Pada tahap ini, individu semakin matang secara fisik dan kognitif, memiliki identitas yang lebih solid, dan mulai merencanakan masa depan.
Teori Vygotsky
Lev Vygotsky seorang psikolog Rusia, menekankan pentingnya interaksi sosial dalam perkembangan kognitif anak. Teorinya yang disebut teori sosiokultural, menyatakan bahwa lingkungan sosial berperan besar dalam membentuk cara anak belajar. Vygotsky memperkenalkan konsep Zona Perkembangan Proximal (ZPD), yang menunjukkan jarak antara kemampuan anak yang ada dan potensi mereka ketika mendapatkan bimbingan. Guru atau orang tua berperan sebagai fasilitator yang membantu anak untuk berkembang optimal dalam zona tersebut melalui dukungan (scaffolding).
Teori Jean Piaget
Piaget berfokus pada perkembangan kognitif yang melalui empat tahap:
- Tahap Sensorimotor (0-2 tahun), Anak belajar melalui interaksi langsung dengan lingkungannya.
- Tahap Pra-Operasional (2-6 tahun), Anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir simbolik namun belum logis.
- Tahap Operasional Konkret (6-12 tahun), Anak mampu berpikir logis dalam situasi konkret.
- Tahap Operasional Formal (12 tahun ke atas), Anak dapat berpikir secara abstrak dan menggunakan logika untuk memecahkan masalah yang kompleks.
Perkembangan Psikomotorik
Perkembangan psikomotorik mencakup kemampuan mengontrol gerakan tubuh yang dikoordinasikan oleh sistem saraf pusat. Terdiri dari keterampilan motorik kasar (misalnya, berjalan, berlari) dan keterampilan motorik halus (seperti menggambar, menulis). Keterampilan ini penting dalam aktivitas sehari-hari dan mendukung kemampuan belajar anak. Keterampilan psikomotorik turut berperan dalam membangun rasa percaya diri, menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, dan berperan dalam pembentukan konsep diri anak.
Pentingnya Perkembangan Psikomotorik dalam Pembelajaran
Perkembangan psikomotorik memungkinkan anak untuk memperoleh pengalaman belajar melalui aktivitas fisik, seperti menulis atau bermain bola. Keterampilan ini dapat meningkatkan kemandirian, adaptasi sosial, dan rasa percaya diri anak. Anak yang memiliki keterampilan motorik yang baik akan lebih mudah berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, yang penting bagi proses belajar.
Perbedaan Individual dalam Pertumbuhan dan Perkembangan
Setiap individu memiliki perbedaan dalam aspek fisik, intelektual, dan psikologis. Faktor-faktor seperti bakat, minat, dan gaya belajar turut memengaruhi keberhasilan belajar anak. Dalam kelas, guru perlu memperhatikan perbedaan ini dengan menyediakan program pembelajaran individual, program perbaikan bagi siswa yang lambat, atau program pengayaan bagi siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.