Mohon tunggu...
Dwi DantyAisyah
Dwi DantyAisyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hello im Dwi Danty Aisyah, i students in Maulana Malik Ibrahim Malang Islamic University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Soekarno Komunis?

10 Oktober 2022   06:16 Diperbarui: 10 Oktober 2022   06:40 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bung Karno itu menghadapi tentara-tentara juga makin agresif karena melawan komunis, di pihak lain Bung Karno itu memerlukan PKI sebagai pengembang terhadap tentara jadi ketika terjadi tentara itu keras kepada Soekarno hingga terjadi Supersemar yang pada intinya Surat Keputusan Presiden memberikan kekuasaan kepada tentara karena presiden tidak berani membubarkan PKI, padahal waktu itu pendapat umum Pembunuhan jenderal-jenderal itu adalah orang-orang yang didalangi oleh PKI jadi Bung Karno ini serba salah. 

Banyak orang mengira persoalan Bung Karno adalah beliau itu politikus punya kekuasaan besar karena menurut undang-undang Dasar 45 beliau itu penguasa tertinggi tapi dia tidak punya kekuatan konkrit di lapangan jadi dia pakai PKI, jadi Bung Karno itu bukan komunis karena mendesak tidak punya pilihan terpaksa dia pakai PKI dan dianggap membubarkan PKI. 

Pada saat itu meletusnya G30S PKI dan saat itu masalah terbagi 3 kira-kira orang yang anti komunis minta supaya PKI dibubarkan, ada yang Pro Bung Karno bukan komunis, ada yang pro komunis. Analisa tentang struktur kekuatan-kekuatan tentara yang anti komunis Soeharto, Kemal Idris, H.R. Dharsono mereka ini semua anti komunis dan mendorong supaya Soekarno itu disingkirkan dan angkat Soeharto karena soeharto bukan komunis, lalu banyak tentara yang komunis termasuk mereka yang membunuh jenderal-jenderal itu. 

Salah satu sebab Soeharto memerlukan waktu lama menyingkirkan Soekarno karena tentara itu belum bersih waktu gestapu dipimpin Jawa Tengah bulan November Oktober November 65 itu banyak tentara yang ditangkap ini jadi RPKAD sekarang Kopassus masuk ke Jawa Tengah itu membawa satu Batalyon Polisi Militer Angkatan Darat yang mendapat tugas menangkap menginterogasi orang-orang tentara yang dicurigai komunis. 

Perbedaan ideologi yang sudah lama Terpendam jadi orang Islam sudah tertekan lama terjadi gestapu dan terutama setelah pasukan-pasukan anti komunis masuk di Jawa Tengah itu memberi semangat kepada orang Islam untuk membantu tentara membantu RPKAD untuk mengoperasi menyingkirkan menyikat orang-orang komunis itulah pertempuran darat di kalangan masyarakat terjadi

Sekarang banyak beredar versi tentang G30S bahkan ada yang bilang jangan-jangan Soeharto ini dalangnya karena ada alasan yang menyebutkan Kenapa Soeharto tidak dihabisi di malam itu. Soeharto itu tidak orang penting waktu itu. Jadi waktu wartawan asing datang mereka tanya bertanya who is that Soeharto karena Kostrad waktu itu tidak punya kekuatan, kerangka organisasi nggak punya pasukan. 

Sekarang ini kostrad itu sangat berkuasa karena punya divisi-divisi ada di Jakarta, ada di Solo, ada di Malang, jadi Panglima Kostrad sekarang itu punya kekuatan besar. Dahulu Soeharto nggak dikenal Soeharto muncul karena orang lain tidak berani mengambil sikap ketika terjadi gestapu. 

Kenapa Nasution berperanan besar mendukung Soeharto waktu itu, dia mau memerangi Belanda di mana Irian Barat terjadi perundingan dia tidak jadi memimpin perang yang terlibat perang Benny Burlani yang terjun itu ke bumi Papua dan Untung diterjunkan lebih dulu ke Irian mempersiapkan pendaratan ke Irian. Tidak terjadi pendaratan pasukan Kostrad itu karena dicapai kesepakatan tidak terjadi perang jadi Pak Harto tidak sempat berhasil menjadi pahlawan Irian Barat sehingga tidak terkenal waktu gestapu.  

Ketika Aidit dalam perjalanan ke Jakarta bulan Agustus tahun 65 sewaktu aidit ada di Beijing waktu itu sebelum itu dia dipanggil pulang dengan alasan Bung Karno sakit dari Moskow dia ke Beijing dulu mampir di Beijing, jadi jelas sekali bahwa Aidit memainkan peranan penting. Terbunuhnya jenderal-jenderal besar merupakan kecelakaan dan kekacauan perencanaan tapi itu fatal sekali. 

Fatal itu artinya Aidit membayar dengan jiwanya pemimpin-pemimpin komunis dihabisi, Nyoto terbunuh, Unisman dihukum mati. Seandainya perencanaannya lebih baik tidak sampai terjadi pertumpahan darah karena pertumpahan darah menjadi pembuka dari gerakan gestapu itu para Jenderal dibunuh. Maka akibatnya adalah bunuh-bunuhan sepanjang jalan termasuk Aidit ditembak mati. 

Kaman Zamaru itu bukan tentara tetapi dia ngaku pernah menjadi dilatih militer di Vietnam atau di Tiongkok padahal itu bohong sebab menarik adalah dialah yang memimpin operasi satu Oktober itu padahal di situ ada Brigadir Jenderal Suparjo, ada Kolonel Letnan Kolonel, Untung, dan ada banyak sejumlah perwira-perwira TNI yang sudah di indopredasi oleh komunis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun