Mohon tunggu...
Dwi DantyAisyah
Dwi DantyAisyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hello im Dwi Danty Aisyah, i students in Maulana Malik Ibrahim Malang Islamic University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Soekarno Komunis?

10 Oktober 2022   06:16 Diperbarui: 10 Oktober 2022   06:40 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum kejadian G30SPKI suasana sudah mencekam karena Agresifitas PKI dan keagresifan PKI disebabkan oleh doktrin Nasakom Soekarno. 

Apa yang menyebabkan antara TNI dan PKI hubungannya sangat panas? 

Bung Karno pernah mengatakan Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah (JAS MERAH) ini perlu kita ingat. PKI pernah membuat negara Soviet di Madiun. Pada pemberontakan PKI yang diperintahkan oleh pemerintah untuk menghadapi PKI adalah TNI terutama pasukan Siliwangi karena Siliwangi berada di Jawa Tengah waktu itu. 

Jawa Barat dikosongkan sebagai akibat perjanjian Belanda Indonesia jadi ada konsentrasi Siliwangi di Jawa Tengah itu dimanfaatkan salah satu tokoh yang bernama Ahmad Kemal Idris, ada tentara dari Jawa Timur juga Brawijaya beramai-ramai menyerang Madiun, menyerang PKI, dan menghabisi PKI. 

Terbunuhnya Muso, terbunuhnya Amir, Aidit berhasil melarikan diri. Tahun 1950 Aidit terbunuhnya pemimpin tertinggi PKI bersama Nyoto dan beberapa lagi tokoh yang lain kemudian dia menjadi orang penting di bawah perlindungan Bung Karno yang memperkenalkan doktrin Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunis). 

Jadi memang harus ditarik benang merah ke 48 dalam konteks sejarah yang ada di dalam pimpinan tentara itu banyak orang yang banyak perwira yang dulu ikut memerangi komunis di Madiun dan mereka menjadi pemimpin tentara dan membawa dan keadaan menjadi buruk makin buruk. 

Ketika Bung Karno memperkenalkan kembali Nasakom itu konsep Bung Karno tahun 26 waktu itu belum ada konflik dengan Belanda kolonialisme jangan lupa ini berhubungan dengan pemberontakan di Jawa Barat pemberontakan PKI yang ditumpas habis oleh Belanda dan banyak orang-orang komunis dan orang-orang yang bukan komunis tapi melawan Belanda dibuang ke Boven ligur di Irian itu akar daripada perlawanan tentara permusuhan tentara dengan komunis. 

Banyak bentrok di Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti cerita mengenai aksi sepihak. Aksi setia itu adalah gerakan orang-orang PKI untuk menduduki tanah-tanah punya Kyai tanah-tanah punya pesantren karena mereka menganggap Pesantren itu adalah tuan tanah. 

Mengapa Pesantren punya banyak tanah waktu itu karena banyak santri-santri orang Islam yang ketakutan tanahnya dirampas PKI. Jadi tanah Itu dihibahkan ke pesantren dilindungi oleh pesantren nah Pesantren itu jadi sasaran gerakan aksi sepihak PKI itu maka kemudian ini akibatnya banyak pembunuhan di Jawa Tengah dan Jawa Timur itu yang memainkan peranan penting antara lain Pesantren sebagai balas dendam terhadap orang-orang komunis. 

Jadi lebih kepemilikan tanah pada saat itu kan ada undang-undang tentang agraria yang tidak bisa dilaksanakan komunis mengambil inisiatif memaksakan itu sebenarnya bukan Bung Karno tapi Bung Karno tidak bisa bertindak Bung Karno memiliki posisi serba salah dia sebagai penguasa. 

Bung Karno itu menghadapi tentara-tentara juga makin agresif karena melawan komunis, di pihak lain Bung Karno itu memerlukan PKI sebagai pengembang terhadap tentara jadi ketika terjadi tentara itu keras kepada Soekarno hingga terjadi Supersemar yang pada intinya Surat Keputusan Presiden memberikan kekuasaan kepada tentara karena presiden tidak berani membubarkan PKI, padahal waktu itu pendapat umum Pembunuhan jenderal-jenderal itu adalah orang-orang yang didalangi oleh PKI jadi Bung Karno ini serba salah. 

Banyak orang mengira persoalan Bung Karno adalah beliau itu politikus punya kekuasaan besar karena menurut undang-undang Dasar 45 beliau itu penguasa tertinggi tapi dia tidak punya kekuatan konkrit di lapangan jadi dia pakai PKI, jadi Bung Karno itu bukan komunis karena mendesak tidak punya pilihan terpaksa dia pakai PKI dan dianggap membubarkan PKI. 

Pada saat itu meletusnya G30S PKI dan saat itu masalah terbagi 3 kira-kira orang yang anti komunis minta supaya PKI dibubarkan, ada yang Pro Bung Karno bukan komunis, ada yang pro komunis. Analisa tentang struktur kekuatan-kekuatan tentara yang anti komunis Soeharto, Kemal Idris, H.R. Dharsono mereka ini semua anti komunis dan mendorong supaya Soekarno itu disingkirkan dan angkat Soeharto karena soeharto bukan komunis, lalu banyak tentara yang komunis termasuk mereka yang membunuh jenderal-jenderal itu. 

Salah satu sebab Soeharto memerlukan waktu lama menyingkirkan Soekarno karena tentara itu belum bersih waktu gestapu dipimpin Jawa Tengah bulan November Oktober November 65 itu banyak tentara yang ditangkap ini jadi RPKAD sekarang Kopassus masuk ke Jawa Tengah itu membawa satu Batalyon Polisi Militer Angkatan Darat yang mendapat tugas menangkap menginterogasi orang-orang tentara yang dicurigai komunis. 

Perbedaan ideologi yang sudah lama Terpendam jadi orang Islam sudah tertekan lama terjadi gestapu dan terutama setelah pasukan-pasukan anti komunis masuk di Jawa Tengah itu memberi semangat kepada orang Islam untuk membantu tentara membantu RPKAD untuk mengoperasi menyingkirkan menyikat orang-orang komunis itulah pertempuran darat di kalangan masyarakat terjadi

Sekarang banyak beredar versi tentang G30S bahkan ada yang bilang jangan-jangan Soeharto ini dalangnya karena ada alasan yang menyebutkan Kenapa Soeharto tidak dihabisi di malam itu. Soeharto itu tidak orang penting waktu itu. Jadi waktu wartawan asing datang mereka tanya bertanya who is that Soeharto karena Kostrad waktu itu tidak punya kekuatan, kerangka organisasi nggak punya pasukan. 

Sekarang ini kostrad itu sangat berkuasa karena punya divisi-divisi ada di Jakarta, ada di Solo, ada di Malang, jadi Panglima Kostrad sekarang itu punya kekuatan besar. Dahulu Soeharto nggak dikenal Soeharto muncul karena orang lain tidak berani mengambil sikap ketika terjadi gestapu. 

Kenapa Nasution berperanan besar mendukung Soeharto waktu itu, dia mau memerangi Belanda di mana Irian Barat terjadi perundingan dia tidak jadi memimpin perang yang terlibat perang Benny Burlani yang terjun itu ke bumi Papua dan Untung diterjunkan lebih dulu ke Irian mempersiapkan pendaratan ke Irian. Tidak terjadi pendaratan pasukan Kostrad itu karena dicapai kesepakatan tidak terjadi perang jadi Pak Harto tidak sempat berhasil menjadi pahlawan Irian Barat sehingga tidak terkenal waktu gestapu.  

Ketika Aidit dalam perjalanan ke Jakarta bulan Agustus tahun 65 sewaktu aidit ada di Beijing waktu itu sebelum itu dia dipanggil pulang dengan alasan Bung Karno sakit dari Moskow dia ke Beijing dulu mampir di Beijing, jadi jelas sekali bahwa Aidit memainkan peranan penting. Terbunuhnya jenderal-jenderal besar merupakan kecelakaan dan kekacauan perencanaan tapi itu fatal sekali. 

Fatal itu artinya Aidit membayar dengan jiwanya pemimpin-pemimpin komunis dihabisi, Nyoto terbunuh, Unisman dihukum mati. Seandainya perencanaannya lebih baik tidak sampai terjadi pertumpahan darah karena pertumpahan darah menjadi pembuka dari gerakan gestapu itu para Jenderal dibunuh. Maka akibatnya adalah bunuh-bunuhan sepanjang jalan termasuk Aidit ditembak mati. 

Kaman Zamaru itu bukan tentara tetapi dia ngaku pernah menjadi dilatih militer di Vietnam atau di Tiongkok padahal itu bohong sebab menarik adalah dialah yang memimpin operasi satu Oktober itu padahal di situ ada Brigadir Jenderal Suparjo, ada Kolonel Letnan Kolonel, Untung, dan ada banyak sejumlah perwira-perwira TNI yang sudah di indopredasi oleh komunis.

Situasi ekonomi saat itu sebetulnya lagi parah dan sulit. Bahkan orang-orang banyak memakan nasi bubur gitu. Semua orang itu nggak ada lagi jadi satu barang harganya berapa dijual kepada siapa besok orang itu menjual lagi bisa kembali lagi kepada orang yang menjual pertama itu kata lain dari nyatut. 

Pegawai bank gajinya yang semestinya bagus tapi sedang krisis sehingga pernah menjual setrika, setrika listrik untuk memberi makan kepada anaknya, beras susah ditemukan, nilai uang merosot mengalami inflasi 600% itu jadi jatuhnya Bung Karno. Seandainya ekonominya baik maka bisa saja banyak orang yang pro Bung Karno setelah gestapu tapi orang semua sudah susah jadi karena ekonomi dan munculnya kekuatan anti komunis yang dipicu Trigger oleh pembunuhan berdarah itu. 

Setelah Soekarno digantikan oleh Soeharto pada saat itu Animo dari rakyat itu seperti apa mula-mulanya berharap banyak pada Pak Harto dan memang pekerjaan Pak Harto ekonomi akan cepat membaik tetapi lama kelamaan Soeharto berkuasa dia mulai melihat dirinya sebagai penguasa tidak sebagai tentara lagi, tadinya kan dia tentara dwifungsi pembenaran kekuasaan suara tapi lama-kelamaan dirinya sendirilah penguasa itu, bahkan dia menggunakan tentara dan kekuatan-kekuatan sipil terutama Golkar untuk berkuasa lama dan merencanakan putrinya itu untuk menjadi penggantinya. 

Bagaimana Soeharto berperan menjadi raja Jawa dari seorang Presiden Republik Indonesia karena terlalu lama berkuasa konsep kekuasaan di kepalanya itu adalah konsep Mataram. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun