. Kadang kita kecewa saat berproses tidak maksimal dan beranggapan bahwa nanti hasilnya juga akan menjadi kurang lalu kita menjadi berhenti. Tidak, bukan begitu seharusnya! Tetap lakukan dan jangan pernah berhenti ditengah jalan karena itu bisa menjadi kebiasaan. Dan percayalah, kebiasaan berhenti ditengah jalan itu tidak baik. Tetap lanjutkan meski kadang hasil tidak sempurna. Berjalanlah hingga akhir karena sejujurnya kita hanya berasumsi, kenyataan akhirnya tidak ada yang tahu.

  • Malas berproses jika Hasil Lambat

Dalam perjalanannya, seringkali beberapa hal harus dicapai membutuhkan waktu yang cukup lama. Kita seringkali merasa jenuh dengan rutinitas untuk mencapai mimpi kita. Misal, kita yang bertubuh gemuk menginginkan tubuh yang kurus sehingga  membutuhkan diet dan olahraga. Kegiatan itu tentu saja membutuhkan waktu yang cukup lama. Bisa saja kita menjadi kurus dengan minum obat ataupun operasi. Namun jika ingin mencapainya secara normal butuh waktu beberapa bulan dan itu butuh effort dan konsisten yang cukup tunggi.

Saat belum mencapai tujuan kita terkadang berhenti karena enggan berproses lagi karena sudah jenuh dan capek menjalaninya. Jika sudah demikian maka yang harus dilakukan adalah cobalah untuk tetap bahagia dengan apa yang dilakukan. Dengan kita bahagia dan tanpa tekanan maka kemungkinan besar kita tidak akan jenuh dan berhenti ditengah jalan.

  • Pesimis

Kita punya satu mimpi yang cukup tinggi. Lalu, kita menyadari bahwa kita akan sulit menjadikan itu menjadi nyata. Hingga pada akhirnya kita enggan untuk memulai. Ataupun jika memulai maka hanya beberapa waktu saja maka kita akan menyerah. Selalu memiliki kekawatiran untuk kegagalan. Padahal kita juga sadar bahwa masa depan itu adalah sebuah ketidakpastian. Takut dengan apa yang kita kerjakan berakhir dengan sia – sia dan berakhir dengan percuma. Tidak, jangan pernah menjadi pesimis! Lakukan saja! Karena suatu saat kita pasti akan menyadari bahwa ada rasa kepuasan tersendiri saat kita berusaha dengan sangat keras  untuk mencapai apa yang kita inginkan. Berdiam diri itu tidak asik! Membosankan!

  • Distraksi/Gangguan

Percayalah, setiap hal tidak akan pernah berjalan mulus hingga akhir. Selalu saja ada masalah yang menyertai. Lalu bagaimana kita bisa konsisten jika masalah itu tiba – tiba muncul dalam kita berproses? Kita harus tetap berpegang teguh pada niat awal kita. Jangan cepat goyah dengan gangguan yang muncul. Dengan pikiran kita yang kuat tentang niat dan dibarengi dengan mencoba bahagia dengan melakukannya maka kemungkinan kita akan berjalan hingga akhir akan jauh lebih berhasil.

Jika gangguanya sangat besar, lebih baik memberi jeda. Berhenti sejenak dan menarik nafas , mengumpulkan energi dan tenaga. Dan, jika masalahnya sudah membaik maka kita bisa memulainya kembali. Memberi waktu untuk jeda dan kembali lagi jauh lebih baik daripada berhenti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun