Rasulullah punya strategi yang luar biasa ketika kemudian mencoba untuk menerapkan sistem demokrasi ala beliau, yang mungkin tidak bisa membahasakan demokrasi saat itu karena kata demokrasi sendiri belum muncul sebagai sebuah bahasan atau kemudian sebuah kajian yang menjadi kajian yang menarik saat itu. Kemudian, karena belum ada tapi strategi Rasulullah bisa di gali yang bisa terambil diantaranya, yang pertama jelas membangun masjid menjadi sentrum atau pusat dari kehidupan bermasyarakat pusat, dari adanya interaksi sosial pusat, dari adanya interaksi edukasi pendidikan sosial kemasyarakatan.Â
Setiap habis selesai shalat Jumat, Rasulullah kemudian akan berkumpul dengan warga muslim yang melaksanakan shalat Jumat untuk membahas beragam problem-problem yang ada dengan cara-cara yang santai.
Selesai shalat Jumat bagi laki-laki terutama itu waktu yang luar biasa untuk istirahat ngopi makan dan sebagainya kemudian sambil ngobrol-ngobrol santai. Nah, ini membangun masjid menjadi sentrum atau basis dari membaca pembahasan berbagai problemkemasyarakatan yang ada, sekaligus sosialisasi program-program pemerintah atau sosialisasi program-program dari penguasa yang ada saat itu.Â
Bagaimana langkah Rasulullah adalah mempersaudarakan atau menyatukan kaum Anshor dan Muhajirin dalam bingkai ukhuwah islamiyah. Bagaimana persaudaraan itu adalah persaudaraan sesama muslim yang paling utama untuk dijalin dan dibangun. Nabi melakukan itu untuk mempersaudarakan kelompok muslim dengan nonmuslim atau ukhuwah insaniyah.Â
Ukhuwah insaniyah itu adalah ukhuwah yang bagaimana semua orang sama sederajat, egaliter, kemudian membicarakan berbagai hal secara toleran dan tenggang rasa serta kemudian kehidupan itu berjalan seiring, tanpa membeda-bedakan asal suku bangsa dan golongan sebelum kemudian membangun ukhuwah insaniah sebetulnya ada yang basis.Â
Sekali untuk dilakukan, dan Rasulullah pun melakukan itu yaitu Rasulullah meletakkan pondasi kehidupan berbasis ukhuwah Wathoniyah. Bagaimana membangun rasa cinta kepada tanah air dan bangsa jadi sesama muslim Anshor dan Muhajirin, kemudian dengan non-muslim atau kabilah lain agama lain yang ada di Madinah sana kemudian diajak untuk kemudian memiliki konsepsi bersama tentang hubbul wathonn minal iman. Cinta tanah air adalah sebagian daripada iman, yang setelahnya adalah masuk kepada ukhuwah insaniyah atau ukhuwah Basyariyah
. Bagaimana Nabi bersaudara dengan raja berteman dan bersaudara menjalin relasi dengan raja, cahaya dari ethopia kemudian sampai kemudian ke Cina sampai kemudian ke Romawi, dan sebagainya, itu bagian dari strategi membangun ukhuwah Basyariyah atau Ukhuwah insaniah.Â
Kemudian berikutnya adalah nabi melakukan penguatan penguatan aspek atau sektor ekonomi terutama bagaimana kemudian kebijakan-kebijakan ekonomi dibangun dan juga didesain untuk membangun kesejahteraan dan memberikan keadilan yang merata bagi masyarakat
Aspek ketatanegaraan dan Aspek politik, bagaimana politik Islam itu bukanlah politik yang dominatif tapi bagaimana Islam itu inspiratif. Islam menjadi rujukan nilai-nilai Islam kemudian menjadi bagian integral dari
kebijakan tidak perlu membahasakan ituadalah Islami, tapi kemudian prinsip dannilai atau substansi yang itu kemudianmewarnai dan juga menginspirasi setiapkebijakan.Â
Nilai-nilai Islam itu relevan dan juga kontekstual dengan nilai-nilai agama lain yang sama, kemudian yang paling pentingadalah bagaimana juga membangun konsepsiekonomi Islam tanpa perlu menyebutkankata Islam, tapi yang terjadi jelasekonomi lalu diinspirasi juga dibangun berdasarkan nilai-nilai Islami yaitu kesamaan keadilan.
Tidak bertindak diskriminatifterhadap buruh atau pekerja dansebagainya, tapi memperhatikan hak-hakburuh dan pekerja dengan baik sekalimakanya nabi pernah mengatakan "bayarlahupah buruh sebelum kering keringatnya" itu bagian dari Bagaimana Nabi membangunkeadilan dan juga non-diskriminasikepada buruh dan pekerja karena saat itu, ingat konsepsi budak atau perbudakan nyamasih sangat kental di Jazirah Arab sana.Â