Evaluasi belajar terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu:
- Formative Assessment
Dilakukan selama proses pembelajaran. Evaluasi ini berfokus pada memberikan umpan balik secara langsung kepada siswa agar mereka dapat memperbaiki diri dan meningkatkan pemahaman sebelum penilaian akhir. Contohnya Kuis mingguan, diskusi kelompok, dan pekerjaan rumah. Manfaat Formative Assesment adalah meningkatkan keterlibatan siswa dan memastikan mereka memahami materi secara bertahap.
- Summative Assessment
Dilakukan di akhir periode pembelajaran, misalnya ujian semester atau ujian akhir. Evaluasi ini digunakan untuk menilai pencapaian siswa secara keseluruhan. Contohnya Ujian nasional, laporan akhir proyek. Manfaat Summative Assesment yaitu memberikan gambaran umum tentang keberhasilan siswa, namun sering kali menimbulkan tekanan psikologis yang besar.
Taksonomi Bloom adalah kerangka kerja yang digunakan untuk merancang tujuan pembelajaran dan evaluasi. Taksonomi ini terdiri dari tiga ranah:
- Ranah Kognitif, yaitu Berhubungan dengan proses berpikir, yang terdiri dari enam tingkat:
- Mengingat (Remembering)
- Memahami (Understanding)
- Menerapkan (Applying)
- Menganalisis (Analyzing)
- Mengevaluasi (Evaluating)
- Mencipta (Creating)
Dalam revisi terbaru, istilah taksonomi ini diubah dari kata benda menjadi kata kerja untuk lebih mencerminkan proses pembelajaran.
- Ranah Afektif, yaitu berfokus pada sikap, nilai, dan emosi siswa. Contohnya, bagaimana siswa menerima dan merespons nilai-nilai tertentu. Contohnya menunjukkan rasa hormat, bertanggung jawab, atau memprioritaskan nilai tertentu.
- Ranah Psikomotorik, yaitu berkaitan dengan keterampilan fisik. Ranah ini melibatkan aktivitas manual, seperti meniru, mempraktikkan, atau menciptakan sesuatu.
Penggunaan Taksonomi Bloom sangat membantu dalam merancang pembelajaran yang terstruktur dan memastikan siswa mengembangkan kompetensi di berbagai tingkatan.
Pengaruh Evaluasi terhadap Psikologi Siswa
Evaluasi belajar tidak hanya memengaruhi hasil akademis, tetapi juga kondisi psikologis siswa. Dampaknya meliputi:
- Meningkatkan Motivasi Belajar
Evaluasi yang adil dan konstruktif dapat memotivasi siswa untuk terus belajar.
- Mengembangkan Kemandirian
Dengan self-evaluation, siswa dapat memahami kemajuan mereka sendiri.
- Tekanan Psikologis
Tes yang terlalu sering atau evaluasi yang tidak proporsional dapat menimbulkan kecemasan berlebihan.