Mohon tunggu...
Dwica Wulandari
Dwica Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - PhD Researcher, University of Manchester

PhD Researcher at Tyndall Center for Climate Change Research

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Cara Kurangi Karbon: Bukan Sekedar Tinggal dan Bekerja di Tempat yang Sama

28 Agustus 2024   19:08 Diperbarui: 28 Agustus 2024   22:46 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Belakangan ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengeluarkan pernyataan yang menarik perhatian publik, yaitu tentang mengurangi emisi karbon dengan konsep tinggal dan bekerja di lokasi yang sama. Misalnya, tinggal di kawasan seperti Pantai Indah Kapuk (PIK) dan juga bekerja di PIK, sehingga bisa mengurangi emisi karbon dari transportasi harian. Pada tingakt individu, ternyata ada salah satu cara yang  sederhana namun memiliki dampak dalam mengurangi emisi karbon.

Hemat Karbon dengan Mengurangi Penggunaan Email

Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah dengan mengurangi pengiriman email yang tidak diperlukan. Terdengar sepele, namun penelitian menunjukkan bahwa mengurangi satu email saja per hari dapat memberikan dampak signifikan terhadap lingkungan.

Penelitian di Inggris menunjukkan bahwa jika setiap orang dewasa di sana mengurangi mengirimkan  satu email balasan yang hanya berisikan "terima kasih" setiap hari, ini bisa mengurangi emisi karbon dioksida (CO2e) lebih dari 16.433 ton per tahun. Emisi ini setara dengan membatalkan 81.152 penerbangan dari London ke Madrid. Jadi, dengan tidak mengirim email "terima kasih" yang tidak terlalu penting, kita bisa membantu mengurangi emisi karbon. (link penelitian)

Dengan menerapkan prinsip yang sama di Indonesia,  dampak yang bisa dicapai tentu sangat signifikan. Jika setiap pengguna email di Indonesia, yang diperkirakan mencapai 96 juta orang, mengurangi satu email per hari, kita bisa menghemat sekitar 35.076 ton CO2e per tahun. Angka ini setara dengan sekitar 188.248 penerbangan satu arah dari Jakarta ke Bali atau mengurangi 7.174 mobil diesel dari jalanan. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan kecil seperti mengurangi pengiriman email yang tidak perlu dapat memberikan kontribusi besar dalam mengurangi emisi karbon dan melindungi lingkungan.

Tindakan Kecil, Dampak Besar

Ridwan Kamil benar bahwa mengurangi mobilitas harian bisa mengurangi jejak karbon kita. Namun, tidak semua orang bisa tinggal dan bekerja di lokasi yang sama karena berbagai alasan, seperti jarak, jenis pekerjaan, atau kebutuhan keluarga. Oleh karena itu, kita tindakan kecil seperti mengurangi pengiriman email yang tidak perlu dapat menjadi solusi yang lebih universal dan mudah dilakukan.

Mengapa tidak mencoba untuk tidak mengirim email 'terima kasih' yang mungkin tidak perlu? Atau, saat ingin mengirim informasi singkat, gunakanlah aplikasi pesan instan yang lebih efisien. Dengan cara ini, kita juga bisa berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon.

Meneladani Barcelona dalam Pengurangan Emisi Karbon

Selain cara-cara sederhana seperti mengurangi penggunaan email, tentunya upaya yang lebih siginifikan dalam mengurangi emisi karbon adalah dengan kebijakan dari pemerintah. Contohnya, Barcelona, kota di Spanyol yang terkenal dengan keberhasilan mereka dalam pengurangan emisi karbon.  Pemerintah Barcelona menerapkan konsep superblock, yaitu area-area di dalam kota yang dibatasi untuk kendaraan bermotor. Tujuan utama dari superblock ini adalah mengurangi lalu lintas kendaraan, meningkatkan ruang publik, dan menciptakan lingkungan yang lebih hijau. Konsep yang disampaikan Ridwan Kamil sejalan dengan konsep ini, namun perlu adanya kebijakan dan perencanaan yang tepat sehingga dapat diimplementasikan dengan benar.

Barcelona juga memiliki sistem transportasi umum yang sangat baik, mencakup metro, bus, dan tram yang terintegrasi dengan baik. Kota ini telah berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur transportasi umum untuk memastikan bahwa warganya memiliki alternatif yang nyaman dan efisien selain menggunakan kendaraan pribadi. Dengan mendorong penggunaan transportasi umum yang lebih ramah lingkungan, Barcelona berhasil mengurangi emisi karbon secara signifikan, sambil meningkatkan kualitas hidup warganya.  Program-program seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi pemerintah kota di Indonesia untuk menerapkan langkah-langkah serupa dalam mengurangi emisi karbon.

Pelajaran dari London: Congestion Charge dan Ultra Low Emission Zone (ULEZ)

Selain Barcelona, pemerintah kota London juga memiliki inisiatif yang patut dicontoh dalam mengurangi emisi karbon, yaitu melalui kebijakan Congestion Charge dan Ultra Low Emission Zone (ULEZ). Kebijakan ini diberlakukan untuk mengurangi jumlah kendaraan bermotor di pusat kota London, yang merupakan salah satu sumber utama emisi karbon.

  • Congestion Charge: Kebijakan ini mengenakan biaya pada kendaraan yang memasuki pusat kota selama jam sibuk. Tujuannya adalah untuk mengurangi kemacetan dan emisi kendaraan, sekaligus mendorong penggunaan transportasi umum, berjalan kaki, dan bersepeda.

  • Ultra Low Emission Zone (ULEZ): ULEZ adalah zona yang memberlakukan biaya tambahan pada kendaraan yang tidak memenuhi standar emisi tertentu. Kebijakan ini mendorong masyarakat untuk menggunakan kendaraan yang lebih ramah lingkungan atau beralih ke moda transportasi yang lebih bersih.

Kedua kebijakan ini telah membantu London menurunkan tingkat polusi udara dan emisi karbon, sekaligus meningkatkan kualitas hidup warga kota. Kebijakan seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi kota-kota besar di Indonesia yang menghadapi masalah serupa dengan polusi udara dan kemacetan lalu lintas.

Dengan tindakan sederhana salah satunya seperti mengurangi pengiriman email yang tidak perlu, kita dapat berkontribusi  dalam menjaga lingkungan. Selain itu, pemerintah juga perlu meneladani upaya kota-kota lain seperti Barcelona dengan konsep superblocks dan London dengan kebijakan Congestion Charge dan ULEZ dapat memberikan solusi lebih lanjut dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih berkelanjutan. Jadi, selain mempertimbangkan konsep tinggal dan bekerja di lokasi yang sama, mari kita mulai dari hal-hal kecil yang bisa kita lakukan setiap hari. Dengan demikian, setiap orang dapat berperan dalam mengurangi emisi karbon.

**terinspirasi dari Melanie Price, Project Manager di Tyndall Centre for Climate Change Research yang di akhir emailnya menuliskan pesan agar tidak mengirimkan email terima kasih yang tidak penting. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun